Saatnya Indonesia Terapkan RevolusiTeknologi
A
A
A
JAKARTA - Indonesia sudah saatnya menerapkan revolusi listrik dengan memanfaatkan teknologi arus DC. Teknologi yang dikembangkan Gunawan Marsianto dan telah mendapatkan hak paten ini dinilai mampu menghasilkan energi yang ramah lingkungan.
“Tujuan dari revolusi ini bahwa kami ingin menunjukkan di Indonesia ada alternatif energi listrik selain AC juga DC. Saya kira perlu ada transformasi pemanfaatan listrik dari AC seperti yang selama ini digunakan, ke DC untuk green energy. Apalagi, pemerintah butuh listrik dalam jumlah besar sehingga membangun proyek kelistrikan 35 ribu MW,” kata San Herib selaku Principal Partner di Jakarta, Selasa (7/7).
Menurut dia, di luar negeri seperti Amerika Serikat, hal ini sudah lumrah dilakukan dan menjadi alternatif energi. Hal ini terbukti mampu menghemat pemakaian listrik dalam jumlah besar.
Sayangnya di Indoesia, ada kesan bahwa pemanfaatan arus DC ini hanya untuk alat-alat sederhana seperti mainan anak-anak. Padahal, dengan bantuan teknologi, arus DC ini bisa disimpan.
Bahkan, katanya di beberapa negara negara maju semua pengisian ulang baterai masih menggunakan sistem konvensional ,yaitu metode pemanasan dengan menggunakan arus searah atau DC V yang lebih besar Voltegnya dari battery yang akan diisi ulang.
Setelah digunakan beban pemakaian arus listriknya untuk menghidupkan mesin mobil, mesin motor, lampu penerangan jalam umum, lampu keperluan rumah tangga, UPS, dan alat electronik lainnya .
“Pengisian ulang battery /accu dapat diisi ulang dengan cepat dengan memakan waktu 5 menit – 15 menit tergantung berapa % nilai battery /accu setelah dibebani electromotor. Serta tidak merusak umur setelah diisi ulang kembali battery/accu .
Charger cepat daya input energi rendah merupakan satu dari 18 produk yang sudah dipantenkan Gunawan Marsianto. Produk lainnya, seperti pembangkit DC untuk menggerakkan dinamo 3 phasse dengan merek Freeneg.
Merek ini telah dipatenkan di HAKI. Adapun merek lain yang dipatenkan oleh lembaga asing yakni WIPO adalah Low Energy Input Charger Without Magnet.
Sistem energi pengisian ulang baterai /accu metode energi Freeneg yang menggunakan energy pulse flasher merupakan hasil penemuan energi baru terbarukan oleh perusahaan PT. TDL yang bermarkas di Indonesia.
Dengan patern international dan berskala dunia mampu mengubah sistem yang sudah ditemukan oleh tesla dan Thomas Edison dari negara Yugoslavia dan USA .
“Hasil penemuan energi baru terbarukan dengan mengembangkan penlitian dan akurasi yang begitu cermat. tepat, dan andal akan banyak memberikan manfaat pada kebijakan energy nasional yang saat ini kita masih membutuhkan energy pasokan listrik dari semua lini termasuk solar cell maupun wind turbin dan PLTA, PLTG.PLTU .PLTD,” jelasnya.
“Tujuan dari revolusi ini bahwa kami ingin menunjukkan di Indonesia ada alternatif energi listrik selain AC juga DC. Saya kira perlu ada transformasi pemanfaatan listrik dari AC seperti yang selama ini digunakan, ke DC untuk green energy. Apalagi, pemerintah butuh listrik dalam jumlah besar sehingga membangun proyek kelistrikan 35 ribu MW,” kata San Herib selaku Principal Partner di Jakarta, Selasa (7/7).
Menurut dia, di luar negeri seperti Amerika Serikat, hal ini sudah lumrah dilakukan dan menjadi alternatif energi. Hal ini terbukti mampu menghemat pemakaian listrik dalam jumlah besar.
Sayangnya di Indoesia, ada kesan bahwa pemanfaatan arus DC ini hanya untuk alat-alat sederhana seperti mainan anak-anak. Padahal, dengan bantuan teknologi, arus DC ini bisa disimpan.
Bahkan, katanya di beberapa negara negara maju semua pengisian ulang baterai masih menggunakan sistem konvensional ,yaitu metode pemanasan dengan menggunakan arus searah atau DC V yang lebih besar Voltegnya dari battery yang akan diisi ulang.
Setelah digunakan beban pemakaian arus listriknya untuk menghidupkan mesin mobil, mesin motor, lampu penerangan jalam umum, lampu keperluan rumah tangga, UPS, dan alat electronik lainnya .
“Pengisian ulang battery /accu dapat diisi ulang dengan cepat dengan memakan waktu 5 menit – 15 menit tergantung berapa % nilai battery /accu setelah dibebani electromotor. Serta tidak merusak umur setelah diisi ulang kembali battery/accu .
Charger cepat daya input energi rendah merupakan satu dari 18 produk yang sudah dipantenkan Gunawan Marsianto. Produk lainnya, seperti pembangkit DC untuk menggerakkan dinamo 3 phasse dengan merek Freeneg.
Merek ini telah dipatenkan di HAKI. Adapun merek lain yang dipatenkan oleh lembaga asing yakni WIPO adalah Low Energy Input Charger Without Magnet.
Sistem energi pengisian ulang baterai /accu metode energi Freeneg yang menggunakan energy pulse flasher merupakan hasil penemuan energi baru terbarukan oleh perusahaan PT. TDL yang bermarkas di Indonesia.
Dengan patern international dan berskala dunia mampu mengubah sistem yang sudah ditemukan oleh tesla dan Thomas Edison dari negara Yugoslavia dan USA .
“Hasil penemuan energi baru terbarukan dengan mengembangkan penlitian dan akurasi yang begitu cermat. tepat, dan andal akan banyak memberikan manfaat pada kebijakan energy nasional yang saat ini kita masih membutuhkan energy pasokan listrik dari semua lini termasuk solar cell maupun wind turbin dan PLTA, PLTG.PLTU .PLTD,” jelasnya.
(dol)