Teknologi Wearable Masuk Dunia Fashion
A
A
A
NEW YORK - Sebagian besar orang mungkin sudah mengetahui kemampuan teknologi wearable di jam tangan, yang dapat melacak jejak langkah pengguna hingga menerima telepon. Kini teknologi ini masuk ke dunia fashion.
Dikutip dari Forbes, Rabu (16/9/2015), semua itu terungkap pada ajang New York Fashion Week. Sebuah label pakaian olahraga, Chromat, meluncurkan gaun dengan teknologiyang dapat membesar dan melepaskan pakaian berdasar suhu tubuh, adrenalin atau bahkan tingkat stres penggunannya.
Gaun ini diluncurkan menggandeng kemitraan dengan Intel INTC + 1,13%, dan sesuai hosting tombol Intel Curie Chip berukuran, terbuat dari panel cetak 3D dan kerangka serat karbon yang memiliki kemampuan beradaptasi.
"Dengan menggunakan sensor dan pengingat bentuk yang inovatif, pakaian merespon konsep yang dikenal sebagai biomimikri," tulis VP Devices Grup Baru di Intel, Ayse Ildeniz, di blogpost resmi miliknya.
Desainnya ramping dengan struktur bersayap, menjadi bagian yang dapat bereaksi. Sensor-sensor yang ada memang tidak terlalu terintegrasi dengan pakaiannya sendiri, sehingga gaun ini memang tidak dapat digunakan untuk sehari-hari.
Tapi Gaun Adrenalin ini masih berupa prototipe dan tidak akan diproduksi secara massal. Namun, dengan hadirnya gaun ini, bisa dijadikan acuan untuk desain pakaian masa depan.
Selain itu, kehadiran gaun ini juga dapat dijadikan menjadi dasar membuat pakaian cerdas yang dapat disesuaikan dengan kehendak penggunanya.
Dikutip dari Forbes, Rabu (16/9/2015), semua itu terungkap pada ajang New York Fashion Week. Sebuah label pakaian olahraga, Chromat, meluncurkan gaun dengan teknologiyang dapat membesar dan melepaskan pakaian berdasar suhu tubuh, adrenalin atau bahkan tingkat stres penggunannya.
Gaun ini diluncurkan menggandeng kemitraan dengan Intel INTC + 1,13%, dan sesuai hosting tombol Intel Curie Chip berukuran, terbuat dari panel cetak 3D dan kerangka serat karbon yang memiliki kemampuan beradaptasi.
"Dengan menggunakan sensor dan pengingat bentuk yang inovatif, pakaian merespon konsep yang dikenal sebagai biomimikri," tulis VP Devices Grup Baru di Intel, Ayse Ildeniz, di blogpost resmi miliknya.
Desainnya ramping dengan struktur bersayap, menjadi bagian yang dapat bereaksi. Sensor-sensor yang ada memang tidak terlalu terintegrasi dengan pakaiannya sendiri, sehingga gaun ini memang tidak dapat digunakan untuk sehari-hari.
Tapi Gaun Adrenalin ini masih berupa prototipe dan tidak akan diproduksi secara massal. Namun, dengan hadirnya gaun ini, bisa dijadikan acuan untuk desain pakaian masa depan.
Selain itu, kehadiran gaun ini juga dapat dijadikan menjadi dasar membuat pakaian cerdas yang dapat disesuaikan dengan kehendak penggunanya.
(dyt)