Tiga Bocah SD Ciptakan Robot Perpustakaan di Olimpiade Robotika

Minggu, 06 Desember 2015 - 08:15 WIB
Tiga Bocah SD Ciptakan Robot Perpustakaan di Olimpiade Robotika
Tiga Bocah SD Ciptakan Robot Perpustakaan di Olimpiade Robotika
A A A
JAKARTA - Mimik wajah Jonathan Albertus Widjaja, 9, menunjukkan keseriusan. Dua alisnya yang tipis tampak melengkung, membuat kulit jidatnya berkerut. Dia terlihat antusias dengan jemari tangannya menari di atas keyboard laptop merakit sebuah desain di ajang Olimpiade Robotika Sindo.

Meski bocah yang bersekolah di SD Santa Theresia itu belum tamat sekolah. Namun Nathan, panggilan akrabnya, sudah mahir dalam mengkonsep, merakit, maupun mempresentasikan robot ALiB (Auto Library Bot) yang dibuat bersama dua temannya di sekolah, Thedore Austin Winata, 9, dan Ignatius Samuel Tarunajaya, 9.

Keinginanya untuk membuat robot perpustakaan ini bukanlah tanpa alasan. Pengalaman pahitnya dalam mencari buku di perpusatakaan sekolah menjadi latar belakang konsep robot itu. Sekalipun saat ini perpustakaannya itu telah dilengkapi data base yang mampu menunjukan lokasi buku yang di carinya, namun masalah waktu menjadi alasan tersendiri bagi bocah tersebut membuat robot perpustakaan.

"Kalo cari sendirikan butuh waktu lama, makanya kita butuh bantuan mesin," jelas Nathan, menjawab alasan dirinya membuat konsep Robot ALiB, saat menjalani karantina di Robotic Centre Crim, Ruko Dalton Timur No 12, Gading, Serpong, Tangerang, Banten, Sabtu (5/12/2015) pagi.

Baik Nathan, Austin, maupun Samuel tampak percaya diri dengan konsep robot yang dibawanya pada ajang Olimpiade Robotic Sindo ini. Keinginannya mengajak sejumlah masyarakat Indonesia untuk gemar membaca menjadi tujuan dipilihnya konsep robot ini. Mereka percaya dengan tujuan ini, akan membuat dirinya meraih kemenangan dalam olimpiade itu.

"Jadi nantinya kita enggak perlu repot dalam mencari buku, kita cuma masukin data buku yang kita cari, dan robot itu yang akan mengantarkan buku ke kita," kata Nathan dengan antusias.

Dalam merakit robot ALiB, selain dibantu oleh laptop dalam mendesain, kelompok ini juga mengandalkan sebuah Printer 3D dalam mencetak komponen rancangan yang diinginkan. Nantinya komponen itu akan disusun sedemikian rupa untuk membuat konstruksi robot, sebelum akhirnya siap dipresentasikan.

Membuat robot seperti yang Nathan inginkan tidak mudah. Selain butuh konsep yang matang, rancang komponen pun harus disusun secara teliti hingga membentuk sebuah karya berteknologi canggih.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0332 seconds (0.1#10.140)