Kertas Bisa Jadi Sumber Kekuatan Smartphone
A
A
A
BERLIN - Bisa dibayangkan selembar kertas bisa berubah menjadi baterai, sehingga lebih efisien untuk menyimpan energi sebanyak energi listrik. Kertas itu bahkan menjadi sumber kekuatan untuk membuat smartphone berfungsi baik.
Dikutip dari Dailymail, Rabu (9/12/2015), dijuluki Power Paper, bahannya terbuat dari nanocellulose, merupakan serat selulosa yang sama dengan yang digunakan dalam makalah. Jika diuraikan oleh air tekanan tinggi dapat menghasilkan serat setebal 20 nanometer.
Nanofibres tersebut dilapisi dengan plastik polystyrene bermuatan listrik dalam larutan air. Sebagai perbandingan, rambut manusia adalah 5.000 kali lebih tebal di 100.000 nanometer.
Setelah nanofibres ini telah dilapisi dengan plastik, dengan diameter lembaran 15cm (6 inci) dan ketebaln persepuluh milimeter, dapat menyimpan sebanyak 1 farad dari kapasitansi listrik. Hal ini mirip dengan supercapacitors yang relatif besar saat ini di pasar.
"Serat berbentuk kusut, dengan cairan di antara ruang mereka, berfungsi sebagai elektrolit," jelas mahasiswa doktor dari Laboratorium Linköping University of Organic Electronics, Jesper Edberg.
Kemudian profesor elektronik organik dan co-penulis untuk artikel di Ilmu Lanjutan, Xavier Crispin menambahkan, film tipis berfungsi sebagai kapasitor, sebetulnya hal ini pun memang sudah ada sebelumnya.
Materi yang ada, mempertahankan fleksibilitas kertas dan bahkan bisa dilipat ke dalam seperti struktur origami. Materi ini tampil tipis dan fleksibel cocok digunakan perlengkapan elektronik, termasuk smartphone, jam tangan, laptop, dan televisi.
Tidak seperti baterai konvensional dan kondensor, Power Paper tidak mengandung bahan kimia berbahaya atau logam berat dan bahkan tahan air.
Tantangan datang dalam hal memproduksi kertas di skala industri. Power Paper adalah upaya terbaru untuk menemukan sumber daya yang lebih ramah lingkungan.
Dikutip dari Dailymail, Rabu (9/12/2015), dijuluki Power Paper, bahannya terbuat dari nanocellulose, merupakan serat selulosa yang sama dengan yang digunakan dalam makalah. Jika diuraikan oleh air tekanan tinggi dapat menghasilkan serat setebal 20 nanometer.
Nanofibres tersebut dilapisi dengan plastik polystyrene bermuatan listrik dalam larutan air. Sebagai perbandingan, rambut manusia adalah 5.000 kali lebih tebal di 100.000 nanometer.
Setelah nanofibres ini telah dilapisi dengan plastik, dengan diameter lembaran 15cm (6 inci) dan ketebaln persepuluh milimeter, dapat menyimpan sebanyak 1 farad dari kapasitansi listrik. Hal ini mirip dengan supercapacitors yang relatif besar saat ini di pasar.
"Serat berbentuk kusut, dengan cairan di antara ruang mereka, berfungsi sebagai elektrolit," jelas mahasiswa doktor dari Laboratorium Linköping University of Organic Electronics, Jesper Edberg.
Kemudian profesor elektronik organik dan co-penulis untuk artikel di Ilmu Lanjutan, Xavier Crispin menambahkan, film tipis berfungsi sebagai kapasitor, sebetulnya hal ini pun memang sudah ada sebelumnya.
Materi yang ada, mempertahankan fleksibilitas kertas dan bahkan bisa dilipat ke dalam seperti struktur origami. Materi ini tampil tipis dan fleksibel cocok digunakan perlengkapan elektronik, termasuk smartphone, jam tangan, laptop, dan televisi.
Tidak seperti baterai konvensional dan kondensor, Power Paper tidak mengandung bahan kimia berbahaya atau logam berat dan bahkan tahan air.
Tantangan datang dalam hal memproduksi kertas di skala industri. Power Paper adalah upaya terbaru untuk menemukan sumber daya yang lebih ramah lingkungan.
(dyt)