Ongen Sumbangkan Drone untuk Pengawasan Rutan
A
A
A
JAKARTA - Pencipta pesawat tanpa awak (drone) Indonesia, Yulianus Paonganan alias Ongen menyumbangkan drone untuk Rutan Cipinang, Jakarta. Sumbangan ini diberikan untuk membantu pengawasan pengamanan dan kegiatan-kegiatan di dalam rutan.
“Saya berharap drone ini bisa memperkenalkan teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk pengawasan rutan, dan berharap semua rutan serta lapas di Indonesia bisa memanfaatkan teknologi ini untuk membantu pengawasan,” ujarnya, dalam keterangan pers, Rabu (11/5/2016).
Hal ini dilakukan Ongen juga sebagai bentuk syukur atas putusan bebas Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terkait kasus dugaan tindak pidana Undang-undang (UU) Pornografi dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Seperti diketahui, Ongen sendiri saat ini tengah mempersiapkan kapal tanpa awak (Unmanned Surface Vehicle/USV). Kapal yang mengusung teknologi canggih ini dibangun untuk pertahanan Indonesia. "Ya, saya sedang merancang kapal tanpa awak, mudah-mudahan segera terealisasi," imbuhnya.
Ongen menyebutkan, pembangunan kapal tersebut untuk mendukung Drone OS-Wifanusa, yang telah mendekati sempurna. "Saya kira ini cocok untuk Indonesia yang luas wilayahnya terbesar laut. Kapal tanpa awak ini nantinya akan digunakan sebagai alat patroli di wilayah perbatasan laut," terangnya.
Kapal tanpa awak (USV) tersebut sedang dirancang Ongen dengan kemampuan surveillance berlayar nonstop hingga 20 jam, kecepatan sekitar 15 knot dan daya jelajah mencapai 1.000 km.
"Diharapkan USV ini bisa mem-backup operasi Drone OS-Wifanusa yang telah dibeli oleh Kemenhan (Kementerian Pertahanan RI) untuk pengawasan wilayah perbatasan laut RI," tandasnya.
“Saya berharap drone ini bisa memperkenalkan teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk pengawasan rutan, dan berharap semua rutan serta lapas di Indonesia bisa memanfaatkan teknologi ini untuk membantu pengawasan,” ujarnya, dalam keterangan pers, Rabu (11/5/2016).
Hal ini dilakukan Ongen juga sebagai bentuk syukur atas putusan bebas Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terkait kasus dugaan tindak pidana Undang-undang (UU) Pornografi dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Seperti diketahui, Ongen sendiri saat ini tengah mempersiapkan kapal tanpa awak (Unmanned Surface Vehicle/USV). Kapal yang mengusung teknologi canggih ini dibangun untuk pertahanan Indonesia. "Ya, saya sedang merancang kapal tanpa awak, mudah-mudahan segera terealisasi," imbuhnya.
Ongen menyebutkan, pembangunan kapal tersebut untuk mendukung Drone OS-Wifanusa, yang telah mendekati sempurna. "Saya kira ini cocok untuk Indonesia yang luas wilayahnya terbesar laut. Kapal tanpa awak ini nantinya akan digunakan sebagai alat patroli di wilayah perbatasan laut," terangnya.
Kapal tanpa awak (USV) tersebut sedang dirancang Ongen dengan kemampuan surveillance berlayar nonstop hingga 20 jam, kecepatan sekitar 15 knot dan daya jelajah mencapai 1.000 km.
"Diharapkan USV ini bisa mem-backup operasi Drone OS-Wifanusa yang telah dibeli oleh Kemenhan (Kementerian Pertahanan RI) untuk pengawasan wilayah perbatasan laut RI," tandasnya.
(dmd)