Daun Bionik Ini Bisa Menghasilkan Cairan Dipakai untuk Bahan Bakar
A
A
A
HARVARD - Hal yang istimewa ditunjukkan oleh para peneliti dari Universitas Harvard, dimana telah berhasil menciptakan daun buatan dengan kemampuan yang canggih. Bahkan mereka mengklaim kalau bionic leaf 2.0 yang mereka kembangkan itu punya kemampuan lebih efisien jika dibandingkan dengan proses fotosintesis yang terjadi pada daun biasa.
Seperti dilansir dari Gizmag, Rabu (8/6/2016) proyek bionic leaf 2.0 ini merupakan kelanjutan dari proyek yang sama dilakukan pada 2013. Daun bionik ini tak hanya punya kemampuan yang lebih efisien jika dibandingkan fotosintesis, namun juga dapat menghasilkan cairan yang bisa dipakai untuk menjadi bahan bakar. Ini menjadi pencapaian pertama dalam perkembangan teknologi dunia.
Proyek bionic leaf 2.0 ini dipimpin oleh Daniel Nocera bersama dengan Pamela Silver yang merupakan profesor di bidang biochemistry dan sistem biologi di Harvard Medical School. Bionic leaf generasi pertama yang dikembangkan di 2013 dapat menyerap cahaya matahari yang selanjutnya digunakan untuk menguraikan air dan menghasilkan gas hidrogen serta oksigen. Berkat penambahan bakteri khusus, bionic leaf 2.0 yang sekarang bisa mengubah hidrogen menjadi cairan bbm.
Dalam penelitian ini, Nocera menggunakan katalis berupa campuran cobalt fosfor. Katalis ini pun bisa mengkonversi cahaya matahari menjadi biomassa dengan tingkat efisiensi 10%. Angka efisiensi itu lebih tinggi 10 kali lipat dibandingkan yang terjadi di alam. Teknologi ini akan terus dikembangkan sehingga dapat memiliki efisiensi yang lebih tinggi lagi.
Seperti dilansir dari Gizmag, Rabu (8/6/2016) proyek bionic leaf 2.0 ini merupakan kelanjutan dari proyek yang sama dilakukan pada 2013. Daun bionik ini tak hanya punya kemampuan yang lebih efisien jika dibandingkan fotosintesis, namun juga dapat menghasilkan cairan yang bisa dipakai untuk menjadi bahan bakar. Ini menjadi pencapaian pertama dalam perkembangan teknologi dunia.
Proyek bionic leaf 2.0 ini dipimpin oleh Daniel Nocera bersama dengan Pamela Silver yang merupakan profesor di bidang biochemistry dan sistem biologi di Harvard Medical School. Bionic leaf generasi pertama yang dikembangkan di 2013 dapat menyerap cahaya matahari yang selanjutnya digunakan untuk menguraikan air dan menghasilkan gas hidrogen serta oksigen. Berkat penambahan bakteri khusus, bionic leaf 2.0 yang sekarang bisa mengubah hidrogen menjadi cairan bbm.
Dalam penelitian ini, Nocera menggunakan katalis berupa campuran cobalt fosfor. Katalis ini pun bisa mengkonversi cahaya matahari menjadi biomassa dengan tingkat efisiensi 10%. Angka efisiensi itu lebih tinggi 10 kali lipat dibandingkan yang terjadi di alam. Teknologi ini akan terus dikembangkan sehingga dapat memiliki efisiensi yang lebih tinggi lagi.
(dol)