Drone Pouncer Setelah Terbang Bisa Dimakan
A
A
A
CALIFORNIA - Membahas masalah drone, banyak bermunculan belakangan ini drone paling kecil hingga paling canggih. Memang, perkembangan drone tak ada hentinya, selain banyak diminati, perangkat ini juga banyak fungsi.
Namun drone kali ini berbeda dengan drone pada umumnya, bukan berbicara kecanggihan tapi lebih berbicara masalah fungsi. Drone satu ini ditujukan untuk masalah misi kemanusiaan. Ya, inovasi kali ini datang dari ide Nigel Gifford, dimana nama ini sebelumnya pada 2014 lalu menjadi berita utama beberapa media ketika Nigel menjual perusahaan satelit tenaga surya miliknya yang bernama Ascenta kepada Facebook senilai 12,5 juta Pounsterling.
Saat ini Nigel melakukan inovasi baru lagi dengan membuat ide drone yang dapat dimakan dan diberi nama Pouncer. Drone ini dapat dijatuhkan dengan tingkat akurasi tinggi ke zona bencana untuk dijadikan sebagai makanan darurat.
Dilansir dari Business Insider, ide ini mempunyai alasan sederhana. Karena saat ini, bantuan makanan darurat dijatuhkan dari pesawat militer dengan menggunakan parasut. Menurut Nigel cara ini boros dan mahal. Dengan drone Pouncer, terasa tidak ada pemborosan sama sekali.
Drone yang masih dalam tahap perancangan itu akan dibuat dari bahan yang semuanya bisa dimanfaatkan. Struktur sayap akan dibuat dari jenis bahan makanan, namun belum ditentukan hingga saat ini. Sementara kompartemen utama akan berisi bahan makanan, dan sayap akan diisi dengan jenis bahan makanan yang berbeda, sesuai dengan wilayah tujuan.
Sisa struktur pada drone akan dibuat dari kayu, yang bisa digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak atau sekedar membuat api unggun. Setelah drone tersebut dibongkar dan dimakan, hampir tak ada sisa sama sekali dari drone tersebut, dan inilah yang disebut Gifford sebagai solusi menghindari pemborosan.
Drone ini telah dilengkapi dengan sistem navigasi sederhana yang dapat mengarah ke titik atau zona yang sudah ditentukan, tanpa meleset jauh. Dan menariknya drone dapat dijatuhkan dari pesawat dengan ketinggian 3km dan dapat jatuh ke sasaran dengan tepat. Tentu ini lebih aman untuk mengirimkan makanan darurat, dibandingkan dengan sistem parasut.
Namun drone kali ini berbeda dengan drone pada umumnya, bukan berbicara kecanggihan tapi lebih berbicara masalah fungsi. Drone satu ini ditujukan untuk masalah misi kemanusiaan. Ya, inovasi kali ini datang dari ide Nigel Gifford, dimana nama ini sebelumnya pada 2014 lalu menjadi berita utama beberapa media ketika Nigel menjual perusahaan satelit tenaga surya miliknya yang bernama Ascenta kepada Facebook senilai 12,5 juta Pounsterling.
Saat ini Nigel melakukan inovasi baru lagi dengan membuat ide drone yang dapat dimakan dan diberi nama Pouncer. Drone ini dapat dijatuhkan dengan tingkat akurasi tinggi ke zona bencana untuk dijadikan sebagai makanan darurat.
Dilansir dari Business Insider, ide ini mempunyai alasan sederhana. Karena saat ini, bantuan makanan darurat dijatuhkan dari pesawat militer dengan menggunakan parasut. Menurut Nigel cara ini boros dan mahal. Dengan drone Pouncer, terasa tidak ada pemborosan sama sekali.
Drone yang masih dalam tahap perancangan itu akan dibuat dari bahan yang semuanya bisa dimanfaatkan. Struktur sayap akan dibuat dari jenis bahan makanan, namun belum ditentukan hingga saat ini. Sementara kompartemen utama akan berisi bahan makanan, dan sayap akan diisi dengan jenis bahan makanan yang berbeda, sesuai dengan wilayah tujuan.
Sisa struktur pada drone akan dibuat dari kayu, yang bisa digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak atau sekedar membuat api unggun. Setelah drone tersebut dibongkar dan dimakan, hampir tak ada sisa sama sekali dari drone tersebut, dan inilah yang disebut Gifford sebagai solusi menghindari pemborosan.
Drone ini telah dilengkapi dengan sistem navigasi sederhana yang dapat mengarah ke titik atau zona yang sudah ditentukan, tanpa meleset jauh. Dan menariknya drone dapat dijatuhkan dari pesawat dengan ketinggian 3km dan dapat jatuh ke sasaran dengan tepat. Tentu ini lebih aman untuk mengirimkan makanan darurat, dibandingkan dengan sistem parasut.
(dol)