Startup Asal Amerika Mulai Uji Coba Mobil Terbang
A
A
A
NEW YORK - Perusahaan startup Kitty Hawk nampaknya telah siap melakukan uji coba mobil terbang besutannya. Hal ini terungkap setelah sang pemimpin perusahaan, Sebastian Thrun melalui akun Twitter nya.
Melalui akunnya, Thrun memposting sebuah tautan yang menuju langsung ke website Kitty Hawk. Ketika dibuka, terlihat prototype Kitty Hawk tengah di uji coba, demikian dilansir dari ABC News, Rabu (26/4/2017).
Dalam keterangannya dikatakan bila Kitty Hawk, merupakan kendaraan yang aman, teruji, dan legal untuk dioperasikan di AS. Hanya saja, pengguna harus menerbangkannya di area yang tidak dilarang.
Bahkan pengguna tidak perlu memiliki lisensi pilot untuk menerbangkannya. Perusahaan mengklaim, untuk mengendarai Kitty Hawk pengguna cukup mempelajarinya dalam hitungan jam.
Kitty Hawk merupakan mobil terbang listrik, yang saat ini lebih terlihat seperti jetski terbang ketimbang mobil terbang.
Dikabarkan harga mobil terbang ini berkisar antara US$ 1,3 juta hingga US$ 1,7 juta atau sekitar Rp 15,9 miliar sampai Rp 19,9 miliar. Perusahaan berharap dapat mencapai produksi penuh pada tahun-tahun mendatang dan benar-benar mengirim mobil pertamanya ke pelanggan pada 2020.
Melalui akunnya, Thrun memposting sebuah tautan yang menuju langsung ke website Kitty Hawk. Ketika dibuka, terlihat prototype Kitty Hawk tengah di uji coba, demikian dilansir dari ABC News, Rabu (26/4/2017).
Dalam keterangannya dikatakan bila Kitty Hawk, merupakan kendaraan yang aman, teruji, dan legal untuk dioperasikan di AS. Hanya saja, pengguna harus menerbangkannya di area yang tidak dilarang.
Bahkan pengguna tidak perlu memiliki lisensi pilot untuk menerbangkannya. Perusahaan mengklaim, untuk mengendarai Kitty Hawk pengguna cukup mempelajarinya dalam hitungan jam.
Kitty Hawk merupakan mobil terbang listrik, yang saat ini lebih terlihat seperti jetski terbang ketimbang mobil terbang.
Dikabarkan harga mobil terbang ini berkisar antara US$ 1,3 juta hingga US$ 1,7 juta atau sekitar Rp 15,9 miliar sampai Rp 19,9 miliar. Perusahaan berharap dapat mencapai produksi penuh pada tahun-tahun mendatang dan benar-benar mengirim mobil pertamanya ke pelanggan pada 2020.
(wbs)