Teknologi Deteksi Penyakit Melalui Bau Badan Diperkenalkan
A
A
A
BOSTON - Sebuah mesin yang mampu mendeteksi penyakit melalui bau seseorang, kini sedang dikembangkan oleh sekelompok ilmuwan melalui penggunaan alat detektor chip silikon seperti kartu sim ponsel.
Pendiri yang juga Presiden pengoperasian Owlstone, Billy Boyle mengatakan, mesin itu dihasilkan akibat penyakit kanker usus besar yang diderita istrinya, Kate Gross gagal terdeteksi dini sehingga menyebabkan kematian.
Boyle yang merupakan insinyur elektronik mendirikan perusahaan itu bersama dua rekannya pada 2004 untuk mengembangkan alat pendeteksi senjata kimia dan bahan peledak di Cambridge, Inggris, namun mengubah fokus bisnisnya ke alat detektor medis dengan menekankan penyakit kanker.
Owlstone menyalurkan USD23,5 juta bagi menghasilkan teknologi analisis bau itu kepada para dokter dengan Layanan Kesehatan Nasional Inggris membiayai 3.000 tes percobaan klinis untuk alat detektor tersebut untuk kanker paru-paru.
Chip yang dihasilkan itu dilapisi berbagai jenis logam dan elektroda emas kecil yang bertindak sebagai filter bahan kimia. Molekul dalam sampel bau akan diionkan terlebih dahulu sebelum tenaga listrik disalurkan untuk mengaktifkan bahan kimia detektor dalam chip tersebut.
i
"Alat ini dapat diprogram untuk mengendus apa juga bau-bauan dengan hanya mengganti Perangkat Lunak," kata Boyle seperti dilansir dari The New York times.
Jelasnya, alat tersebut bisa digunakan untuk melakukan tes percobaan penyakit kanker kolorektal atau mendeteksi penyakit lain seperti usus.
Perusahaan tersebut juga menangani tes percobaan 1.400 subjek dengan kerja sama Universitas Warwick untuk mendeteksi kanker kolon melalui sampel air kencing.
Selain itu, penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengidentifikasi apakah chip yang dihasilkan dapat membantu menentukan obat terbaik untuk pasien asma dengan mengisolasi molekul pernapasan pasien.
Pendiri yang juga Presiden pengoperasian Owlstone, Billy Boyle mengatakan, mesin itu dihasilkan akibat penyakit kanker usus besar yang diderita istrinya, Kate Gross gagal terdeteksi dini sehingga menyebabkan kematian.
Boyle yang merupakan insinyur elektronik mendirikan perusahaan itu bersama dua rekannya pada 2004 untuk mengembangkan alat pendeteksi senjata kimia dan bahan peledak di Cambridge, Inggris, namun mengubah fokus bisnisnya ke alat detektor medis dengan menekankan penyakit kanker.
Owlstone menyalurkan USD23,5 juta bagi menghasilkan teknologi analisis bau itu kepada para dokter dengan Layanan Kesehatan Nasional Inggris membiayai 3.000 tes percobaan klinis untuk alat detektor tersebut untuk kanker paru-paru.
Chip yang dihasilkan itu dilapisi berbagai jenis logam dan elektroda emas kecil yang bertindak sebagai filter bahan kimia. Molekul dalam sampel bau akan diionkan terlebih dahulu sebelum tenaga listrik disalurkan untuk mengaktifkan bahan kimia detektor dalam chip tersebut.
i
"Alat ini dapat diprogram untuk mengendus apa juga bau-bauan dengan hanya mengganti Perangkat Lunak," kata Boyle seperti dilansir dari The New York times.
Jelasnya, alat tersebut bisa digunakan untuk melakukan tes percobaan penyakit kanker kolorektal atau mendeteksi penyakit lain seperti usus.
Perusahaan tersebut juga menangani tes percobaan 1.400 subjek dengan kerja sama Universitas Warwick untuk mendeteksi kanker kolon melalui sampel air kencing.
Selain itu, penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengidentifikasi apakah chip yang dihasilkan dapat membantu menentukan obat terbaik untuk pasien asma dengan mengisolasi molekul pernapasan pasien.
(wbs)