Bisa Dihuni Manusia, Planet Terbesar Mirip Bumi Kembali Ditemukan
A
A
A
MADRID - Selama bertahun-tahun, para astronom telah menjelajahi antariksa untuk menemukan planet mirip Bumi. Dan akhirnya para ilmuwan Spanyol berhasil mendeteksi sebuah planet 'super Bumi' baru yang bisa dihuni dan memiliki jarak sejauh 21 tahun cahaya dari Bumi.
Mail Online melaporkan, planet itu sekitar tiga kali lipat lebih besar dari Bumi dan terpercaya memiliki permukaan berbatu yang cukup dingin untuk menampung air.
Planet itu mengorbit di sepanjang tepi zona layak huni di bintang 'M-kerdil' dan peneliti berharap dapat merinci atmosfer serta berbagai fitur planet baru itu supaya dapat menilai potensinya menampung kehidupan.
Planet berkenaan terdeteksi oleh peneliti dari Institut Astrofisika Kepulauan Canary menggunakan Teleskop Nasional Galileo 3,6 meter di Observatorium Roque de los Muchachos.
Menggunakan spektograf HARPS-N, mereka berhasil mendeteksi sebanyak 151 spektrum dalam waktu 3,5 tahun. Menurut peneliti, setiap rotasi lengkap planet itu membutuhkan waktu 14 hari. Para peneliti mengatakan planet super-Bumi itu adalah yang terbesar pernah ditemukan sejauh ini.
Sebelumnya Planet mirip bumi yang diberi nama Kepler-186f terdeteksi oleh para ilmuwan dengan menggunakan teleskop Kepler milik NASA.
Astronom mengatakan Kepler-186f terletak di tepi luar wilayah bersuhu layak huni, yang berarti danau, sungai atau lautan dapat eksis tanpa membeku atau mendidih.
"Yang membuat temuan ini menarik adalah planet berukuran seperti bumi ini, satu dari lima planet yang mengorbiti sebuah bintang, yang lebih sejuk dari matahari, terletak di wilayah beriklim sedang di mana air dapat hadir dalam bentuk cairan," ujar ketua tim Elisa Quintana dari Pusat Riset Ames NASA.
Namun ia lebih menganggap planet ini sebagai "sepupunya bumi" dan bukan kembaran bumi karena mengorbiti bintang yang lebih redup dan lebih kecil dari matahari, yang kemungkinan besar lebih dingin dari bumi.
Ukuran Kepler-186f juga menjadi aspek signifikan dalam penemuan karena ukuran planet penting dalam memprediksi komposisi permukaan serta atmosfernya.
Planet-planet yang besarnya lebih dari 1,5 kali ukuran bumi, acapkali menarik lapisan hidrogen tebal yang membuat planet menyerupai raksasa gas seperti Jupiter atau Saturnus. Planet yang lebih kecil punya peluang lebih besar untuk mengandung bebatuan.
Kepler-186f adalah satu dari lima planet yang mengorbiti bintang Keplar-186. Ukurannya kesemuanya kurang lebih sebesar bumi, namun letak planet lainnya terlalu dekat dengan bintang untuk dapat menopang kehidupan.
Teleskop antariksa Kepler telah menemukan 961 planet sejak mulai beroperasi bulan Maret 2009. Hanya beberapa yang berada di zona layak huni dan semuanya tampak lebih besar dari bumi.
Mail Online melaporkan, planet itu sekitar tiga kali lipat lebih besar dari Bumi dan terpercaya memiliki permukaan berbatu yang cukup dingin untuk menampung air.
Planet itu mengorbit di sepanjang tepi zona layak huni di bintang 'M-kerdil' dan peneliti berharap dapat merinci atmosfer serta berbagai fitur planet baru itu supaya dapat menilai potensinya menampung kehidupan.
Planet berkenaan terdeteksi oleh peneliti dari Institut Astrofisika Kepulauan Canary menggunakan Teleskop Nasional Galileo 3,6 meter di Observatorium Roque de los Muchachos.
Menggunakan spektograf HARPS-N, mereka berhasil mendeteksi sebanyak 151 spektrum dalam waktu 3,5 tahun. Menurut peneliti, setiap rotasi lengkap planet itu membutuhkan waktu 14 hari. Para peneliti mengatakan planet super-Bumi itu adalah yang terbesar pernah ditemukan sejauh ini.
Sebelumnya Planet mirip bumi yang diberi nama Kepler-186f terdeteksi oleh para ilmuwan dengan menggunakan teleskop Kepler milik NASA.
Astronom mengatakan Kepler-186f terletak di tepi luar wilayah bersuhu layak huni, yang berarti danau, sungai atau lautan dapat eksis tanpa membeku atau mendidih.
"Yang membuat temuan ini menarik adalah planet berukuran seperti bumi ini, satu dari lima planet yang mengorbiti sebuah bintang, yang lebih sejuk dari matahari, terletak di wilayah beriklim sedang di mana air dapat hadir dalam bentuk cairan," ujar ketua tim Elisa Quintana dari Pusat Riset Ames NASA.
Namun ia lebih menganggap planet ini sebagai "sepupunya bumi" dan bukan kembaran bumi karena mengorbiti bintang yang lebih redup dan lebih kecil dari matahari, yang kemungkinan besar lebih dingin dari bumi.
Ukuran Kepler-186f juga menjadi aspek signifikan dalam penemuan karena ukuran planet penting dalam memprediksi komposisi permukaan serta atmosfernya.
Planet-planet yang besarnya lebih dari 1,5 kali ukuran bumi, acapkali menarik lapisan hidrogen tebal yang membuat planet menyerupai raksasa gas seperti Jupiter atau Saturnus. Planet yang lebih kecil punya peluang lebih besar untuk mengandung bebatuan.
Kepler-186f adalah satu dari lima planet yang mengorbiti bintang Keplar-186. Ukurannya kesemuanya kurang lebih sebesar bumi, namun letak planet lainnya terlalu dekat dengan bintang untuk dapat menopang kehidupan.
Teleskop antariksa Kepler telah menemukan 961 planet sejak mulai beroperasi bulan Maret 2009. Hanya beberapa yang berada di zona layak huni dan semuanya tampak lebih besar dari bumi.
(wbs)