Shell Indonesia Gelar Festival Teknologi di Kampus ITB

Rabu, 04 Oktober 2017 - 22:31 WIB
Shell Indonesia Gelar Festival Teknologi di Kampus ITB
Shell Indonesia Gelar Festival Teknologi di Kampus ITB
A A A
JAKARTA - PT Shell Indonesia akan menggelar festival terbuka bertajuk “Shell Campus Week” di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, pada 10-11 Oktober 2017.

Festival ini akan menghadirkan Container of Possibilities (CoP), yaitu kontainer berukuran 20 kaki yang telah diubah menjadi unit yang layak ditinggali serta dilengkapi berbagai teknologi efisien dalam penggunaan energi dan memudahkan kehidupan penghuninya sehari-hari.

Selain CoP, Shell Campus Week juga akan menghadirkan kuliah umum, mobil-mobil karya mahasiswa yang berlaga di SEM Asia 2017 serta berbagai inovasi dari Shell dan ITB.

"Melalui acara Shell Campus Week ini kami ingin memberikan gambaran mengenai komitmen Shell untuk membantu dunia memenuhi kebutuhan energi yang berkembang dengan cara yang bertanggung-jawab melalui kerja sama dengan berbagai pihak, antara lain dengan menampilkan mobil-mobil hemat energi buatan para mahasiswa dari Bandung yang pernah menjadi juara di perlombaan Shell Eco-marathon sebelumnya, maupun yang akan mengikuti Shell Eco-marathon Asia 2018 mendatang,“ ujar GM External Relations PT Shell Indonesia, Haviez Gautama dalam keterangan resminya, Rabu (4/10/2017).

Dalam kegiatan Shell Campus Week yang berlangsung dua hari tersebut, Shell ingin mengajak para pengunjung untuk memiliki kepedulian kepada isu-isu energi dan berbagai peluang pengembangan energi masa depan di Indonesia.

Para pengunjung akan diajak untuk merasakan hasil gagasan, menyumbangkan ide dan bergabung dalam perjalanan menuju masa depan yang hemat energi dan rendah karbon. Melalui CoP, misalnya, pengunjung akan diajak untuk merasakan rumah masa depan, yakni bagaimana sebuah rumah yang hemat energi dan teknologi saling terhubung.

Rumah masa depan yang ditampilkan di CoP adalah sebuah rumah konsep bergaya Asia Modern dengan beberapa inovasi yang ada di dalamnya, seperti sistem pencahayaan cerdas (smart lighting), Virtual Reality untuk Carbon Capture & Storageserta Pavegen, lantai yang menghasilkan tenaga listrik.

Selain itu, “Shell Campus Week” juga menghadirkan Country Chairman & President Director PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi yang akan menyampaikan sebuah gagasan mengenai konsep “A Better Life with A Healthy Planet”.

Mobil Cikal Ethanol

Shell Indonesia Gelar Festival Teknologi di Kampus ITB

Haviez Gautama mengatakan partisipasi tim mahasiswa Indonesia di ajang Shell Eco-marathon Asia menjadi tonggak penting bagi kepedulian dan keterlibatan generasi muda Indonesia pada isu-isu energi dan transportasi masa depan. Di antara tim mahasiswa Indonesia yang telah berpartisipasi pada ajang SEM Asia adalah tim mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB), yang telah mengikuti ajang ini sejak SEM Asia diselenggarakan pertama kalinya pada 2010. Bahkan beberapa tim dari ITB ini telah berhasil mencatat prestasi dengan meraih kemenangan pada ajang SEM Asia.

Manager Tim Rakata Etanol ITB, Reza M Ghifarry mengatakan, pada tahun ini mereka akan mengendarai mobil baru yang menggunakan rangka baru berbahan Chromoly yang dinilai lebih kuat. Selain menggunakan kerangka baru, mobil ini juga akan dilengkapi dengan sistem kemudi baru yang nantinya akan memudahkan pengemudi berkendara di tikungan lintasan lomba.

“Kami coba untuk membuat sendiri sistem kemudi baru untuk mobil ini. Ini adalah salah satu pengetahuan baru yang kami peroleh saat bertukar pikiran dengan peserta lain dari Thailand yang juga merancang mobil protitype berbahan bakar etanol di ajang SEM Asia lalu," ujarnya.

“Mobil ini sudah kami siapkan sejak 10 bulan lalu dan saat ini sudah mencapai 80%. Kami harapkan November tahun ini bisa kami uji cobakan pada sebuah ajang serupa di Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut, Reza mengatakan, salah satu tantangan terbesar dalam menciptakan mobil prototype berbahan baku etanol adalah penyesuaian mesin dan ketersediaan etanol itu sendiri. Sebab etanol bukanlah bahan bakar yang banyak digunakan pada kendaraan umum.

“Kami memilih etanol sebagai bahan bakar untuk mobil ini, karena kami ingin menjadi bagian dari generasi muda yang ikut mengembangkan energi terbarukan di masa depan,” tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7922 seconds (0.1#10.140)