PBB Bikin Aturan Soal Robot Pembunuh dan Kecerdasan Buatan
A
A
A
NEW YORK - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence yang ditanam pada otak robot saat ini berkembang pesat, mulai dari robot seks hingga robot tempur yang diciptakan untuk membunuh lawan di medan tempur. Menyikapi hal tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) siap menjadi tuan rumah perundingan mengenai aturan penggunaan senjata otonom alias robot.
Seperti dilansir dari Daily mail, Bahkan Elon Musk dari Tesla pada Agustus mendesak PBB untuk memberlakukan larangan global terhadap senjata otomatis sepenuhnya, menggaungkan seruan sama dari para aktivis yang telah memperingatkan bahwa mesin tersebut akan menimbulkan risiko yang sangat besar bagi penduduk sipil
Sebuah kelompok pelucutan senjata PBB yang dikenal sebagai Konvensi Senjata Konvensional Tertentu (CCW) pada Senin akan memulai pembicaraan yang berlangsung lima hari mengenai masalah itu di Jenewa.
Dpimpin, Duta Besar India untuk perlucutan senjata, Amandeep Gill, belum menghasilkan dalam bentuk larangan, atau bahkan sebuah pakta, tetap belum bisa diharapkan
"Akan sangat mudah untuk hanya membuat peraturan larangan tapi saya pikir ... bersikap terburu-buru untuk masalah yang sangat kompleks tidak bijaksana," kata dia kepada wartawan. "Kami baru di garis start."
Senjata otonom adalah robot yang dirancang untuk melakukan serangan militer terhadap manusia atau instalasi tanpa intervensi dari operator manusia.
Seperti diketahui, Pemerintah Rusia memastikan telah membuat robot tempur yang mereka beri nama F.E.D.O.R. Robot ini dibuat untuk memiliki intelektual seperti manusia sehingga bisa memutuskan sendiri menyerang atau bertahan dalam situasi terdesak
Rusia mengklaim robot militer baru mereka dapat menembakkan senapan namun menegaskan bahwa ini bukan "pembunuh manusia"
Dalam rekaman video yang Pemerintah Rusia unggah Robot F.E.D.O.R. mampu menyetir mobil, menggunakan senjata dan dapat memperkerjakan pekerjaan manusia seperti ngebor tembok.
Robot F.E.D.O.R. nantinya akan dikirim ke luar angkasa, Rusia berharap bisa mengirim F.E.D.O.R. Ke ruang kapal tempur yang disebut Federasi yang masih dalam pengembangan.
Robot ini muncul karena Rusia berkeyakin Perang Dunia Ketiga akan terjadi, dugaan itu mencuat usai Pemeintah Presiden Donald Trump memuntahkan rudal 'Mother' rudal terbesar yang pernah diluncurkan. Apalagi situasi hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia memanas.
Seperti dilansir dari Daily mail, Bahkan Elon Musk dari Tesla pada Agustus mendesak PBB untuk memberlakukan larangan global terhadap senjata otomatis sepenuhnya, menggaungkan seruan sama dari para aktivis yang telah memperingatkan bahwa mesin tersebut akan menimbulkan risiko yang sangat besar bagi penduduk sipil
Sebuah kelompok pelucutan senjata PBB yang dikenal sebagai Konvensi Senjata Konvensional Tertentu (CCW) pada Senin akan memulai pembicaraan yang berlangsung lima hari mengenai masalah itu di Jenewa.
Dpimpin, Duta Besar India untuk perlucutan senjata, Amandeep Gill, belum menghasilkan dalam bentuk larangan, atau bahkan sebuah pakta, tetap belum bisa diharapkan
"Akan sangat mudah untuk hanya membuat peraturan larangan tapi saya pikir ... bersikap terburu-buru untuk masalah yang sangat kompleks tidak bijaksana," kata dia kepada wartawan. "Kami baru di garis start."
Senjata otonom adalah robot yang dirancang untuk melakukan serangan militer terhadap manusia atau instalasi tanpa intervensi dari operator manusia.
Seperti diketahui, Pemerintah Rusia memastikan telah membuat robot tempur yang mereka beri nama F.E.D.O.R. Robot ini dibuat untuk memiliki intelektual seperti manusia sehingga bisa memutuskan sendiri menyerang atau bertahan dalam situasi terdesak
Rusia mengklaim robot militer baru mereka dapat menembakkan senapan namun menegaskan bahwa ini bukan "pembunuh manusia"
Dalam rekaman video yang Pemerintah Rusia unggah Robot F.E.D.O.R. mampu menyetir mobil, menggunakan senjata dan dapat memperkerjakan pekerjaan manusia seperti ngebor tembok.
Robot F.E.D.O.R. nantinya akan dikirim ke luar angkasa, Rusia berharap bisa mengirim F.E.D.O.R. Ke ruang kapal tempur yang disebut Federasi yang masih dalam pengembangan.
Robot ini muncul karena Rusia berkeyakin Perang Dunia Ketiga akan terjadi, dugaan itu mencuat usai Pemeintah Presiden Donald Trump memuntahkan rudal 'Mother' rudal terbesar yang pernah diluncurkan. Apalagi situasi hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia memanas.
(wbs)