Ahli Sebut Pentagon Markas Makhluk Berusia Melebihi Dinosaurus
A
A
A
NEW YORK - Ilmuwan antropologi menemukan makhluk purba berusia melebihi dari Dinosaurus di markas besar departemen pertahanan Amerika Serikat Pentagon. Peneliti dari Australia menyatakan bahwa markas militer AS adalah rumah bagi makhluk yang lebih tua dari dinosaurus.
Ilmuwan berpendapat bahwa ada batu yang digunakan untuk membangun bangunan mengandung mikroba mineral yang berumur 340 million tahun.
Ilmuwan Bob Burne menegaskan: "Kami telah mengusulkan penjelasan yang berbeda secara radikal untuk asal usul ooids yang menjelaskan fitur definitif mereka.Penelitian kami telah menyoroti peran vital lain yang dimainkan mikroba di Bumi dan dalam kehidupan kita." tuturnya seperti dilansir Dailystar, Sabtu (20/3/2018).
Pentagon bukan satu-satunya gedung yang bisa menampung mikroba purba, sebelumnya ditemukan batu kapur oolitik, bangunan seperti Empire State Building di Istana Buckingham dan Katedral St Paul diyakini menampung mikroba purba.Temuan lengkap penelitian oleh National University Australia telah diterbitkan dalam Laporan Ilmiah bulan ini.
Bahkan Para peneliti menemukan fosil mikroba tertua di daerah bebatuan Australia yang berumur 3,4 milar tahun lalu. Penemuan ini dapat menjawab mengenai awal mula adanya kehidupan di Bumi.
Martin Brasier, seorang palaeobiologis dari Oxford University, Inggris dan rekan-rekannya menemukan sel seperti fosil di dalam batu pasir hitam yang berjarak 30 kilo meter dari Formasi Strelley Pool di Australia Barat, sebuah pantai kuno yang kini merupakan sebuah daerah pedalaman. Penelitian ini telah dipublikasikan di Nature Geoscience.
Analisis kimia dari batuan menunjukan bahwa fosil ini hidup sekira 3,5 miliar tahun lalu, namun bukti fisik itu sulit didapatkan, karena sulit untuk membuktikan bahwa fosil yang menyerupai sel-sel ini benar-benar hidup atau tidak.
Struktur fosil tersebut dianggap mirip cyanobacterial, yang pernah ditemukan pada 1980-an pada Formasi Apex Chert (silika halus yang kaya akan mikrostalin atau batuan sedimen microfibrous yang mengandung fosil kecil) berumur 3,5 miliar tahun lalu, yang terbukti memiliki sumber anorganik.
Ketidakpastian tersebut telah membuat pertanyaan tentang kapan pertama kali kehidupan muncul di bumi, ini merupakan sesuatu yang sangat kontroversial.
Brasier mencobab kritis terhadap formasi fosil Apex Chert, tetapi setidaknya temuan baru ini membuat para peneliti besemangat melakukan penelitian.
Ukuran fosil, bentuk dan kandungan karbon pada dinding sel merupakan ciri khas dari kelompok bakteri. Diameter fosil tersebut berkisar antara 5 hingga 80 mikrometer, dan bentuknya menyerupai bola yang elips, namun ada juga yang menyerupai batang.
"Ada beberapa cara untuk menyelesaikan kontroversi atas keberadaan bentuk-bentuk kehidupan paling awal dalam sejarah Bumi. Sesuatu yang menarik adalah jika hal itu dapat membuat orang optimis untuk menyingkap kehidupan awal bumi sekali lagi," tutupnya.
Ilmuwan berpendapat bahwa ada batu yang digunakan untuk membangun bangunan mengandung mikroba mineral yang berumur 340 million tahun.
Ilmuwan Bob Burne menegaskan: "Kami telah mengusulkan penjelasan yang berbeda secara radikal untuk asal usul ooids yang menjelaskan fitur definitif mereka.Penelitian kami telah menyoroti peran vital lain yang dimainkan mikroba di Bumi dan dalam kehidupan kita." tuturnya seperti dilansir Dailystar, Sabtu (20/3/2018).
Pentagon bukan satu-satunya gedung yang bisa menampung mikroba purba, sebelumnya ditemukan batu kapur oolitik, bangunan seperti Empire State Building di Istana Buckingham dan Katedral St Paul diyakini menampung mikroba purba.Temuan lengkap penelitian oleh National University Australia telah diterbitkan dalam Laporan Ilmiah bulan ini.
Bahkan Para peneliti menemukan fosil mikroba tertua di daerah bebatuan Australia yang berumur 3,4 milar tahun lalu. Penemuan ini dapat menjawab mengenai awal mula adanya kehidupan di Bumi.
Martin Brasier, seorang palaeobiologis dari Oxford University, Inggris dan rekan-rekannya menemukan sel seperti fosil di dalam batu pasir hitam yang berjarak 30 kilo meter dari Formasi Strelley Pool di Australia Barat, sebuah pantai kuno yang kini merupakan sebuah daerah pedalaman. Penelitian ini telah dipublikasikan di Nature Geoscience.
Analisis kimia dari batuan menunjukan bahwa fosil ini hidup sekira 3,5 miliar tahun lalu, namun bukti fisik itu sulit didapatkan, karena sulit untuk membuktikan bahwa fosil yang menyerupai sel-sel ini benar-benar hidup atau tidak.
Struktur fosil tersebut dianggap mirip cyanobacterial, yang pernah ditemukan pada 1980-an pada Formasi Apex Chert (silika halus yang kaya akan mikrostalin atau batuan sedimen microfibrous yang mengandung fosil kecil) berumur 3,5 miliar tahun lalu, yang terbukti memiliki sumber anorganik.
Ketidakpastian tersebut telah membuat pertanyaan tentang kapan pertama kali kehidupan muncul di bumi, ini merupakan sesuatu yang sangat kontroversial.
Brasier mencobab kritis terhadap formasi fosil Apex Chert, tetapi setidaknya temuan baru ini membuat para peneliti besemangat melakukan penelitian.
Ukuran fosil, bentuk dan kandungan karbon pada dinding sel merupakan ciri khas dari kelompok bakteri. Diameter fosil tersebut berkisar antara 5 hingga 80 mikrometer, dan bentuknya menyerupai bola yang elips, namun ada juga yang menyerupai batang.
"Ada beberapa cara untuk menyelesaikan kontroversi atas keberadaan bentuk-bentuk kehidupan paling awal dalam sejarah Bumi. Sesuatu yang menarik adalah jika hal itu dapat membuat orang optimis untuk menyingkap kehidupan awal bumi sekali lagi," tutupnya.
(wbs)