Pria Asal Inggris Klaim Sebagai Manusia Cyborg Pertama di Dunia
A
A
A
LONDON - Pria asal Inggris dengan antena yang tertanam di tengkoraknya menyatakan dirinya sebagai organisme cyborg pertama di dunia.
Neil Harbisson mengklaim bahwa citra paspor Inggris-nya menunjukkan antena di kepalanya yang berarti pemerintah Inggris menerima bahwa perangkat itu adalah bagian dari dirinya sendiri, sehingga menganggapnya sebagai cyborg.
Seperti dilansir dari Mail Online, Harbisson membuat pernyataan seperti itu kepada wartawan di World Government Summit di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Rabu.
Pria itu memiliki antena yang ditanam di kepalanya pada tahun 2004 untuk membantunya melihat warnanya.
Dia sebelumnya pernah mengalami masalah acromatopathy yang menyebabkan dia hanya melihat sekelilingnya dengan latar belakang hitam dan putih.
Harbisson juga memperingatkan bahwa pemerintah di seluruh negeri harus menerima kenyataan bahwa segera akan ada lebih banyak orang dengan badan berteknologi tinggi.
"Saya melihat antena ini bukan sebagai alat tapi organ saya. Saya tidak memakai antena ini, tapi saya punya antena ini, jadi saya melihatnya sebagai bagian dari diri saya.
"Saya datang ke sini untuk membahas bagaimana akan ada lebih banyak orang yang menganggap diri mereka sebagai cyborg dan bagaimana pemerintah harus menerima perubahan ini," katanya.
Harbisson mengklaim implan memungkinkannya untuk memperluas persepsi realitas di luar spektrum visual serta mendeteksi gelombang inframerah dan ultraviolet.
'Cyborg' juga mengklaim memiliki koneksi internet di kepalanya yang memungkinkannya menerima warna dari bagian lain dunia dan terhubung ke satelit untuk melihat warna dari luar angkasa.
Neil Harbisson mengklaim bahwa citra paspor Inggris-nya menunjukkan antena di kepalanya yang berarti pemerintah Inggris menerima bahwa perangkat itu adalah bagian dari dirinya sendiri, sehingga menganggapnya sebagai cyborg.
Seperti dilansir dari Mail Online, Harbisson membuat pernyataan seperti itu kepada wartawan di World Government Summit di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Rabu.
Pria itu memiliki antena yang ditanam di kepalanya pada tahun 2004 untuk membantunya melihat warnanya.
Dia sebelumnya pernah mengalami masalah acromatopathy yang menyebabkan dia hanya melihat sekelilingnya dengan latar belakang hitam dan putih.
Harbisson juga memperingatkan bahwa pemerintah di seluruh negeri harus menerima kenyataan bahwa segera akan ada lebih banyak orang dengan badan berteknologi tinggi.
"Saya melihat antena ini bukan sebagai alat tapi organ saya. Saya tidak memakai antena ini, tapi saya punya antena ini, jadi saya melihatnya sebagai bagian dari diri saya.
"Saya datang ke sini untuk membahas bagaimana akan ada lebih banyak orang yang menganggap diri mereka sebagai cyborg dan bagaimana pemerintah harus menerima perubahan ini," katanya.
Harbisson mengklaim implan memungkinkannya untuk memperluas persepsi realitas di luar spektrum visual serta mendeteksi gelombang inframerah dan ultraviolet.
'Cyborg' juga mengklaim memiliki koneksi internet di kepalanya yang memungkinkannya menerima warna dari bagian lain dunia dan terhubung ke satelit untuk melihat warna dari luar angkasa.
(wbs)