Pendiri Google Ingatkan Masyarakat Tentang Efek Buruk AI
A
A
A
MOUNTAIN VIEW - Di masa depan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan berperan besar dalam kehidupan. Namun perkembangannya di lapangan perlu ditangani dengan sangat hati-hati dan bertanggung jawab.
Hal ini dikemukakan Sergey Brin, salah satu pendiri Google. Mengutip Charles Dicken's dalam "A Tale of Two Cities", Alphabet's President dan Google Co-founder itu menulis, "Musim semi baru di AI adalah perkembangan paling signifikan dalam komputasi dalam hidup saya. Setiap bulan, ada aplikasi baru yang menakjubkan dan teknik-teknik baru yang transformatif. Tetapi alat-alat canggih seperti itu juga membawa pertanyaan dan tanggung jawab baru."
Dikatakannya, ini masa yang baik dan buruk karena AI memasuki sendi-sendi kehidupan sehari-hari bahkan lebih dalam lagi. Kondisi tersebut menimbulkan banyak pertanyaan mengenai etika dan teknologi. Dia sendiri optimistis tentunya dengan hati-hati tentang masa depan AI.
Google saat ini memanfaatkan kekuatan AI untuk memberikan sejumlah layanan dan pengalaman yang sangat penting dan menguntungkan. Termasuk pengetahuan Google Translate ke dalam lebih dari 100 bahasa, Google Image Search, Google Lens, memungkinkan mobil self-driving Waymo untuk mengenali dan membedakan objek aman, secara signifikan meningkatkan kualitas suara dan kamera di smartphone, dan membantu mendiagnosis penyakit serta menemukan sistem planet yang sepenuhnya baru.
"Kita benar-benar dalam kebangkitan teknologi, waktu yang menyenangkan di mana kita dapat melihat aplikasi di hampir setiap segmen masyarakat modern," ucapnya, seperti disitat dari laman Alphabet, Selasa (1/5/2018).
Tetapi dia tetap berhati-hati tentang kemungkinan penyalahgunaan teknologi yang kuat. "Meskipun saya yakin tentang potensi untuk membawa teknologi untuk menghadapi masalah terbesar di dunia, kami berada di jalur yang harus kami jelajahi dengan tanggung jawab, kepedulian, dan kerendahan hati yang mendalam," tuturnya.
Hal ini dikemukakan Sergey Brin, salah satu pendiri Google. Mengutip Charles Dicken's dalam "A Tale of Two Cities", Alphabet's President dan Google Co-founder itu menulis, "Musim semi baru di AI adalah perkembangan paling signifikan dalam komputasi dalam hidup saya. Setiap bulan, ada aplikasi baru yang menakjubkan dan teknik-teknik baru yang transformatif. Tetapi alat-alat canggih seperti itu juga membawa pertanyaan dan tanggung jawab baru."
Dikatakannya, ini masa yang baik dan buruk karena AI memasuki sendi-sendi kehidupan sehari-hari bahkan lebih dalam lagi. Kondisi tersebut menimbulkan banyak pertanyaan mengenai etika dan teknologi. Dia sendiri optimistis tentunya dengan hati-hati tentang masa depan AI.
Google saat ini memanfaatkan kekuatan AI untuk memberikan sejumlah layanan dan pengalaman yang sangat penting dan menguntungkan. Termasuk pengetahuan Google Translate ke dalam lebih dari 100 bahasa, Google Image Search, Google Lens, memungkinkan mobil self-driving Waymo untuk mengenali dan membedakan objek aman, secara signifikan meningkatkan kualitas suara dan kamera di smartphone, dan membantu mendiagnosis penyakit serta menemukan sistem planet yang sepenuhnya baru.
"Kita benar-benar dalam kebangkitan teknologi, waktu yang menyenangkan di mana kita dapat melihat aplikasi di hampir setiap segmen masyarakat modern," ucapnya, seperti disitat dari laman Alphabet, Selasa (1/5/2018).
Tetapi dia tetap berhati-hati tentang kemungkinan penyalahgunaan teknologi yang kuat. "Meskipun saya yakin tentang potensi untuk membawa teknologi untuk menghadapi masalah terbesar di dunia, kami berada di jalur yang harus kami jelajahi dengan tanggung jawab, kepedulian, dan kerendahan hati yang mendalam," tuturnya.
(mim)