Pesawat MH370 Dicurigai Hilang Akibat 2,2 Ton Baterai Lithium

Jum'at, 25 Mei 2018 - 15:08 WIB
Pesawat MH370 Dicurigai Hilang Akibat 2,2 Ton Baterai Lithium
Pesawat MH370 Dicurigai Hilang Akibat 2,2 Ton Baterai Lithium
A A A
JAKARTA - Usai seorang peneliti kecelakaan transfortasi Australia mengklaim telah menemukan titik tempat jatuhnya pesawat MH370 dengan menggunakan Google Earth. Dan kini Keluarga MH370 menyoroti misteri kargo yang diduga membawa 2,2 Ton baterai Lithium

seperti dilansir dari dailystar, Keluarga DESPERATE keluarga penumpang MH370 menuntut jawaban tentang "muatan misterius" dengan pencarian untuk penerbangan yang berakhir pekan depan. BACA: Penuh Lubang Peluru, Peneliti Kecelakaan Klaim Temukan Pesawat MH370

Tapi Voice 370, sebuah kelompok lobi yang terdiri dari keluarga MH370, mencurigai dengan isi 2,2 ton kargo di dalam palka yang tidak terdaftar di dokumen resmi sebelum pesawat itu lepas landas.

Pihak berwenang Malaysia gagal untuk segera mengungkapkan bahwa penerbangan itu telah membawa sejumlah besar baterai lithium yang berpotensi mudah terbakar.

Barang-barang itu digambarkan sebagai "aksesoris radio dan pengisi daya" tetapi secara misterius dihilangkan dari daftar, menurut laporan.

Dan dalam surat itu, Voice 370 menyerukan "pembebasan semua dokumen yang relevan seperti manifes kargo penuh; investigasi atas kemungkinan pemalsuan dan atau penghapusan catatan terkait MH370 (dan) pemeliharaannya, ” tulis laporan News.com.au.

Seperti diketahui, Pesawat yang membawa 239 orang tersebut - lenyap dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada tanggal 8 Maret 2014 lalu, di atas Samudera Hindia.

Australia, China dan Malaysia mengakhiri pencarian £ 115 juta yang gagal pada bulan Januari 2017, dan Awal tahun ini, Malaysia setuju untuk membayar perusahaan AS Ocean Infinity hingga £ 50 juta jika menemukan pesawat sebelum Juni.

Peter McMahon, seorang insinyur mekanik Australia yang mengklaim telah melakukan penyelidikan kecelakaan selama lebih dari 25 tahun, menegaskan bahwa dia telah menemukan pesawat tersebut.

Peter McMahon telah bertahun-tahun meneliti gambar Google Maps. McMahon, 64, tmenagaku telah meneliti gambar NASA dan Google Maps sejak pesawat tersebut menghilang dan mengarah ke Pulau Bulat, sebelah utara Mauritius.

Dia yakin bangkai pesawat terbang berjarak 10 mil di selatan pulau kecil, yang belum dijelajahi oleh penyelidik. Pasalnya Dalam satu jepret, garis besar dari apa yang tampak seperti pesawat terbang terlihat di bawah permukaan air.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6975 seconds (0.1#10.140)