Pertama Kali, Ilmuwan Abadikan Lahirnya Planet Baru
A
A
A
JAKARTA - Untuk pertama kalinya, para astronom mengabadikan lahirnya pelanet baru yang berjarak 370 tahun cahaya dari Bumi.
Momen ini ditangkap oleh Para ilmuwan di Max Planck Institute, yang bekerjasama dengan Very Large Telescope di Southern Southern Observatory, Chile.
Awalnya, lahirnya planet ini tidak dapat ditangkap dengan jelas karena terhalang oleh selimut debu, batu dan gas yang mengelilinginya. Momen itu berhasil diabadikan saat sebuah planet keluar dari jalur cakram debu yang mengelilingi bintangnya.
Planet ini terlihat seperti cahaya terang dan ditengahnya terdapat bagian berwarna hitam.
Dilansir The Verge (3/7/2018) Planet ini dijuluki PDS 70b dan diperkirakan hanya berusia 5,4 juta tahun.
Untuk mendapatkan gambaran planet, para astronom menggunakan instrumen untuk menghalangi cahaya dari planet, yang dikenal sebagai coronagraph.
Mendeteksi planet di sekitar bintang yang jauh bisa sangat sulit, karena cahaya bintang biasanya mengalahkan planet yang jauh lebih redup.
Tapi coronagraph memungkinkan untuk melihat dan mengambil gambar.
Teknik ini membantu para astronom mengetahui bahwa planet ini 22 kali lebih jauh dari bintangnya. Dibanding jarak Bumi dan Matahari, planet ini dan bintangnya lebih mirip dengan jarak antara Matahari dan Uranus. Namun, planet ini lebih panas dari pada Uranus atau plane lainnya di Tata Surya.
Meski banyak yang meragukan mengenai keaslian dari gambar dan apa benar itu adalah planet baru bukan hanya sekedar bintang, André Müller, seorang peneliti
Max Planck yang memimpin tim mengatakan mereka berharap untuk mendapatkan beberapa wawasan tentang berapa lama waktu yang diperlukan untuk planet-planet baru terbentuk dan proses apa yang diperlukan untuk membentuk.
“Dengan data dan pengamatan kami di masa mendatang, kami akan dapat lebih baik mengkarakteristikan sistem dan belajar lebih banyak dengan lebih detail tentang planet.” lanjutnya.
Momen ini ditangkap oleh Para ilmuwan di Max Planck Institute, yang bekerjasama dengan Very Large Telescope di Southern Southern Observatory, Chile.
Awalnya, lahirnya planet ini tidak dapat ditangkap dengan jelas karena terhalang oleh selimut debu, batu dan gas yang mengelilinginya. Momen itu berhasil diabadikan saat sebuah planet keluar dari jalur cakram debu yang mengelilingi bintangnya.
Planet ini terlihat seperti cahaya terang dan ditengahnya terdapat bagian berwarna hitam.
Dilansir The Verge (3/7/2018) Planet ini dijuluki PDS 70b dan diperkirakan hanya berusia 5,4 juta tahun.
Untuk mendapatkan gambaran planet, para astronom menggunakan instrumen untuk menghalangi cahaya dari planet, yang dikenal sebagai coronagraph.
Mendeteksi planet di sekitar bintang yang jauh bisa sangat sulit, karena cahaya bintang biasanya mengalahkan planet yang jauh lebih redup.
Tapi coronagraph memungkinkan untuk melihat dan mengambil gambar.
Teknik ini membantu para astronom mengetahui bahwa planet ini 22 kali lebih jauh dari bintangnya. Dibanding jarak Bumi dan Matahari, planet ini dan bintangnya lebih mirip dengan jarak antara Matahari dan Uranus. Namun, planet ini lebih panas dari pada Uranus atau plane lainnya di Tata Surya.
Meski banyak yang meragukan mengenai keaslian dari gambar dan apa benar itu adalah planet baru bukan hanya sekedar bintang, André Müller, seorang peneliti
Max Planck yang memimpin tim mengatakan mereka berharap untuk mendapatkan beberapa wawasan tentang berapa lama waktu yang diperlukan untuk planet-planet baru terbentuk dan proses apa yang diperlukan untuk membentuk.
“Dengan data dan pengamatan kami di masa mendatang, kami akan dapat lebih baik mengkarakteristikan sistem dan belajar lebih banyak dengan lebih detail tentang planet.” lanjutnya.
(wbs)