Mobil Pintar UGM Juarai Lomba di Inggris
A
A
A
LONDON - Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di level internasional. Kamis (5/7) tim mobil pintar UGM yang terdiri atas tiga mahasiswa, Herman Amrullah, Sholahuddin Alayyubi, dan Thya Laurencia Benedita Araujo, berhasil menjuarai kompetisi Shell Ideas 360 2017/ 2018 London, Inggris. Tim UGM mengusung gagasan mobil pintar di sektor energi bertajuk Smart Car Microalgae Cultivation Support (MCS).
Kompetisi ini sangat bergengsi karena tim UGM ber ha sil menaklukkan empat tim fi nalis lain, yakni tim American University of Sharjah (Uni Emirat Arab), University of Texas (Amerika Serikat), Uni versity of Bordeaux (Prancis), dan University of Melbourne (Australia). Kompetisi yang digelar selama empat hari sejak Kamis (5/7) tersebut telah dihelat rutin mulai 2013 silam.
Kejuaraan ini menjadi bagian dari festival inovasi Shell Make the Future di London. Shell Ideas360 adalah kompetisi yang menantang para mahasiswa seluruh dunia untuk mengembangkan beragam ide dan gagasan dalam menghadapi tantangan global di sektor energi, pangan, dan air.
“Kami sangat senang dapat mengambil bagian dalam ajang ini dan menjadi juara di kompetisi adu gagasan inovasi bergengsi dunia Shell Ideas360,” kata Manajer Smart Car MCS UGM Herman di London kemarin.
Tim Smart Car MCS ternyata tak hanya sukses merebut hati juri melalui gagasan Smart Car Microalgae Cultivation Sup port, tetapi juga berhasil mendapatkan dukungan terbanyak dalam jajak pendapat dan menjadi gagasan terfavorit pilihan publik atau audience choice.
Gagasan mobil pintar tim Smart Car MCS dinilai sebagai ide yang paling inovatif dalam membantu dunia di masa depan. Suara yang didapat dalam jajak pendapat ini menyumbang 20% skor dalam penentuan pemenang hadiah utama musim ini.
Terinspirasi Limbah Plastik
Keprihatinan terhadap sam pah plastik dan tren konsumsi energi yang terus meningkat, sementara ketersediaan bahan bakar fosil menipis menjadi inspirasi tim UGM untuk membuat mobil pintar MCS. Mobil pintar ini unik karena menggunakan limbah plastik sebagai sumber energi alternatif.
Menurut Herman, gagasan ini lahir dari kepedulian timnya karena melihat lingkungan di sekitar banyak sampah plastik tak terurus. “Berbagai uji coba, diskusi panjang dengan tim dan para dosen kami lakukan untuk melahirkan gagasan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masa depan dunia,” ujar Herman.
Smart Car MCS didesain dengan reaktor pirolisis yang dapat menampung 2 kg sampah plastik. Proses pirolisis plastik adalah proses degradasi plastik menggunakan panas suhu tinggi tanpa adanya oksigen. Sumber panas datang dari gas buang knalpot mobil yang suhunya dapat mencapai di atas 400 derajat Celsius.
Mobil ini juga dilengkapi dengan teknologi Microalgae Cul ti vation Support (MCS) yang digunakan untuk me ngu rangi jum lah CO2 gas buang pada kendaraan. Pengembangan smart car ini tidak hanya dapat memproduksi bahan bakar dan biofuel, tetapi juga mengurangi persoalan sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Smart Car MCS menjadi satu-satunya tim mahasiswa Indonesia yang mencapai tahap final dan menjadi juara sejak pertama kali kompetisi Shell Ideas360 diadakan pada 2013 silam. Herman dan tim pun dapat berbangga hati karena kerja keras dan perjuangan panjang mereka menghasilkan pencapaian luar biasa.
Sebagai hadiah kejuaraan ini, tim MCS UGM berhak mendapatkan hadiah perjalanan ekspedisi eksklusif. President Director & Country Chairman PT Shell Indonesia Darwin Silalahi menyatakan bangga dan bahagia atas perjuangan dan pencapaian tim Smart Car MCS dari UGM. “Ini sangat membanggakan, tidak hanya untuk tim dan almamaternya, tetapi juga untuk bangsa Indonesia,” kata dia.
Menurut Darwin, generasi muda memegang kunci untuk menghadapi beragam tantangan dalam bidang energi, pangan, dan air di saat ini dan masa depan. Festival Shell Make the Future adalah bagian dari komitmen Shell dalam upaya menghadapi tantangan energi masa depan dengan melibatkan anak muda di seluruh dunia untuk mengeksplorasi berbagai ide, gagasan kreatif dan inovatif dalam bidang energi. (Andika/Ant)
Kompetisi ini sangat bergengsi karena tim UGM ber ha sil menaklukkan empat tim fi nalis lain, yakni tim American University of Sharjah (Uni Emirat Arab), University of Texas (Amerika Serikat), Uni versity of Bordeaux (Prancis), dan University of Melbourne (Australia). Kompetisi yang digelar selama empat hari sejak Kamis (5/7) tersebut telah dihelat rutin mulai 2013 silam.
Kejuaraan ini menjadi bagian dari festival inovasi Shell Make the Future di London. Shell Ideas360 adalah kompetisi yang menantang para mahasiswa seluruh dunia untuk mengembangkan beragam ide dan gagasan dalam menghadapi tantangan global di sektor energi, pangan, dan air.
“Kami sangat senang dapat mengambil bagian dalam ajang ini dan menjadi juara di kompetisi adu gagasan inovasi bergengsi dunia Shell Ideas360,” kata Manajer Smart Car MCS UGM Herman di London kemarin.
Tim Smart Car MCS ternyata tak hanya sukses merebut hati juri melalui gagasan Smart Car Microalgae Cultivation Sup port, tetapi juga berhasil mendapatkan dukungan terbanyak dalam jajak pendapat dan menjadi gagasan terfavorit pilihan publik atau audience choice.
Gagasan mobil pintar tim Smart Car MCS dinilai sebagai ide yang paling inovatif dalam membantu dunia di masa depan. Suara yang didapat dalam jajak pendapat ini menyumbang 20% skor dalam penentuan pemenang hadiah utama musim ini.
Terinspirasi Limbah Plastik
Keprihatinan terhadap sam pah plastik dan tren konsumsi energi yang terus meningkat, sementara ketersediaan bahan bakar fosil menipis menjadi inspirasi tim UGM untuk membuat mobil pintar MCS. Mobil pintar ini unik karena menggunakan limbah plastik sebagai sumber energi alternatif.
Menurut Herman, gagasan ini lahir dari kepedulian timnya karena melihat lingkungan di sekitar banyak sampah plastik tak terurus. “Berbagai uji coba, diskusi panjang dengan tim dan para dosen kami lakukan untuk melahirkan gagasan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masa depan dunia,” ujar Herman.
Smart Car MCS didesain dengan reaktor pirolisis yang dapat menampung 2 kg sampah plastik. Proses pirolisis plastik adalah proses degradasi plastik menggunakan panas suhu tinggi tanpa adanya oksigen. Sumber panas datang dari gas buang knalpot mobil yang suhunya dapat mencapai di atas 400 derajat Celsius.
Mobil ini juga dilengkapi dengan teknologi Microalgae Cul ti vation Support (MCS) yang digunakan untuk me ngu rangi jum lah CO2 gas buang pada kendaraan. Pengembangan smart car ini tidak hanya dapat memproduksi bahan bakar dan biofuel, tetapi juga mengurangi persoalan sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Smart Car MCS menjadi satu-satunya tim mahasiswa Indonesia yang mencapai tahap final dan menjadi juara sejak pertama kali kompetisi Shell Ideas360 diadakan pada 2013 silam. Herman dan tim pun dapat berbangga hati karena kerja keras dan perjuangan panjang mereka menghasilkan pencapaian luar biasa.
Sebagai hadiah kejuaraan ini, tim MCS UGM berhak mendapatkan hadiah perjalanan ekspedisi eksklusif. President Director & Country Chairman PT Shell Indonesia Darwin Silalahi menyatakan bangga dan bahagia atas perjuangan dan pencapaian tim Smart Car MCS dari UGM. “Ini sangat membanggakan, tidak hanya untuk tim dan almamaternya, tetapi juga untuk bangsa Indonesia,” kata dia.
Menurut Darwin, generasi muda memegang kunci untuk menghadapi beragam tantangan dalam bidang energi, pangan, dan air di saat ini dan masa depan. Festival Shell Make the Future adalah bagian dari komitmen Shell dalam upaya menghadapi tantangan energi masa depan dengan melibatkan anak muda di seluruh dunia untuk mengeksplorasi berbagai ide, gagasan kreatif dan inovatif dalam bidang energi. (Andika/Ant)
(nfl)