Pukau Dunia dengan Inovasi Teknologi Pencahayaan

Kamis, 18 Oktober 2018 - 11:14 WIB
Pukau Dunia dengan Inovasi...
Pukau Dunia dengan Inovasi Teknologi Pencahayaan
A A A
Philips Lighting yang kini resmi berganti nama menjadi Signify, semakin mempertegas kedudukannya sebagai pemimpin global di bidang pencahayaan.

Konsep kota cerdas atau smart city yang menjadi tren saat ini juga tak luput dari perhatian. Signify turut berkontribusi mewujudkan program Jakarta Smart City di Ibu Kota. Perusahaan yang bermarkas di Belanda ini juga ikut berperan dalam ajang Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Chairman of The Board of Management Signify Eric Rondolat menuturkan komitmen Signify untuk terus berinovasi. Seperti apa? Berikut petikan wawancara eksklusif KORAN SINDO dengan Eric Rondolat di Jakarta belum lama ini.

Bisa diceritakan mengapa Philips Lighting berganti nama menjadi Signify?

Kami melihat cahaya sebagai bahasa kecerdasan yang baru. Pemilihan nama baru perusahaan kami ini berasal dari bagaimana cahaya menjadi sebuah bahasa pintar, yang menghubungkan dan menyampaikan makna (signify ).

Hal ini merupakan ekspresi jelas dari visi dan tujuan strategis kami untuk membuka potensi cahaya yang luar biasa untuk kehidupan yang lebih cerah dan dunia yang lebih baik. Signify adalah upaya kami lewat teknologi untuk memberi kehidupan melalui cahaya.

Dengan menghubungkan cahaya ke jaringan, perangkat lunak, sensor dan platform IoT (internet of things ), kami membuka pintu ke dunia yang lebih pintar. Perusahaan memperkirakan perubahan nama akan diimplementasikan di semua negara, di mana perusahaan aktif pada awal 2019.

Signify telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Kota Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia untuk memasang sistem City Touch yang berhasil memangkas biaya operasional. Bisa dijelaskan?

Jakarta adalah salah satu kota di dunia di mana sistem City Touch ini dibenamkan dan kini kota ini beralih menjadi smart city. Sekarang Jakarta dapat memonitor kondisi lampu jalan secara lebih real time dan dengan pengendalian lampu jarak jauh yang membantu penghematan biaya operasional.

Dengan sistem ini, beberapa penerangan jalan umum (PJU) yang ada di Jakarta kini hemat energi sampai 50%. Beberapa keunggulan yang ditawarkan City Touch ini, di antaranya terkoneksinya setiap titik lampu, pengukuran energi yang akurat, dan notifikasi kerusakan atas lampu PJU pintar.

Philips City Touch mudah diintegrasikan dan terkoneksi untuk mentransformasi pengelolaan pencahayaan kota. Teknologi pencahayaan kami juga bisa dilihat di Jembatan Semanggi.

Apalagi inovasi terkini yang ditawarkan Signify?


Pada dasarnya kami selalu berusaha mencari cara untuk memberi kemudahan bagi kehidupan. Salah satunya dengan mengenalkan Lifi (Lighting WiFi). Lewat LiFi kita bisa bertukar data melalui cahaya.

Tidak cuma hemat, juga lebih efektif. Ke depan tidak perlu lagi WiFi. LiFi merupakan teknologi nirkabel dua arah berkecepatan tinggi yang serupa dengan WiFi, tapi menggunakan gelombang cahaya dan bukan gelombang radio untuk mengirimkan data dengan cara yang sangat aman.

Lalu bagaimana caranya agar bisa terkoneksi?


Cukup dengan berada di bawah sorotan lampu, maka Anda sudah bisa terkoneksi dengan WiFi. Koneksinya amat stabil dan aman. Jadi kalau tidak berada di bawah sorotan lampu, Anda tidak bisa terkoneksi ke internet. Dengan demikian, orang yang berada di luar ruangan tidak bisa mengaksesnya. Di Indonesia teknologi ini sudah dikenalkan beberapa bulan silam dan sejauh ini banyak yang tertarik.

Masih terkait penerangan di dalam, apa yang coba diberikan oleh Philips Hue? Mengapa penting untuk memilikinya di rumah?

Kami percaya lampu bukan sekadar pencahayaan, tapi juga bisa meningkatkan mood atau bahkan produktivitas. Itulah yang ingin dihadirkan Philips Hue. Lampu nirkabel yang memungkinkan Anda mengendalikan lampu dari perangkat pribadi dengan mudah dan menciptakan suasana yang tepat untuk setiap momen.

Menyalakan lampu kamar, teras, dan lainnya bisa dilakukan di luar rumah, bahkan saat sedang liburan sekalipun. Anda bisa mengatur intensitas kecerahan lampu saat akan beristirahat, mengontrol waktu menyala atau padamnya lampu. Jadi ketika Anda pulang lampu menyala secara otomatis atau ketika Anda akan meninggalkan rumah lampu bisa padam secara otomatis. Lampu juga dapat dikontrol melalui perintah suara. Kami menilai pasar Indonesia cukup potensial untuk teknologi ini.

Signify juga telah mendukung ajang Asian Games dengan memberikan teknologi pencahayaan yang spektakuler. Bisa diceritakan?

Kami telah menerangi 10 arena olahraga yang direnovasi dan digunakan untuk Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Arena-arena tersebut termasuk Lapangan Hoki dan Stadion Madya di Gelora Bung Karno (GBK), Velodrome, Stadion Wibawa Mukti di Cikarang, Stadion Pakansari dan Pajajaran di Bogor, Stadion Jalak Harupat, dan lapangan sepak bola di ITB dan Universitas Padjajaran. Sementara di Palembang, Signify menerangi Stadion Gelora Sriwijaya dan stadion lapangan tenis di Jakabaring Sport City. Selain itu, Signify juga mempercantik pencahayaan untuk fasad stadion GBK.

Bisa dijelaskan teknologi seperti apa yang digunakan Signify untuk pencahayaan tersebut?

Signify menggunakan Philips Arena Experience System, sistem pencahayaan futuristik yang mengombinasikan fungsionalitas teknis pencahayaan olahraga dan pengalaman menakjubkan pencahayaan hiburan sehingga bisa meningkatkan semangat mereka yang menonton.

Khusus di Stadion Gelora Sriwijaya di Jakabaring Sport City, Palembang, Signify menggunakan platform canggih Interact Sports yang berbasis IoT dalam mengatur sistem pencahayaan Philips ArenaExperience. Teknologi pencahayaan yang sama juga digunakan di stadion global, seperti Juventus Stadium, Stamford Bridge Stadium di Inggris, Allianz Arena, dan VW Arena di Jerman, dan sebagainya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7445 seconds (0.1#10.140)