Ilmuan Ini Bertekat Tinggal di Rumah Plastik Kedap Udara
A
A
A
LONDON - Seorang pemuda yang mengaku sebagai seorang ilmuwan mengunci diri ke dalam rumah plastik dengan sekitar 200 pohon untuk satu percobaan.
Seperti dilansir dari BBC, Kurtis Baute mengurung dirinya di dalam sebuah rumah kecil berukuran tiga meter persegi untuk menguji apakah pohon-pohon itu mampu memasak oksigen memadai selama dia berada di dalam rumah kedap udara itu.
Rumah kecil dibungkus dalam plastik kedap udara untuk mencegah oksigen keluar, sebaliknya Baute hanya menggunakan oksigen yang dihasilkan dari pepohonan.
Dia berharap bahwa semua pohon ini dapat mengubah gas karbon dioksida dari tubuhnya dan diubah menjadi oksigen oleh pohon yang ada.
Sayangnya, Baute terpaksa membatalkan eksperimen itu karena hanya mampu bertahan selama 15 jam di dalam rumah kedap udara itu karena oksigen yang diberikan oleh pohon itu terlalu kurang, sedangkan gas karbon dioksida berada di level bahaya.
Gas karbon dioksida yang dihasilkan berisiko menyebabkan kerusakan otak, stroke, dan cacat permanen di tubuh manusia.
Pohon-pohon tidak mampu menghasilkan oksigen yang cukup karena mereka tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk melaksanakan proses fotosintesis.
"Pohon itu menyerap karbon dioksida dengan baik, tetapi ia mampu memproduksi oksigen ketika ia menderita sinar matahari yang cukup.
"Dalam percobaan saya, pohon yang kurang toleran tidak dapat sepenuhnya mendaur ulang gas karbon dioksida," katanya.
Seperti dilansir dari BBC, Kurtis Baute mengurung dirinya di dalam sebuah rumah kecil berukuran tiga meter persegi untuk menguji apakah pohon-pohon itu mampu memasak oksigen memadai selama dia berada di dalam rumah kedap udara itu.
Rumah kecil dibungkus dalam plastik kedap udara untuk mencegah oksigen keluar, sebaliknya Baute hanya menggunakan oksigen yang dihasilkan dari pepohonan.
Dia berharap bahwa semua pohon ini dapat mengubah gas karbon dioksida dari tubuhnya dan diubah menjadi oksigen oleh pohon yang ada.
Sayangnya, Baute terpaksa membatalkan eksperimen itu karena hanya mampu bertahan selama 15 jam di dalam rumah kedap udara itu karena oksigen yang diberikan oleh pohon itu terlalu kurang, sedangkan gas karbon dioksida berada di level bahaya.
Gas karbon dioksida yang dihasilkan berisiko menyebabkan kerusakan otak, stroke, dan cacat permanen di tubuh manusia.
Pohon-pohon tidak mampu menghasilkan oksigen yang cukup karena mereka tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk melaksanakan proses fotosintesis.
"Pohon itu menyerap karbon dioksida dengan baik, tetapi ia mampu memproduksi oksigen ketika ia menderita sinar matahari yang cukup.
"Dalam percobaan saya, pohon yang kurang toleran tidak dapat sepenuhnya mendaur ulang gas karbon dioksida," katanya.
(wbs)