Dilengkapi Kecerdasan Buatan, China Bangun Pabrik Kecoa

Rabu, 12 Desember 2018 - 16:59 WIB
Dilengkapi Kecerdasan Buatan, China Bangun Pabrik Kecoa
Dilengkapi Kecerdasan Buatan, China Bangun Pabrik Kecoa
A A A
BEIJING - Tak hanya membangun pabrik smatphone dan menciptakan banyak e-commerce, China juga membangun pabrik kecoak dengan menggunakan ssistem artificial intelligence (AI), pertumbuhan kecoak di pabrik itu bisa terlacak sehingga jumlahnya bisa diketahui.

Pabrik kecoak dibangun sebagai solusi pengolahan sampah dapur, dan diperuntukan untuk produk kecantikan dan obat-obatan. Di pinggiran Kota Jinan, ibu kota Provinsi Shandong, satu miliar kecoa setiap hari diberi makan 50 ton sampah dapur, jumlah yang cukup untuk makan tujuh gajah dewasa.

Tapi kecoak-kecoak tersebut tidak sekedar mengolah sampah. Setelah mati, kecoak-kecoak itu diolah menjadi pakan ternak bergizi bagi ternak. Bahkan, menurut beberapa pihak, bisa diolah menjadi obat dan perawatan kecantikan. Dan kegiatan itu menjadi sumber uang untuk beberapa pebisnis di Provinsi Shandong.

“Kecoak-kecoak menjadi jalan bio-teknologi untuk mengubah dan mengolah sampah dapur,” kata Liu Yusheng, presiden Asosiasi Industri Serangga Shandong, seperti dikutip Express Rabu (12/12/2018).

“Kecoak juga sumber protein yang baik untuk babi dan ternak lainnya. Seperti mengubah sampah sumber daya,” kata Kepala Shandong Qiaobin, Li Hongyi.

Shandong Qiaobin berencana untuk membuat tiga pabrik lagi tahun depan, dan menarget untuk mengolah sepertiga sampah dapur yang dihasilkan oleh Jinan, yang berpenduduk tujuh juta orang.

Sementra itu di Sichuan, Li Bingcai, 47 tahun, bekas penjual ponsel, sudah menggelontorkan satu juta yuan untuk berbisnis kecoak. Serangga itu dia jual sebagai pakan ke peternakan babi dan ikan serta ke perusahaan-perusahan obat sebagai bahan-bahan pembuatan obat. Dia memelihara 3,4 juta kecoak di peternakannya.

Ada dua peternakan kecoak di desanya. Target Li adalah menciptakan 20 peternakan.

Masih di Sichuan, sebuah perusahaan bernama Gooddoctor menternakkan enam miliar kecoak.

“Sari kecoak bagus untuk mengobati sariawan mulut dan luka lambung, luka di kulit dan bahkan kanker perut,” kata Wen Jianguao, manajer fasilitas kecoak di Gooddoctor.

Para peneliti juga meneliti penggunaan ekstrak kecoak untuk masker kecantikan, pil diet, dan pengobatan kerontokan rambut.

Sekadar diketahui, penangkaran kecoak menjadi industri yang sedang berkembang pesat di China. Bubuk yang dihasilkan dari olahan hewan ini telah dipatenkan sebagai bahan obat tradisional China. Perusahaan kosmetik juga menggunakan serangga ini sebagai sumber protein yang murah.

Ada sekitar 100 peternakan kecoak skala besar di China pada tahun 2013. Saban peternak bisa meraup sebanyak USD20 per pon. Contoh di Xichang, yang jadi peternakan kecoak terbesar di dunia, serangga dibuat menjadi ramuan cair yang digunakan jutaan pasien China untuk mengobati penyakit pernapasan, lambung, dan penyakit lainnya dengan resep dokter. Sebotol ramuan cair berukuran 100 ml dari obat ini harganya sekitar USD4.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8252 seconds (0.1#10.140)