Sumber Energi Terbaru Hilangkan Efek Rumah Kaca
A
A
A
ENERGI terbaru seperti panel surya dan turbin angin lebih efisien dalam mengurangi efek rumah kaca, daripada teknologi penangkapan karbon pada industri.
Panel surya dan turbin angin tidak mengeluarkan emisi, seperti pembangkit listrik dan proses industri. Untuk menghilangkan emisi pembangkit listrik atau proses industri, diperlukan adanya teknologi penangkap dan penyimpan karbon.
Teknologi ini dapat menangkap hingga 90% karbon dioksida (CO2) dari pabrik dan pembangkit listrik. Pemasangan teknologi penangkapan karbon di pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas alam didasari pada perubahan model internasional.
Setiap pabrik dan pembangkit listrik harus dapat meminimalkan dampak efek rumah kaca. Para peneliti dari Universitas Lancaster, Inggris, mempertimbangkan sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan energi listrik.
Mereka menemukan bahwa masih banyak energi yang dapat diinvestasikan di ladang angin dan panel surya. Doktor Denes Csala, dosen bidang penyimpanan energi dan sistem dinamika di Universitas Lancaster mengatakan, lebih baik investasi sumber daya terbaru secara langsung, dengan kapasitas penyimpanan yang memadai.
“Pengembalian energi bersih yang lebih baik dari investasi dalam energi terbaru lebih mungkin untuk memenuhi target emisi tanpa risiko pengurangan ketersediaan energi karena berkurangnya pasokan bahan bakar fosil dan anggaran pengurangan emisi yang terbatas,” katanya, dikutip dari dailymail.
Csala juga menganggap bahwa teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon sebagai penyumbang khusus dan tambahan untuk sistem energi. Ini sebagai opsi teknologi penting, seperti dalam perjanjian internasional.
Pesan utama dari penjanjian di Paris pada 2015 adalah menghen tikan suhu global naik di atas dua derajat dari masa praindustri akhir abad ini. Pesan ini lebih khusus ditujukan kepada pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas.
“Mereka memainkan bagian mendasar dalam model yang menjadi dasar kesepakatan internasional untuk mengurangi perubahan iklim,” tambah Csala. Csala dan tim peneliti menyarankan untuk menciptakan lebih banyak panel surya dan turbin angin.
Fokus energi terbaru ini sebagai opsi penyimpanan sumber daya energi yang lebih efisien. Dokter Csala menghitung jumlah energi yang akan dihasilkan dari rencana saat ini. Hasilnya tidak jauh berbeda dengan pembangkit listrik yang ada dan tidak mengurangi sumber daya alam.
Investasi pada teknologi penangkap karbon justru menambah energi yang dibutuhkan. Berbagai pembangkit listrik membutuhkan penangkap karbon agar sesuai dengan perjanjian internasional. Dosen Universitas Lancaster itu melakukan skenario untuk jumlah energi terbaru yang dihasilkan.
Dia juga melakukan skenario terburuk untuk panel surya dan turbin angin, serta memberikan penangkap karbon terbaik untuk pembangkit listrik. Csala mendapatkan hasil memuaskan dari penelitian yang dilakukan.
Investasi di ladang angin dan panel surya lebih banyak menciptakan energi, yang dikombinasikan dengan berbagai penyimpanan energi, seperti baterai, hidrogen, atau tenaga air yang dipompa. Teknologi energi terbaru cukup efisien digunakan di hampir seluruh penjuru dunia.
Termasuk di daerah yang tidak terlalu cerah atau tidak berangin. Teknologi ini juga memberikan pengembalian energi yang lebih baik daripada sebagian besar teknologi penangkapan karbon. Turbin angin dan panel surya hanya memanfaatkan alam tanpa mengurangi sumber energi yang sudah menipis.
Meskipun begitu, teknologi penangkapan karbon juga diperlukan untuk teknologi energi terbaru. Energi bersih diperlukan sebagai pendukung sekaligus pengurangan efek rumah kaca. “Sebagian karena energi bersih yang diperlukan untuk mengim plementasikan penangkapan karbon, disebut energi yang terkandung,” kata Csala.
Sumber daya diperlukan untuk membuat dan menjalankan sistem penghasil energi. Peralatan, seperti pipa dan kompresor, diperlukan untuk menangkap dan menyimpan karbon, yang juga membutuhkan energi untuk menghasilkan. (Fandy)
Panel surya dan turbin angin tidak mengeluarkan emisi, seperti pembangkit listrik dan proses industri. Untuk menghilangkan emisi pembangkit listrik atau proses industri, diperlukan adanya teknologi penangkap dan penyimpan karbon.
Teknologi ini dapat menangkap hingga 90% karbon dioksida (CO2) dari pabrik dan pembangkit listrik. Pemasangan teknologi penangkapan karbon di pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas alam didasari pada perubahan model internasional.
Setiap pabrik dan pembangkit listrik harus dapat meminimalkan dampak efek rumah kaca. Para peneliti dari Universitas Lancaster, Inggris, mempertimbangkan sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan energi listrik.
Mereka menemukan bahwa masih banyak energi yang dapat diinvestasikan di ladang angin dan panel surya. Doktor Denes Csala, dosen bidang penyimpanan energi dan sistem dinamika di Universitas Lancaster mengatakan, lebih baik investasi sumber daya terbaru secara langsung, dengan kapasitas penyimpanan yang memadai.
“Pengembalian energi bersih yang lebih baik dari investasi dalam energi terbaru lebih mungkin untuk memenuhi target emisi tanpa risiko pengurangan ketersediaan energi karena berkurangnya pasokan bahan bakar fosil dan anggaran pengurangan emisi yang terbatas,” katanya, dikutip dari dailymail.
Csala juga menganggap bahwa teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon sebagai penyumbang khusus dan tambahan untuk sistem energi. Ini sebagai opsi teknologi penting, seperti dalam perjanjian internasional.
Pesan utama dari penjanjian di Paris pada 2015 adalah menghen tikan suhu global naik di atas dua derajat dari masa praindustri akhir abad ini. Pesan ini lebih khusus ditujukan kepada pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas.
“Mereka memainkan bagian mendasar dalam model yang menjadi dasar kesepakatan internasional untuk mengurangi perubahan iklim,” tambah Csala. Csala dan tim peneliti menyarankan untuk menciptakan lebih banyak panel surya dan turbin angin.
Fokus energi terbaru ini sebagai opsi penyimpanan sumber daya energi yang lebih efisien. Dokter Csala menghitung jumlah energi yang akan dihasilkan dari rencana saat ini. Hasilnya tidak jauh berbeda dengan pembangkit listrik yang ada dan tidak mengurangi sumber daya alam.
Investasi pada teknologi penangkap karbon justru menambah energi yang dibutuhkan. Berbagai pembangkit listrik membutuhkan penangkap karbon agar sesuai dengan perjanjian internasional. Dosen Universitas Lancaster itu melakukan skenario untuk jumlah energi terbaru yang dihasilkan.
Dia juga melakukan skenario terburuk untuk panel surya dan turbin angin, serta memberikan penangkap karbon terbaik untuk pembangkit listrik. Csala mendapatkan hasil memuaskan dari penelitian yang dilakukan.
Investasi di ladang angin dan panel surya lebih banyak menciptakan energi, yang dikombinasikan dengan berbagai penyimpanan energi, seperti baterai, hidrogen, atau tenaga air yang dipompa. Teknologi energi terbaru cukup efisien digunakan di hampir seluruh penjuru dunia.
Termasuk di daerah yang tidak terlalu cerah atau tidak berangin. Teknologi ini juga memberikan pengembalian energi yang lebih baik daripada sebagian besar teknologi penangkapan karbon. Turbin angin dan panel surya hanya memanfaatkan alam tanpa mengurangi sumber energi yang sudah menipis.
Meskipun begitu, teknologi penangkapan karbon juga diperlukan untuk teknologi energi terbaru. Energi bersih diperlukan sebagai pendukung sekaligus pengurangan efek rumah kaca. “Sebagian karena energi bersih yang diperlukan untuk mengim plementasikan penangkapan karbon, disebut energi yang terkandung,” kata Csala.
Sumber daya diperlukan untuk membuat dan menjalankan sistem penghasil energi. Peralatan, seperti pipa dan kompresor, diperlukan untuk menangkap dan menyimpan karbon, yang juga membutuhkan energi untuk menghasilkan. (Fandy)
(nfl)