Pakai Data Driven Smart City, ITB gelar Rating Kota Cerdas ke-3
A
A
A
BOGOR - Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menggelar Rating Kota Cerdas Indonesia ke-3 tahun 2019. Kali ini ITB melakukan riset dengan mengkelola data dengan konsens di data real time" pengelolaan Smart City.
Rektor ITB Prof. Kadarsah Suryadi dan Guru Besar ITB Prof Suhono Harso Supangkat telah melaporkan rencana tersebut kepada Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla di Kantor Wapres 14 Juni 2019.
Suhono menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui progres pengembangan kota di Indonesia terkait dengan peningkatan kualitas hidup kota melalui upaya solusi cerdas.
"Kegiatan ini akan berlangsung mulai bulan Juli hingga Nopember 2019," katanya dalam keterangan persnya Senin, (17/6/2019).
Diungkapkannya, pengukuran aspek solusi cerdas secara sosial, ekonomi dan lingkungan sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan menjadi bagian utama penelitian pengukuran.
"Aspek pengungkit atau pemungkin seperti Sumber daya manusia, tata kelola dan infrastruktur menjadi bagian dasar dari kerangka kerja pengukuran. Kali ini data akan menjadi konsiderasi untuk mendapatkan "real time" pengelolaan Smart City yang lebih baik, atau istilahnya Data Driven Smart City," jelasnya.
Dijelaskannya, smart city tidak identik kota plus teknologi, aspek budaya mengenali persoalan dasar kota menjadi sangat penting. Tata kelola cerdas juga penting termasuk penegakan hukum bagi yang melanggar seperti parkir, PKL hingga pembuangan sampah.
"Rencananya nanti acara kick off di Istana Wakil Presiden pada minggu ke-2 Juli. Sementara acara puncak akan diselenggarakan di Kota Bandung, kolaborasi ITB dan Pemkot Kota Bandung pada Medio November 2019," tutupnya.
Rencananya, acara puncak akan di selenggarakan bersamaan dengan Smart Cities Week yang mengusung Inovasi dan Transformasi Smart X, meliputi Kota, desa hingga propinsi dan nasional. Ada juga pameran inovasi Internet of Things (IoT), AI, Big Data, dan terkait pendukung smart City. Kompetisi inovasi untuk mendukung transformasi menuju smart X diadakan dengan target peserta organisasi pemerintah daerah maupun start up.
Rektor ITB Prof. Kadarsah Suryadi dan Guru Besar ITB Prof Suhono Harso Supangkat telah melaporkan rencana tersebut kepada Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla di Kantor Wapres 14 Juni 2019.
Suhono menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui progres pengembangan kota di Indonesia terkait dengan peningkatan kualitas hidup kota melalui upaya solusi cerdas.
"Kegiatan ini akan berlangsung mulai bulan Juli hingga Nopember 2019," katanya dalam keterangan persnya Senin, (17/6/2019).
Diungkapkannya, pengukuran aspek solusi cerdas secara sosial, ekonomi dan lingkungan sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan menjadi bagian utama penelitian pengukuran.
"Aspek pengungkit atau pemungkin seperti Sumber daya manusia, tata kelola dan infrastruktur menjadi bagian dasar dari kerangka kerja pengukuran. Kali ini data akan menjadi konsiderasi untuk mendapatkan "real time" pengelolaan Smart City yang lebih baik, atau istilahnya Data Driven Smart City," jelasnya.
Dijelaskannya, smart city tidak identik kota plus teknologi, aspek budaya mengenali persoalan dasar kota menjadi sangat penting. Tata kelola cerdas juga penting termasuk penegakan hukum bagi yang melanggar seperti parkir, PKL hingga pembuangan sampah.
"Rencananya nanti acara kick off di Istana Wakil Presiden pada minggu ke-2 Juli. Sementara acara puncak akan diselenggarakan di Kota Bandung, kolaborasi ITB dan Pemkot Kota Bandung pada Medio November 2019," tutupnya.
Rencananya, acara puncak akan di selenggarakan bersamaan dengan Smart Cities Week yang mengusung Inovasi dan Transformasi Smart X, meliputi Kota, desa hingga propinsi dan nasional. Ada juga pameran inovasi Internet of Things (IoT), AI, Big Data, dan terkait pendukung smart City. Kompetisi inovasi untuk mendukung transformasi menuju smart X diadakan dengan target peserta organisasi pemerintah daerah maupun start up.
(wbs)