Inovasi Mahasiswa USU Ini Menangi Shell Think Efficiency 2019

Rabu, 21 Agustus 2019 - 08:37 WIB
Inovasi Mahasiswa USU Ini Menangi Shell Think Efficiency 2019
Inovasi Mahasiswa USU Ini Menangi Shell Think Efficiency 2019
A A A
JAKARTA - Shell Lubricants Indonesia terus berkomitmen mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi di Indonesia. Komitmen itu diwujudkan Shell dengan menggelar kompetisi Think Efficiency 2019 yang telah menemukan pemenangnya.

Setelah melalui proses penilaian yang panjang, dewan juri akhirnya memutuskan dua tim inovator Indonesia terbaik sebagai pemenang kompetisi inovasi Think Efficiency Award 2019. Untuk kategori Energi, tim Maxwell menjadi juara dengan karya inovasi ’’Jelly Blueflame Stove”.

Tim yang diperkuat dua orang dari Universitas Sumatera Utara (USU) itu menciptakan sumber energi pengganti gas LPG pada kompor berbasis gel bioethanol dan biodiesel berbahan dasar limbah tandan kosong kelapa sawit dan limbah bulu unggas.

’’Kami senang dapat mengikuti dan menjuarai kompetisi ide inovasi Think Efficiency 2019. Kompetisi ini merupakan wadah yang penting bagi anak muda untuk mengkomunikasikan hasil riset dan inovasinya kepada publik,”kata Ikhwanuddin.

Sementara untuk kategori Tribologi, Tim Material Research Club (MRC) menjadi juara dengan menampilkan karya inovasi “Eco-friendly anti fouling & anti corrosion additive for marine lubricating.” Tim MRC membuat aditif co-polimer PAMA-OCP untuk pelumas kapal dengan bahan dasar minyak kelapa sawit yang dapat meningkatkan performa pelumas dan menghindari penurunan fungsi mesin.

Atas prestasinya tersebut, masing-masing pemenang berhak memperoleh hadiah sebesar Rp35 juta dan kunjungan ke Shanghai Technologi Center di tahun 2020 untuk berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para ahli inovasi dari Shell.

Kompetisi berhadiah total Rp150 juta itu merupakan bentuk kontribusi Shell untuk Indonesia dalam mendorong lahirnya inovator masa depan untuk mencari solusi atas tantangan dunia di bidang energi. Tahun ini, kompetisi Think Efficiency dimulai sejak 1 April 2019 dan menjaring berbagai ide inovasi dari 140 lebih peserta yang terdiri dari siswa sekolah menengah, mahasiswa, hingga kalangan profesional seperti peneliti, guru, dosen hingga profesor.

Kompetisi inovasi Think Efficiency 2019 menitikberatkan penilaian pada aspek originalitas, produk, dampak dan keberlanjutan. Dua bidang yang dipilih yaitu Energi dan Tribologi, merupakan bidang kompetensi Shell.

Sinergi dengan para inovator diharapkan akan memberikan dampak besar dan positif untuk perkembangan teknologi Indonesia di masa depan agar bersiap dalam menghaaadapi tantangan energi dan menyongsong Revolusi Industri 4.0 ke depan.

Syarif Riyadi, Co-founder Ecadin , yang juga menjadi juri dalam kompetisi Think Efficiency 2019 mengatakan jumlah ide yang masuk tahun ini lebih variatif dan kreatif dari tahun lalu. ’’Banyak ide-ide besar yang aplikatif dan dapat memberikan manfaat besar bagi

masyarakat. Hal ini tentu memberikan harapan besar bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang mandiri dan unggul dalam menghadapi tantangan energi ke depan,”ujarnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8100 seconds (0.1#10.140)