Ahli Ingatkan Hierarki Manusia Akan Dikalahkan Robot
A
A
A
LONDON - Ahli futuris memperkirakan bahwa manusia tidak akan lagi dapat mempertahankan posisi teratas mereka dalam hierarki bumi karena mereka kemungkinan akan digantikan oleh organisme cyborg (cyborg) di masa depan.
Menurut portal Daily Mail, ilmuwan, pencinta lingkungan dan futuris, James Lovelock menggambarkan era 'Novacene', era baru di mana manusia tidak lagi dibutuhkan dan dapat digantikan oleh teknologi pintar.
“Keunggulan manusia sebagai pemahaman akhir kosmos akan segera berakhir.
"Faktanya, mereka yang memahami masa depan bukan lagi manusia, tetapi apa yang saya pilih untuk disebut 'cyborg' yang akan mereka buat dan bangun sendiri," kata Lovelock dalam sebuah buku terbaru berjudul Novacene seperti dilansir NBC.
Penggunaan robot diperkirakan mengambil alih sekitar 20 juta pekerjaan manufaktur di berbagai penjuru dunia pada 2030. Robot-robot tersebut tersebar di berbagai jenis pekerjaan mulai dari produksi manufaktur hingga jasa.
Keterlibatan robot di industri memang tidak bisa dihindarkan. Apalagi industri besar yang memerlukan otomatisasi guna mendukung efisiensi proses produksi. Para pelaku usaha pun diharapkan dapat mengikuti tren tersebut seiring semakin berkembangnya teknologi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Studi terbaru firma riset dan konsultan asal Inggris Oxford Economics memperkirakan, berkembangnya robotisasi pada industri telah menambah kekhawatiran bahwa kendati menawarkan keuntungan, hal itu justru berpotensi menghilangkan pekerjaan dengan skill rendah serta menambah tekanan sosial dan ekonomi. Kondisi itu bisa saja memperburuk kesenjangan sosial meski dapat mendorong output ekonomi global.
Menurut portal Daily Mail, ilmuwan, pencinta lingkungan dan futuris, James Lovelock menggambarkan era 'Novacene', era baru di mana manusia tidak lagi dibutuhkan dan dapat digantikan oleh teknologi pintar.
“Keunggulan manusia sebagai pemahaman akhir kosmos akan segera berakhir.
"Faktanya, mereka yang memahami masa depan bukan lagi manusia, tetapi apa yang saya pilih untuk disebut 'cyborg' yang akan mereka buat dan bangun sendiri," kata Lovelock dalam sebuah buku terbaru berjudul Novacene seperti dilansir NBC.
Penggunaan robot diperkirakan mengambil alih sekitar 20 juta pekerjaan manufaktur di berbagai penjuru dunia pada 2030. Robot-robot tersebut tersebar di berbagai jenis pekerjaan mulai dari produksi manufaktur hingga jasa.
Keterlibatan robot di industri memang tidak bisa dihindarkan. Apalagi industri besar yang memerlukan otomatisasi guna mendukung efisiensi proses produksi. Para pelaku usaha pun diharapkan dapat mengikuti tren tersebut seiring semakin berkembangnya teknologi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Studi terbaru firma riset dan konsultan asal Inggris Oxford Economics memperkirakan, berkembangnya robotisasi pada industri telah menambah kekhawatiran bahwa kendati menawarkan keuntungan, hal itu justru berpotensi menghilangkan pekerjaan dengan skill rendah serta menambah tekanan sosial dan ekonomi. Kondisi itu bisa saja memperburuk kesenjangan sosial meski dapat mendorong output ekonomi global.
(wbs)