Seleksi Kompetisi Robot Internasional Digelar, 100 Tim Siap Bersaing
A
A
A
TANGERANG - Purwadhika Startup & Coding School, menggelar MakeX Indonesia, International Robotics Competition 2019, di ICE BSD Tangerang, pada 6-7 Oktober 2019.
Kompetisi robotik ini, diikuti lebih dari 100 tim, dengan rentang usia 6-16 tahun. Pemenang kompetisi, akan diberangkatkan ke Cina, pada Desember 2019, guna mengikuti MakeX International Competition.
Project Leader Digital Hub dari Sinar Mas Land Irawan Harahap mengatakan, kompetisi ini bagus untuk menumbuhkan antusias anak dalam pengembangan kreativitas teknologi robot di Indonesia.
"Kami sangat mendukung acara ini, karena sesuai dengan tujuan BSD City untuk menjadi the first integrated smart digital city," kata Irawan, di ICE BSD, Minggu siang.
Dijelaskan Irawan, perkembangan teknologi saat ini sangat luar biasa. Bahkan, pekerjaan yang biasa dikerjakan manusia, sekarang mulai beralih dikerjakan oleh digital workers, seperti software dan robot.
President Director Purwadhika Startup & Coding School Purwa Hartono menambahkan, di Purwadhika pihaknya menyiapkan generasi muda untuk bisa bersaing membuat software dan robotnya.
"Perhatian kami, mendapat animo baik dari masyarakat. Kami merasa sudah saatnya membuat kompetisi berskala nasional, sekaligus menyiapkan delegasi Indonesia untuk kompetisi internasional," tambahnya.
Dijelaskan dia, ada lebih dari 100 tim yang berkompetisi untuk menjadi perwakilan Indonesia di MakeX International Competition, di China. Perwakilan Indonesia itu akan bersaing dengan 30 negara lainnya.
"MakeX Indonesia 2019 memiliki 2 kategori perlombaan, yaitu MakeX Starter (usia 6-12 tahun) dan MakeX Challenge (usia 12-16 tahun). Pesertanya cukup banyak," jelasnya.
Dalam MakeX Starter, peserta diminta untuk membangun, mendesain dan memprogram produk Makeblock, serta menyelesaikan misi dan rintangan yang diberikan. Sedang pada MakeX Challenge, merakit robot.
"Robot yang dirakit, diharapkan akan cocok dan mampu memecahkan masalah, serta hambatan yang diberikan. Selain itu, juga ada lomba hasil karya anak-anak lulusan Purwadhika," sambung Purwa Hartono lagi.
Sementara itu, M Auriel (15), siswa kelas 10 (Kelas 1) SMK Prakarya Internasional Bandung mengatakan, dia mewakili sekolah dalam kompetisi ini bersama temannya.
"Kami kerja tim. Nama timnya robotika PI 52. Kami membangun robot Mbot. Di sekolah, memang ada eskul robotik. Tapi kami bukan mewakili eskul. Kami mewakili sekolah. Satu tim, kami berdua," jelasnya.
Auriel mengatakan, robot yang dirakitnya memiliki banyak kelebihan. Pertama, memiliki sensor untuk menghalau objek yang ada dihadapannya. Lalu, punya sensor mendeteksi warna objek yang ditemuinya.
"Robot ini juga bisa menangkap objek yang ada di depannya. Bisa ketahan dan gak kemana-mana. Juga bisa mindahin barang yang ringan-ringan," pungkas Auriel.
Kompetisi robotik ini, diikuti lebih dari 100 tim, dengan rentang usia 6-16 tahun. Pemenang kompetisi, akan diberangkatkan ke Cina, pada Desember 2019, guna mengikuti MakeX International Competition.
Project Leader Digital Hub dari Sinar Mas Land Irawan Harahap mengatakan, kompetisi ini bagus untuk menumbuhkan antusias anak dalam pengembangan kreativitas teknologi robot di Indonesia.
"Kami sangat mendukung acara ini, karena sesuai dengan tujuan BSD City untuk menjadi the first integrated smart digital city," kata Irawan, di ICE BSD, Minggu siang.
Dijelaskan Irawan, perkembangan teknologi saat ini sangat luar biasa. Bahkan, pekerjaan yang biasa dikerjakan manusia, sekarang mulai beralih dikerjakan oleh digital workers, seperti software dan robot.
President Director Purwadhika Startup & Coding School Purwa Hartono menambahkan, di Purwadhika pihaknya menyiapkan generasi muda untuk bisa bersaing membuat software dan robotnya.
"Perhatian kami, mendapat animo baik dari masyarakat. Kami merasa sudah saatnya membuat kompetisi berskala nasional, sekaligus menyiapkan delegasi Indonesia untuk kompetisi internasional," tambahnya.
Dijelaskan dia, ada lebih dari 100 tim yang berkompetisi untuk menjadi perwakilan Indonesia di MakeX International Competition, di China. Perwakilan Indonesia itu akan bersaing dengan 30 negara lainnya.
"MakeX Indonesia 2019 memiliki 2 kategori perlombaan, yaitu MakeX Starter (usia 6-12 tahun) dan MakeX Challenge (usia 12-16 tahun). Pesertanya cukup banyak," jelasnya.
Dalam MakeX Starter, peserta diminta untuk membangun, mendesain dan memprogram produk Makeblock, serta menyelesaikan misi dan rintangan yang diberikan. Sedang pada MakeX Challenge, merakit robot.
"Robot yang dirakit, diharapkan akan cocok dan mampu memecahkan masalah, serta hambatan yang diberikan. Selain itu, juga ada lomba hasil karya anak-anak lulusan Purwadhika," sambung Purwa Hartono lagi.
Sementara itu, M Auriel (15), siswa kelas 10 (Kelas 1) SMK Prakarya Internasional Bandung mengatakan, dia mewakili sekolah dalam kompetisi ini bersama temannya.
"Kami kerja tim. Nama timnya robotika PI 52. Kami membangun robot Mbot. Di sekolah, memang ada eskul robotik. Tapi kami bukan mewakili eskul. Kami mewakili sekolah. Satu tim, kami berdua," jelasnya.
Auriel mengatakan, robot yang dirakitnya memiliki banyak kelebihan. Pertama, memiliki sensor untuk menghalau objek yang ada dihadapannya. Lalu, punya sensor mendeteksi warna objek yang ditemuinya.
"Robot ini juga bisa menangkap objek yang ada di depannya. Bisa ketahan dan gak kemana-mana. Juga bisa mindahin barang yang ringan-ringan," pungkas Auriel.
(wbs)