GTN Data Center Cikarang Terbukti Handal Lewat Uji Kelistrikan
A
A
A
BEKASI - PT Graha Teknologi Nusantara selaku operator data center di Indonesia menggelar uji coba kehandalan sistem suplai listrik yang stabil dalam menghadapi kondisi darurat, dalam hal ini putusnya suplai utama kelistrikan dari pembangkit. Baca Juga: Berita Fakta-Fakta Hubungan Sains dengan Alquran
Bertempat di GTN Data Center di Cikarang, seluruh tim operasional internal dan vendor melakukan pengujian melalui skenario power failure pada 22 Oktober.
“Kami telah melakukan electrical testing beberapa kali, dan ini adalah uji yang kelima. Kami ingin memperlihatkan kepada customer bahwa GTN Data Center itu punya sumber listrik yang sangat bisa diandalkan. GTN Data Center memanfaatkan keandalan PT Cikarang Listrindo Tbk sebagai pemasok utama daya listrik,” kata Chief of Sales & Marketing Officer GTN Data Center Tjetjep Dharmawan kepada media di Cikarang, Jumat (25 Oktober 2019).
“Selain sumber listrik dari Cikarang Listrindo, kami memiliki DRUPS (diesel rotary uninterruptible power supply) yang bisa mem-back up pasokan daya apabila terjadi gangguan. Sistem back up kami juga layer by layer, yang disediakan oleh para profesional untuk memastikan tetap beroperasi 1x24 jam,” kata Tjetjep lagi. Baca Juga:
Untuk uji coba kali ini, PT Graha Teknologi Nusantara mengundang peserta dari perusahaan mitra yang memiliki colocation operation dan tamu undangan lain untuk mengikuti secara langsung serangkaian skenario putusnya suplai listrik dari pembangkit dan bagaimana kesiapan seluruh infrastruktur dan tenaga ahli yang berpartisipasi dalam uji coba ini.
Disinilah redundancy sebagai faktor penting untuk rating sebuah data center diuji dalam kondisi pemeliharaan rutin dan darurat yang disebabkan bencana dan faktor eksternal lain yang tidak terduga.
GTN Data Center memiliki kelebihan dalam hal suplai listrik yaitu standar 2N. Artinya, data center ini mendapat suplai listrik utama dari dua pembangkit listrik berbeda dan dialirkan melalui jaringan yang terpisah satu sama lainnya.
Untuk suplai pendinginan, GTN mengadopsi rating N+1. Artinya, untuk 3 unit sistem pendinginan yang beroperasi, ada 1 unit extra untuk antisipasi kegagalan tunggal.
Demikian juga untuk UPS sebagai sumber listrik cadangan, memiliki ketersediaan N+1. Saat ini GTN Data Center memiliki 3 unit diesel rotary UPS. UPS ini akan memastikan transisi yang mulus dari sumber pembangkit listrikutama ke pembangkit listrik generator set.
“GTN Data Center sendiri memiliki berbagai kelebihan. GTN Data Center sudah memenuhi standar Rated 3 Facility atau Constructed dimana artinya kita sudah terbukti secara standard baik. Kita juga mempunya sistem security dengan menggunakan SECOM dan sistem operasional yang berjalan saat ini juga berjalan sangat baik,” kata Tjetjep Dharmawan.
“Kelebihan kami berikutnya adalah standar kami yang memenuhi standar Otoritas Jasa Keuangan. Kami juga sudah diaudit OJK dan klien kami di data center juga diaudit oleh OJK. Selain itu, kami telah memenuhi standar ISO 9001 dan ISO 270001,” kata Tjetjep lagi.
Berhasilnya uji coba kelistrikan ini dengan nilai sempurna SLA 100% memberikan keyakinan kepada perusahaan yang menggunakan layanan data center di Indonesia kepada GTN bahwa sistem back-up kelistrikan teruji kehandalannya, tidak ada interupsi terhadap IT load.
Bertempat di GTN Data Center di Cikarang, seluruh tim operasional internal dan vendor melakukan pengujian melalui skenario power failure pada 22 Oktober.
“Kami telah melakukan electrical testing beberapa kali, dan ini adalah uji yang kelima. Kami ingin memperlihatkan kepada customer bahwa GTN Data Center itu punya sumber listrik yang sangat bisa diandalkan. GTN Data Center memanfaatkan keandalan PT Cikarang Listrindo Tbk sebagai pemasok utama daya listrik,” kata Chief of Sales & Marketing Officer GTN Data Center Tjetjep Dharmawan kepada media di Cikarang, Jumat (25 Oktober 2019).
“Selain sumber listrik dari Cikarang Listrindo, kami memiliki DRUPS (diesel rotary uninterruptible power supply) yang bisa mem-back up pasokan daya apabila terjadi gangguan. Sistem back up kami juga layer by layer, yang disediakan oleh para profesional untuk memastikan tetap beroperasi 1x24 jam,” kata Tjetjep lagi. Baca Juga:
Untuk uji coba kali ini, PT Graha Teknologi Nusantara mengundang peserta dari perusahaan mitra yang memiliki colocation operation dan tamu undangan lain untuk mengikuti secara langsung serangkaian skenario putusnya suplai listrik dari pembangkit dan bagaimana kesiapan seluruh infrastruktur dan tenaga ahli yang berpartisipasi dalam uji coba ini.
Disinilah redundancy sebagai faktor penting untuk rating sebuah data center diuji dalam kondisi pemeliharaan rutin dan darurat yang disebabkan bencana dan faktor eksternal lain yang tidak terduga.
GTN Data Center memiliki kelebihan dalam hal suplai listrik yaitu standar 2N. Artinya, data center ini mendapat suplai listrik utama dari dua pembangkit listrik berbeda dan dialirkan melalui jaringan yang terpisah satu sama lainnya.
Untuk suplai pendinginan, GTN mengadopsi rating N+1. Artinya, untuk 3 unit sistem pendinginan yang beroperasi, ada 1 unit extra untuk antisipasi kegagalan tunggal.
Demikian juga untuk UPS sebagai sumber listrik cadangan, memiliki ketersediaan N+1. Saat ini GTN Data Center memiliki 3 unit diesel rotary UPS. UPS ini akan memastikan transisi yang mulus dari sumber pembangkit listrikutama ke pembangkit listrik generator set.
“GTN Data Center sendiri memiliki berbagai kelebihan. GTN Data Center sudah memenuhi standar Rated 3 Facility atau Constructed dimana artinya kita sudah terbukti secara standard baik. Kita juga mempunya sistem security dengan menggunakan SECOM dan sistem operasional yang berjalan saat ini juga berjalan sangat baik,” kata Tjetjep Dharmawan.
“Kelebihan kami berikutnya adalah standar kami yang memenuhi standar Otoritas Jasa Keuangan. Kami juga sudah diaudit OJK dan klien kami di data center juga diaudit oleh OJK. Selain itu, kami telah memenuhi standar ISO 9001 dan ISO 270001,” kata Tjetjep lagi.
Berhasilnya uji coba kelistrikan ini dengan nilai sempurna SLA 100% memberikan keyakinan kepada perusahaan yang menggunakan layanan data center di Indonesia kepada GTN bahwa sistem back-up kelistrikan teruji kehandalannya, tidak ada interupsi terhadap IT load.
(wbs)