Arkeolog Temukan Teknik Mengerikan Penguburan Bayi 2.100 Tahun Lalu
A
A
A
WASHINGTON - Jika bayi atau manusia pada umumnya dikubur dengan balutan kain kafan atau kain lain yang menutupi tubuhnya, lain halnya dengan bayi yang ditemukan oleh arkeolog-arkeolog ini. Para arkeolog telah menemukan dua contoh praktik penguburan yang mengerikan di situs misterius sejak 2.100 tahun lalu.
Penelitian ini dilakukan oleh tim dari University of North Carolina, Charlotte. Mereka berpendapat teknik tersebut merupakan cara untuk melindungi anak-anak dalam perjalannya ke alam baka.
Sebagaimana dilansir dari laman The Sun, Selasa (10/12/2019), dua bayi yang mereka temukan di situs Ekuador ini berusia sekitar 18 bulan dan satu lagi antara 6-9 bulan ketika mereka meninggal. Keduanya dibungkus dengan tengkorak anak-anak berusia antara empat dan 12 tahun, serta 2 dan 12 tahun.
Melalui laman Daily Beast, salah seorang peneliti yang bernama Sara Juengst, mengatakan, di banyak kelompok budaya Andean, anak-anak tidak menjadi manusia sepenuhnya atau menerima jiwa mereka sampai potongan rambut pertamanya, yang biasanya berusia sekitar dua tahun.
"Jadi mungkin saja bayi-bayi primer belum menjalani ritual ini dan membutuhkan perlindungan atau asuransi ekstra di akhirat, yang diberikan kepada mereka merupakan tengkorak anak-anak yang sedikit lebih tua," katanya menjelaskan.
Pemakaman ini mungkin menjadi bagian dari respons ritual terhadap letusan gunung berapi apokaliptik yang melanda daerah tersebut pada saat itu. Patung-patung batu yang menggambarkan leluhur anak-anak juga ditemukan di dekatnya. (Auza Asyani)
Penelitian ini dilakukan oleh tim dari University of North Carolina, Charlotte. Mereka berpendapat teknik tersebut merupakan cara untuk melindungi anak-anak dalam perjalannya ke alam baka.
Sebagaimana dilansir dari laman The Sun, Selasa (10/12/2019), dua bayi yang mereka temukan di situs Ekuador ini berusia sekitar 18 bulan dan satu lagi antara 6-9 bulan ketika mereka meninggal. Keduanya dibungkus dengan tengkorak anak-anak berusia antara empat dan 12 tahun, serta 2 dan 12 tahun.
Melalui laman Daily Beast, salah seorang peneliti yang bernama Sara Juengst, mengatakan, di banyak kelompok budaya Andean, anak-anak tidak menjadi manusia sepenuhnya atau menerima jiwa mereka sampai potongan rambut pertamanya, yang biasanya berusia sekitar dua tahun.
"Jadi mungkin saja bayi-bayi primer belum menjalani ritual ini dan membutuhkan perlindungan atau asuransi ekstra di akhirat, yang diberikan kepada mereka merupakan tengkorak anak-anak yang sedikit lebih tua," katanya menjelaskan.
Pemakaman ini mungkin menjadi bagian dari respons ritual terhadap letusan gunung berapi apokaliptik yang melanda daerah tersebut pada saat itu. Patung-patung batu yang menggambarkan leluhur anak-anak juga ditemukan di dekatnya. (Auza Asyani)
(mim)