Virus Corona Bukanlah Penyakit Baru Bagi Anjing
A
A
A
JAKARTA - Beberapa hari lalu, beredar kabar bahwa anjing di Hong Kong terkena virus corona Covid-19. Namun, anjing tersebut tidak menunjukkan gejala Covid-19 seperti yang ada di manusia.
Menurut Novi Wulandari, dokter sekaligus pemerhati hewan di Indonesia, menjelaskan, virus corona merupakan virus yang memiliki jenis bermacam-macam. Covid-19 merupakan jenis virus corona yang bisa menginfeksi manusia, tetapi tidak kepada hewan peliharaan seperti anjing.
Jenis virus corona yang ada di anjing bernama Canine Coronavirus (CCV). “Corona virus yang menginfeksi manusia dan anjing berbeda jenis. Keduanya tidak dapat saling menularkan,” tegas Novi, saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Virus corona, lanjut Novi, bukanlah penyakit baru bagi anjing. Efek CCV pada anjing hanya menyerang saluran pencernaan, yang menyebabkan peradangan ringan pada saluran pencernaannya.
Kendati demikian, bisa menjadi fatal jika ikut terinfeksi virus Parvo, yang menyebabkan anjing diare berdarah berulang-ulang. Ketika terkena CCV, daya imun tubuh anjing menjadi lemah, dan mudah terkena virus lain. Indikasi anjing terkena virus ini adalah demam, lesu, dan tidak mau makan.
Penularan CCV pada anjing bisa melalui kotoran anjing yang sebelumnya terinfeksi. Sebab, ketika anjing sehat menginjak kotoran anjing terinfeksi, anjing cenderung membersihkannya dengan menjilat. Saat itulah anjing sehat dapat ikut terinfeksi.
“Masuknya lewat organ mulut. Bisa juga melalui makanan atau saat anjing melakukan perkawinan,” jelas Novi.
Untuk menyembuhkan virus corona CCV, kebersihan serta kesehatan anjing harus diperhatikan. Selain itu, vaksin kepada anjing juga perlu rutin dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
“Tidak bisa disembuhkan pakai obat. Harus dari sistem imun dan daya tahan tubuh anjing untuk menghilangkan virusnya,” imbuhnya.
Sama seperti virus lainnya, virus corona jenis CCV berkembang biak dengan masuk ke dalam di intisel. Sedangkan obat hanya masuk ke dalam darah saja. Ketika daya tahan tubuh anjing kuat, virus di dalam intisel bisa dengan sendirinya keluar melalui kotoran atau pembuangan lainnya, seperti mulut dan hidung.
Menurut Novi Wulandari, dokter sekaligus pemerhati hewan di Indonesia, menjelaskan, virus corona merupakan virus yang memiliki jenis bermacam-macam. Covid-19 merupakan jenis virus corona yang bisa menginfeksi manusia, tetapi tidak kepada hewan peliharaan seperti anjing.
Jenis virus corona yang ada di anjing bernama Canine Coronavirus (CCV). “Corona virus yang menginfeksi manusia dan anjing berbeda jenis. Keduanya tidak dapat saling menularkan,” tegas Novi, saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Virus corona, lanjut Novi, bukanlah penyakit baru bagi anjing. Efek CCV pada anjing hanya menyerang saluran pencernaan, yang menyebabkan peradangan ringan pada saluran pencernaannya.
Kendati demikian, bisa menjadi fatal jika ikut terinfeksi virus Parvo, yang menyebabkan anjing diare berdarah berulang-ulang. Ketika terkena CCV, daya imun tubuh anjing menjadi lemah, dan mudah terkena virus lain. Indikasi anjing terkena virus ini adalah demam, lesu, dan tidak mau makan.
Penularan CCV pada anjing bisa melalui kotoran anjing yang sebelumnya terinfeksi. Sebab, ketika anjing sehat menginjak kotoran anjing terinfeksi, anjing cenderung membersihkannya dengan menjilat. Saat itulah anjing sehat dapat ikut terinfeksi.
“Masuknya lewat organ mulut. Bisa juga melalui makanan atau saat anjing melakukan perkawinan,” jelas Novi.
Untuk menyembuhkan virus corona CCV, kebersihan serta kesehatan anjing harus diperhatikan. Selain itu, vaksin kepada anjing juga perlu rutin dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
“Tidak bisa disembuhkan pakai obat. Harus dari sistem imun dan daya tahan tubuh anjing untuk menghilangkan virusnya,” imbuhnya.
Sama seperti virus lainnya, virus corona jenis CCV berkembang biak dengan masuk ke dalam di intisel. Sedangkan obat hanya masuk ke dalam darah saja. Ketika daya tahan tubuh anjing kuat, virus di dalam intisel bisa dengan sendirinya keluar melalui kotoran atau pembuangan lainnya, seperti mulut dan hidung.
(wbs)