Temuan Ali Mirazimi Manjur Jaga Fungsi Paru-Paru Panderita COVID-19

Rabu, 08 April 2020 - 10:39 WIB
Temuan Ali Mirazimi Manjur Jaga Fungsi Paru-Paru Panderita COVID-19
Temuan Ali Mirazimi Manjur Jaga Fungsi Paru-Paru Panderita COVID-19
A A A
LONDON - Vaksin virus corona sedang terus dikembangkan yang diperkirakan oleh tim ahli akan memakan waktu 1 tahun. Namun tak mau menunggu lama, para ahli sekuat tenaga untuk meminimalisir korban dengan membuat pencegahan.

Menurut sebuah penelitian dalam kultur sel manusia dan organoid oleh para peneliti di Karolinska Institutet di Swedia dan University of British Columbia (UBC) di Kanada, yang diterbitkan dalam jurnal Cell. Hasilnya dapat menjanjikan untuk pengobatan pasien COVID-19 yang berada pada tahap awal infeksi.

"Studi kami memberikan wawasan baru tentang bagaimana SARS-CoV-2 menginfeksi sel-sel tubuh, termasuk dalam pembuluh darah dan ginjal," kata Ali Mirazimi, asisten profesor di Departemen Kedokteran Laboratorium di Karolinska Institutet dan salah satu penulis studi tersebut seperti dilansir dari nordiclifescience.

“Kami berharap bahwa hasil kami dapat berkontribusi pada pengembangan pengobatan obat baru yang dapat membantu pasien dengan COVID-19.”
Sampel jaringan dari pasien dengan COVID-19

Para peneliti menggunakan sampel jaringan dari pasien dengan COVID-19 untuk mengisolasi dan mengolah SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan penyakit COVID-19. Dalam kultur sel, mereka mampu menunjukkan bagaimana protein lonjakan dalam SARS-CoV-2 berikatan dengan reseptor permukaan sel yang disebut angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) untuk memasuki sel-sel kita.

Ini adalah mekanisme yang sama dengan virus SARS asli dari tahun 2003 yang digunakan untuk mengikat ke sel kita, dan yang telah dijelaskan oleh beberapa peneliti dalam penelitian sebelumnya.

Dengan menambahkan varian yang dimodifikasi secara genetik dari protein ini, yang disebut enzyme 2 converting angiotensin-converting enzyme 2 (hrsACE2), para peneliti ingin menguji apakah virus dapat dihentikan dari menginfeksi sel.

Hasilnya sekarang diterbitkan menunjukkan bahwa hrsACE2 mengurangi pertumbuhan virus SARS-CoV-2 dengan faktor 1.000 hingga 5.000 dalam kultur sel. Hasilnya tergantung pada dosis, artinya bervariasi tergantung pada jumlah total virus dalam kaitannya dengan jumlah total hrsACE2.

Para penulis juga dapat memverifikasi data ini dari kultur sel reguler dalam replika miniatur direkayasa pembuluh darah dan ginjal, yang disebut organoid yang tumbuh dari sel induk manusia.

“Kami percaya menambahkan salinan enzim ini, hrsACE2, memikat virus untuk menempelkan dirinya pada salinan sel lain, Ini mengalihkan virus dari menginfeksi sel ke tingkat yang sama dan harus mengarah pada pengurangan pertumbuhan virus di paru-paru dan organ lainnya." tandas Ali.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7945 seconds (0.1#10.140)