Riddle Cave, game edukatif andalkan logika berpikir

Sabtu, 29 Maret 2014 - 18:41 WIB
Riddle Cave, game edukatif...
Riddle Cave, game edukatif andalkan logika berpikir
A A A
Sindonews.com - Di masa teknologi yang sudah berkembang saat ini, aplikasi game menjadi sebuah hal yang tidak asing lagi. Bahkan penggila game bisa berkreasi sendiri sesuai dengan keinginan mereka.

Seperti salah satu karya siswa Kesatuan Bangsa School Yogyakarta bernama Rizaldy Muhammad Nusantara. Dengan menggunakan aplikasi pembuat game RPG Maker VX Ace, Rizal membuat sebuah game edukatif. Diberinya nama Riddle Cave, game tersebut menantang logika berpikir pemainnya.

"Permainan ini cukup sederhana, pemain hanya perlu mencari jalan untuk menuju level selanjutnya. Namun di setiap pintu masuk ke level selanjutnya, pemain akan dihadapkan pada sebuah pertanyaan logika. Jika berhasil menjawab, pintu akan terbuka, tapi jika tidak permainan langsung berakhir," jelasnya di sela acara KBS Science Fair 2014 di Taman Pintar Yogyakarta Sabtu (29/3).

Menurut Rizal, motivasinya membuat sebuah game edukatif tersebut selain karena tertarik pada pengembangan game melalui aplikasi, model game edukatif belum banyak dijumpai saat ini. "Kebanyakan game online atau aplikasi game saat ini kalau tidak terlalu sederhana, justru menampilkan banyak kekerasan. Ini jelas tidak baik bagi pemain yang usianya belum dewasa," imbuhnya.

Dikatakan Rizal, segmen game Riddle Cave buatannya ialah untuk siswa SMP ke atas. Hal ini dikarenakan pertanyaan-pertanyaan logika dalam game tersebut masih sulit dipecahkan oleh siswa SD ke bawah. Salah satu contoh logika berpikir yang ditayangkan dalam game tersebut ialah jika ada tujuh burung sedang terbang, tiga diantaranya ditembak pemburu. Lalu berapa burungkah yang lari.

"Pertanyaan seperti ini pasti akan dikira sebagai pertanyaan matematika sederhana dan akan dijawab empat burung. Namun, jika menggunakan logika berpikir, jawaban yang benar ialah nol atau tidak ada. Kenapa? Karena burung itu terbang, bukan lari. Sedangkan tadi yang ditanyakan, berapa burung yang lari. Tentu jawabnya tidak ada," papar siswa kelas 2 SMP ini.

Ke depannya, Rizal berencana akan mengembangkan game buatannya tersebut lebih kompleks lagi. Pertanyaan tidak hanya seputar logika, tapi juga bisa berupa kasus untuk menantang pemainnya memecahkan kasus tersebut.

"Ini game pertama buatan saya sendiri. Meski masih sederhana, saya cukup puas dengan hasilnya. Pembuatannya pun tidak lama, hanya satu hari dan tidak memerlukan biaya banyak karena aplikasi pembuat gamenya pun saya peroleh gratis dengan cara mengunduhnya," imbuh siswa asal Wonosobo, Jawa Tengah ini.

Meski belum tertarik secara khusus mengikuti perlombaan pembuatan game, Rizal mengaku ingin belajar lebih banyak mengenai pembuatan game, termasuk pengembangan game dengan aplikasi-aplikasi pembuatnya yang lebih rumit lagi.
(dol)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4684 seconds (0.1#10.24)