Kontes Robot Indonesia 2014 digelar
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia akan kembali mengikuti kontes robot tingkat Internasional ABU Robocon 2014 di Pune, India, pada 24 Agustus mendatang.
Tim Robot Indonesia akan berkompetisi dengan 20 tim Robot mancanagara. Untuk mengirimkan delegasi Indonesia pada kontes robot tingkat Internasional ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar serangkaian seleksi. Seleksi yang dilakukan secara bertahap ini diberi nama Kontes Robot Indonesia (KRI) 2014.
KRI tingkat regional I digelar di Padang, Jakarta, Semarang, Malang, dan Mataram. Pemenang dari kelima kontes regional akan diikutsertakan dalam Kontes Robot Indonesia Tingkat Nasional 2014 di Yogyakarta, pada 18-22 Juni 2014.
Sementara Kontes Robot Indonesia 2014 tingkat regional II (Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat) berlangsung di Universitas Tarumanagara (Untar) pada 24-26 April 2014. Sebanyak 72 tim dari perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan dan yang menjadi pemenang tingkat regional dapat berpartisipasi dalam kegiatan KRI 2014 tingkat nasional.
Dalam ajang KRI terdiri dari lima divisi, yaitu Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI); Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe beroda; Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe berkaki; Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI); dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI).
Ketua Panitia KRI Regional II di Jakarta, Prof Agustinus Purna Irawan mengemukakan, ketentuan pertandingan KRAI-2014 mengacu kepada aturan baku dari ABU Robocon 2014. Di mana setiap tim terdiri dari 3 (tiga) orang mahasiswa dan 1 (satu) orang dosen pembimbing, yang akan merancang, membuat, mengoperasikan dan mengatur strategi robot manual dan robot otomatis.
Selanjutnya, juara pertama kontes Nasional KRAI-2014 akan mewakili Indonesia dalam ABU Robocon 2014 yang dilaksanakan pada 24 Agustus 2014 di Pune, India.
“Berdasarkan hasil seleksi tahap I Kontes Robot Indonesia (KRI) 2014, jumlah tim peserta yang berhasil lolos untuk tingkat regional II berjumlah 30 perguruan tinggi se-Jawa Barat, Banten dan Jakarta,” ujar Agustinus, yang juga dekan Fakultas Teknik Untar, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/4/2014).
Rektor Universitas Tarumanagara Prof Roesdiman Soegiarso mengatakan, salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah menumbuhkembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Dalam pengembangan kreativitas dan inovasi tidak cukup hanya berada pada wacana teoritis saja, akan tetapi harus dilatih untuk mengimplementasikan ide, gagasan dalam wacana-teoritis ke dalam dunia nyata.
“Pengembangan gagasan teoritis menjadi penerapan teknologi nyata harus dibuat sedemikian rupa agar menjadi menarik, dinamis dan tidak membosankan. Kontes robot ini menjadi salah satu sarananya,” terangnya.
Di Universitas Tarumanagara, lanjut Roesdiman, inovasi teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi difasilitasi dengan baik. “Terlabih kegiatan yang dapat mendukung penumbuhan dan pengembangan kreativitas dan inovasi para mahasiswa beserta dosen baik dari segi teoritis maupun penerapan praktis seperti robot ini,” ujarnya.
Tim Robot Indonesia akan berkompetisi dengan 20 tim Robot mancanagara. Untuk mengirimkan delegasi Indonesia pada kontes robot tingkat Internasional ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar serangkaian seleksi. Seleksi yang dilakukan secara bertahap ini diberi nama Kontes Robot Indonesia (KRI) 2014.
KRI tingkat regional I digelar di Padang, Jakarta, Semarang, Malang, dan Mataram. Pemenang dari kelima kontes regional akan diikutsertakan dalam Kontes Robot Indonesia Tingkat Nasional 2014 di Yogyakarta, pada 18-22 Juni 2014.
Sementara Kontes Robot Indonesia 2014 tingkat regional II (Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat) berlangsung di Universitas Tarumanagara (Untar) pada 24-26 April 2014. Sebanyak 72 tim dari perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan dan yang menjadi pemenang tingkat regional dapat berpartisipasi dalam kegiatan KRI 2014 tingkat nasional.
Dalam ajang KRI terdiri dari lima divisi, yaitu Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI); Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe beroda; Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe berkaki; Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI); dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI).
Ketua Panitia KRI Regional II di Jakarta, Prof Agustinus Purna Irawan mengemukakan, ketentuan pertandingan KRAI-2014 mengacu kepada aturan baku dari ABU Robocon 2014. Di mana setiap tim terdiri dari 3 (tiga) orang mahasiswa dan 1 (satu) orang dosen pembimbing, yang akan merancang, membuat, mengoperasikan dan mengatur strategi robot manual dan robot otomatis.
Selanjutnya, juara pertama kontes Nasional KRAI-2014 akan mewakili Indonesia dalam ABU Robocon 2014 yang dilaksanakan pada 24 Agustus 2014 di Pune, India.
“Berdasarkan hasil seleksi tahap I Kontes Robot Indonesia (KRI) 2014, jumlah tim peserta yang berhasil lolos untuk tingkat regional II berjumlah 30 perguruan tinggi se-Jawa Barat, Banten dan Jakarta,” ujar Agustinus, yang juga dekan Fakultas Teknik Untar, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/4/2014).
Rektor Universitas Tarumanagara Prof Roesdiman Soegiarso mengatakan, salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah menumbuhkembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Dalam pengembangan kreativitas dan inovasi tidak cukup hanya berada pada wacana teoritis saja, akan tetapi harus dilatih untuk mengimplementasikan ide, gagasan dalam wacana-teoritis ke dalam dunia nyata.
“Pengembangan gagasan teoritis menjadi penerapan teknologi nyata harus dibuat sedemikian rupa agar menjadi menarik, dinamis dan tidak membosankan. Kontes robot ini menjadi salah satu sarananya,” terangnya.
Di Universitas Tarumanagara, lanjut Roesdiman, inovasi teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi difasilitasi dengan baik. “Terlabih kegiatan yang dapat mendukung penumbuhan dan pengembangan kreativitas dan inovasi para mahasiswa beserta dosen baik dari segi teoritis maupun penerapan praktis seperti robot ini,” ujarnya.
(dmd)