Pasir Pantai Bikin Baterai Tahan Lama
A
A
A
NEW YORK - Baterai masa depan akan lebih berkualitas jika menggunakan pasir pantai? Dilansir dari BGR, hal ini merupakan sebuah studi baru yang diterbitkan Nature.com.
Studi itu menunjukkan bahwa, dengan menggunakan pasir pantai sebagai bahan utama untuk anoda smartphone, baterai bisa menghasilkan efisiensi daya cukup besar.
Anoda adalah komponen baterai yang berfungsi sebagai terminal, di mana arus listrik positif mengalir dari luar ke dalam baterai. Sementara itu, anoda baterai smartphone biasanya terbuat dari grafit.
Tampaknya para peneliti di University of California dan Bourns College of Engineering telah menemukan bahwa dengan melakukan proses penggilingan pasir pantai, membersihkannya dan menambahkan garam serta magnesium ke dalam campuran sementara pemanasan itu, cukup membuatnya menjadi silikon murni yang bisa lebih baik untuk anoda.
Temuan yang paling penting di sini adalah bahwa silikon yang dibuat oleh proses khusus ini terbukti sangat berpori, yang merupakan faktor kunci dalam membuat baterai dengan menggunakan bahan lebih efisien.
"Kami telah menunjukkan rute sintesis yang sangat scalable, murah, dan ramah lingkungan untuk memproduksi nano-Si dengan kinerja elektrokimia yang luar biasa lebih dari 1000 siklus," tulis para peneliti.
Mereka menambahkan, kinerja yang luar biasa dari elektroda nano-Si @ C dapat dikaitkan dengan sejumlah faktor termasuk jaringan yang sangat berpori saling berhubungan 3D nano-Si, konformal 4 nm C-coating, dan penggunaan PAA sebagai pengikat yang efektif untuk C dan Si elektroda.
Mengingat bagaimana daya baterai smartphone menjadi hal penting bagi banyak calon pembeli, bisa dibayangkan berapa banyak keuntungan yang bisa diraup produsen konsumen melalui penelitian ini.
Studi itu menunjukkan bahwa, dengan menggunakan pasir pantai sebagai bahan utama untuk anoda smartphone, baterai bisa menghasilkan efisiensi daya cukup besar.
Anoda adalah komponen baterai yang berfungsi sebagai terminal, di mana arus listrik positif mengalir dari luar ke dalam baterai. Sementara itu, anoda baterai smartphone biasanya terbuat dari grafit.
Tampaknya para peneliti di University of California dan Bourns College of Engineering telah menemukan bahwa dengan melakukan proses penggilingan pasir pantai, membersihkannya dan menambahkan garam serta magnesium ke dalam campuran sementara pemanasan itu, cukup membuatnya menjadi silikon murni yang bisa lebih baik untuk anoda.
Temuan yang paling penting di sini adalah bahwa silikon yang dibuat oleh proses khusus ini terbukti sangat berpori, yang merupakan faktor kunci dalam membuat baterai dengan menggunakan bahan lebih efisien.
"Kami telah menunjukkan rute sintesis yang sangat scalable, murah, dan ramah lingkungan untuk memproduksi nano-Si dengan kinerja elektrokimia yang luar biasa lebih dari 1000 siklus," tulis para peneliti.
Mereka menambahkan, kinerja yang luar biasa dari elektroda nano-Si @ C dapat dikaitkan dengan sejumlah faktor termasuk jaringan yang sangat berpori saling berhubungan 3D nano-Si, konformal 4 nm C-coating, dan penggunaan PAA sebagai pengikat yang efektif untuk C dan Si elektroda.
Mengingat bagaimana daya baterai smartphone menjadi hal penting bagi banyak calon pembeli, bisa dibayangkan berapa banyak keuntungan yang bisa diraup produsen konsumen melalui penelitian ini.
(dyt)