Sampah Koran Bisa Dibuat Biofuel
A
A
A
NEW DELHI - Para ilmuwan dari Universitas Tulane berhasil menemukan bakteri baru bernama TU-103. Bakteri ini diyakini hanya terdapat di kotoran hewan, namun ia sangat berguna untuk menciptakan biofuel.
Hebohnya, hasil penelitian yang dipimpin oleh Dr. Harshad Velankar ini mengungkap, bahwa bakteri TU-103 ternyata ditemukan dalam kandungan kertas koran. Meski hanya sedikit dan tidak berbahaya bagi manusia.
Melansir laman Autoevolution, Minggu (24/8/2014), ditemukannya bakteri ini menjadi kabar gembira bagi dunia. Meskipun terlihat menjijikkan, ada banyak sampah kertas yang mampu dibuat bahan bakar biofuel dari bakteri TU-103.
Jenis biofuel yang mampu dihasilkan bakteri ini ialah Butanol. Jenis yang paling berpotensi menggantikan bensin dan memiliki kepadatan energi yang paling dekat. Butanol memiliki kandungan 29,2 MJ/L, hanya terpaut 2,8 MJ/L dari bensin yang memiliki kadar 32 MJ/L.
Dibandingkan dengan jenis biofuel lainnya, seperti Ethanol dan Methanol. Butanol memiliki kandungan 9,6 MJ/L lebih tinggi dari Ethanol dan 13,2 MJ/L dari Methanol. Keunggulan lain Butanol, bahan bakar nabati ini diklaim lebih irit 40% dibanding Ethanol.
Hebohnya, hasil penelitian yang dipimpin oleh Dr. Harshad Velankar ini mengungkap, bahwa bakteri TU-103 ternyata ditemukan dalam kandungan kertas koran. Meski hanya sedikit dan tidak berbahaya bagi manusia.
Melansir laman Autoevolution, Minggu (24/8/2014), ditemukannya bakteri ini menjadi kabar gembira bagi dunia. Meskipun terlihat menjijikkan, ada banyak sampah kertas yang mampu dibuat bahan bakar biofuel dari bakteri TU-103.
Jenis biofuel yang mampu dihasilkan bakteri ini ialah Butanol. Jenis yang paling berpotensi menggantikan bensin dan memiliki kepadatan energi yang paling dekat. Butanol memiliki kandungan 29,2 MJ/L, hanya terpaut 2,8 MJ/L dari bensin yang memiliki kadar 32 MJ/L.
Dibandingkan dengan jenis biofuel lainnya, seperti Ethanol dan Methanol. Butanol memiliki kandungan 9,6 MJ/L lebih tinggi dari Ethanol dan 13,2 MJ/L dari Methanol. Keunggulan lain Butanol, bahan bakar nabati ini diklaim lebih irit 40% dibanding Ethanol.
(dol)