IAEA Beri Kuliah Umum di UI Bahas Nuklir
A
A
A
DEPOK - International Atomic Energy Agency (IAEA) menjalin kerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan Universitas Indonesia (UI).
Director General dari International Atomic Energy Agency (IAEA), Yukiya Amano memberi kuliah umum di kampus Universitas Indonesia (UI), tentang IAEA Support in Nuclear for Welfare.
"Dalam memberi dukungan penggunaan nuklir di Indonesia, tentu ini berkaitan dengan penggunaan nuklir untuk tujuan damai," ujarnya di Depok, Jumat (23/1/2015).
Yukiya menjelaskan, di Indonesia, penggunaan nuklir sudah lama dilakukan oleh BATAN, untuk berbagai penelitian juga oleh rumah sakit bertujuan untuk kesehatan.
"Rumah sakit yang memanfaatkan tenaga nuklir, di antaranya instalasi radioterapi untuk terapi kanker instalasi radiologi diagnostik, interventional untuk pencitraan tubuh, instalasi kedokteran nuklir untuk analisa fungsi organ," paparnya.
Yukiya menyatakan, selain memiliki manfaat yang besar, tenaga nuklir juga mempunyai potensi berupa bahaya radiasi.
"Untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat, pekerja dan lingkungan hidup dengan prinsip safety, security, dan safe guard," terangnya.
Selain memberikan kuliah umum, nantinya Yukiya Amano juga akan meninjau laboratium Fisika Medis dan Biofisika, Departemen Fisika FMIPA UI yang kelengkapan peralatannya disponsori oleh IAEA. Laboratorium ini untuk pendidikan dan penelitian, juga memberikan layanan ke masyarakat sebagai implementasi penggunaan nuklir dalam bidang kesehatan.
IAEA yang berkantor di Vienna, Austria tersebut menjalin kerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan Universitas Indonesia (UI). Kuliah umum selama satu jam ini dihadiri Djarot Sulistio Wisnubroto (Kepala BATAN), Jazi Eko Istiyanto (Kepala BAPETEN), Muhammad Anis (Rektor UI), serta para pejabat eselon I dan II beserta staf BATAN dan BAPETEN. Yukiya memaparkan, tentang manfaat nuklir di Indonesia, di hadapan para pejabat administrasi UI, para dekan fakultas, dan ratusan mahasiswa/i UI.
Director General dari International Atomic Energy Agency (IAEA), Yukiya Amano memberi kuliah umum di kampus Universitas Indonesia (UI), tentang IAEA Support in Nuclear for Welfare.
"Dalam memberi dukungan penggunaan nuklir di Indonesia, tentu ini berkaitan dengan penggunaan nuklir untuk tujuan damai," ujarnya di Depok, Jumat (23/1/2015).
Yukiya menjelaskan, di Indonesia, penggunaan nuklir sudah lama dilakukan oleh BATAN, untuk berbagai penelitian juga oleh rumah sakit bertujuan untuk kesehatan.
"Rumah sakit yang memanfaatkan tenaga nuklir, di antaranya instalasi radioterapi untuk terapi kanker instalasi radiologi diagnostik, interventional untuk pencitraan tubuh, instalasi kedokteran nuklir untuk analisa fungsi organ," paparnya.
Yukiya menyatakan, selain memiliki manfaat yang besar, tenaga nuklir juga mempunyai potensi berupa bahaya radiasi.
"Untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat, pekerja dan lingkungan hidup dengan prinsip safety, security, dan safe guard," terangnya.
Selain memberikan kuliah umum, nantinya Yukiya Amano juga akan meninjau laboratium Fisika Medis dan Biofisika, Departemen Fisika FMIPA UI yang kelengkapan peralatannya disponsori oleh IAEA. Laboratorium ini untuk pendidikan dan penelitian, juga memberikan layanan ke masyarakat sebagai implementasi penggunaan nuklir dalam bidang kesehatan.
IAEA yang berkantor di Vienna, Austria tersebut menjalin kerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan Universitas Indonesia (UI). Kuliah umum selama satu jam ini dihadiri Djarot Sulistio Wisnubroto (Kepala BATAN), Jazi Eko Istiyanto (Kepala BAPETEN), Muhammad Anis (Rektor UI), serta para pejabat eselon I dan II beserta staf BATAN dan BAPETEN. Yukiya memaparkan, tentang manfaat nuklir di Indonesia, di hadapan para pejabat administrasi UI, para dekan fakultas, dan ratusan mahasiswa/i UI.
(dyt)