Teknologi AI Ungkap Wajah Manusia Terakhir saat Kiamat Terjadi
Selasa, 24 Januari 2023 - 17:02 WIB
Dalam buku Tafsir Ilmi 'Kiamat dalam perspektif Alquran dan Sains' yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan mengenai kondisi Bumi dan gunung pada hari kiamat.
Salah satu ayat Alquran mengungkap mengenai Bumi yang berguncang. “Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi diguncangkan berturut-turut,” Surah Al-Fajr Ayat 21.
Dari ayat tersebut bisa dijelaskan bahwa ketika kiamat tiba, Bumi akan diguncangkan dengan sangat dahsyat dan bertubi-tubi. Gunung-gunung diangkat dengan satu angkatan, lalu diempaskan, hingga Bumi terbelah.
Isi gunung dimuntahkan hingga seakan perut Bumi menjadi kosong karenanya. Selain gempa tektonik yang membelah Bumi karena patahan-patahan lempeng, letusan gunung yang hebat memuntahkan lahar dan mengisi semua cekungan Bumi.
Laut dan sungai terisi material yang dikeluarkan letusan gunung. Akhirnya Bumi menjadi rata, tidak ada lagi gunung-gunung dan tempat-tempat yang tinggi, semuanya sama.
Buku Tafsir Ilmi lebih lanjut menjelaskan, manusia tidak sempat melihat semuanya. Sebab, mereka sudah punah akibat kehancuran Bumi yang sangat hebat.
“Dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan,” Surah Al-Waqi’ah Ayat 5-6.
Dalam bahasa sains, bisa juga digambarkan situasi Bumi dan gunung-gunung pada hari kiamat dideskripsikan sebagai berikut.
Pergerakan lempeng Bumi di luar kebiasaan menyebabkan gempa besar yang melanda seluruh dunia.
Pergerakan ini memicu aktivitas vulkanik gunung-gunung berapi. Akibatnya, letusan gunung terjadi secara massal. Lava, debu, dan batuan panas disemburkan.
Salah satu ayat Alquran mengungkap mengenai Bumi yang berguncang. “Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi diguncangkan berturut-turut,” Surah Al-Fajr Ayat 21.
Dari ayat tersebut bisa dijelaskan bahwa ketika kiamat tiba, Bumi akan diguncangkan dengan sangat dahsyat dan bertubi-tubi. Gunung-gunung diangkat dengan satu angkatan, lalu diempaskan, hingga Bumi terbelah.
Isi gunung dimuntahkan hingga seakan perut Bumi menjadi kosong karenanya. Selain gempa tektonik yang membelah Bumi karena patahan-patahan lempeng, letusan gunung yang hebat memuntahkan lahar dan mengisi semua cekungan Bumi.
Laut dan sungai terisi material yang dikeluarkan letusan gunung. Akhirnya Bumi menjadi rata, tidak ada lagi gunung-gunung dan tempat-tempat yang tinggi, semuanya sama.
Buku Tafsir Ilmi lebih lanjut menjelaskan, manusia tidak sempat melihat semuanya. Sebab, mereka sudah punah akibat kehancuran Bumi yang sangat hebat.
“Dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan,” Surah Al-Waqi’ah Ayat 5-6.
Dalam bahasa sains, bisa juga digambarkan situasi Bumi dan gunung-gunung pada hari kiamat dideskripsikan sebagai berikut.
Pergerakan lempeng Bumi di luar kebiasaan menyebabkan gempa besar yang melanda seluruh dunia.
Pergerakan ini memicu aktivitas vulkanik gunung-gunung berapi. Akibatnya, letusan gunung terjadi secara massal. Lava, debu, dan batuan panas disemburkan.
tulis komentar anda