Rusia Luncurkan Satelit Militer Olymp-K-2, Begini 2 Kehebatannya

Senin, 13 Maret 2023 - 20:13 WIB
Rusia meluncurkan satelit militer satelit Olymp-K-2 atau yang dikenal barat dengan Lunch-5X dari Situs 81/24 di Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, Minggu 12 Maret 2023 pukul 23.13 waktu setempat. Foto/Roscosmos/nasaspaceflight
MOSKOW - Rusia meluncurkan satelit militer satelit Olymp-K-2 atau yang dikenal barat dengan Lunch-5X dari Situs 81/24 di Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, Minggu 12 Maret 2023 pukul 23.13 waktu setempat. Satelit Olymp-K adalah satelit geostasioner Rusia yang dibangun untuk penggunaan militer dan intelijen Rusia (FSB).

Rusia tidak mengungkapkan secara resmi tujuan peluncuran Olymp-K-2, namun diyakini satelit ini memiliki dua tujuan. Dikutip dari laman nasaspaceflight, tujuan pertama adalah untuk melakukan intelijen sinyal (SIGINT) dan kedua untuk menyediakan jalur komunikasi yang aman untuk penggunaan pemerintah.

Satelit Olymp-K-2 dilaporkan diluncurkan orbit geostasioner dengan lokasi 167 derajat Timur. Satelit ini digunakan untuk merujuk ke Jaringan Relai Data Satelit Rusia (SDRN), mengisyaratkan satelit yang digunakan untuk relai data.





Salah satu muatan onboard yang diklaim adalah sistem komunikasi laser, yang memberikan sinyal koreksi navigasi ke sistem GLONASS. Satelit Olymp-K dibangun di bus Ekspress-1000 ISS Reshnetnev dan massa sekitar 3.000 kg.

“Luch-5X (Olymp-K-2) dikirim ke orbit yang ditentukan. Satelit dikirim dalam mode standar,” kata Roscosmos dalam sebuah pernyataan dikutip SINDOnews dari laman TASS, Senin (13/3/2023).

Untuk meluncurkan satelit Olymp-K-2, Roscosmos menggunakan roket pendorong baru Proton-M dan roket tahap atas Britz-M yang diproduksi di Pusat Khrunichev (bagian dari Roscosmos). Roket Proton, secara resmi diberi nama UR-500, sebenarnya kendaraan peluncuran angkut berat yang dirancang sebagai “ICBM super berat”.



Karena ukurannya yang besar, Proton tidak pernah digunakan sebagai ICBM dan malah diubah menjadi kendaraan peluncuran luar angkasa. Roket Proton diusulkan sebagai alternatif roket N1 Soviet untuk meluncurkan misi berawak ke Bulan. Begitu besar ukurannya, roket Proton harus dipindahkan menggunakan kereta api.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More