Alhamdulillah, Kemenristek/BRIN dan LPDP Kucurkan Dana Rp242,8 M untuk Riset

Sabtu, 18 Juli 2020 - 15:27 WIB
Menristek Bambang PS Brodjonegoro (kiri) saat menyerahkan dana Prioritas Riset Nasional (PRN) secara online dari Ruang Rapat Inovasi Gedung BJ Habibie, Jakarta (17/7/2020). Foto/Ist
JAKARTA - Prioritas Riset Nasional (PRN) merupakan instrumen kebijakan untuk mensinergikan kegiatan riset dan pengembangan yang dilakukan oleh kementerian/lembaga. (Baca juga: Riset Kementan Harus Makin Mudah Dimanfaatkan Masyarakat )

Tujuannya agar alokasi sumber daya (sumber daya manusia, sarana prasarana, dan pendanaan) bisa dikelola secara efektif dan efisien demi mendukung pencapaian output kegiatan riset dan pengembangan menuju hasil nyata. Sekaligus mampu berkontribusi kepada peningkatan nilai tambah di sektor ekonomi.

“PRN tidak hanya berlandaskan pada topik riset yang berorientasi pasar atau solusi jangka pendek, tetapi mencakup topik riset fundamental yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi bangsa di masa depan,” kata Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang PS Brodjonegoro, saat menyerahkan dana Prioritas Riset Nasional (PRN) secara online dari Ruang Rapat Inovasi Gedung BJ Habibie, Jakarta (17/7/2020).



Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, total dana yang disalurkan yakni Rp242,8 miliar untuk 305 proposal yang terpilih. Pendanaan PRN semula berasal dari anggaran Kemenristek/BRIN. Namun, karena adanya pemotongan anggaran akibat merebaknya pandemik COVID-19, maka pendanaan PRN kini berasal dari dana abadi penelitian dan dana abadi pendidikan yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Sementara, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan, Rionald Silaban, menyampaikan, dukungan terhadap pelaksanaan flagship Prioritas Riset Nasional sebagai langkah nyata riset yang terintegrasi secara nasional. Pelaksanaan Prioritas Riset Nasional tahun 2020 dikawal oleh Kemenristek/BRIN dengan pendanaan dari LPDP.

Sekretaris Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek/BRIN Prakoso, Ketua Pelaksana Tim Manajemen PRN pun mengapresiasi dukungan LPDP Kementerian Keuangan melalui skema Riset Inovatif Produktif (Rispro) Mandatori. Keseluruhan produk tersebut dikerjakan secara sinergi oleh 46 lembaga terdiri dari Lembaga Litbang Kementerian, Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, Perguruan Tinggi, dan Organisasi Non Pemerintah.

“Dari 305 judul proposal yang diterima telah dibagi ke dalam WBS (work breakdown structure) yang nantinya akan menghasilkan 45 produk inovasi,” ungkap Prakoso.

Dia menjelaskan, dalam PRN 2020 terdapat 9 fokus riset, yaitu pangan, energi, kesehatan obat, transportasi, produk rekayasa keteknikan, hankam, kemaritiman, soshum (seni budaya, pendidikan), dan lainnya (multidisiplin, bencana, stunting, iklim).

Virtual launching ini juga dihadiri Plt Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek/BRIN, Muhammad Dimyati; Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kemenristek/BRIN, Hotmatua Daulay; Direktur Fasilitas Riset dan Rehabilitasi LPDP, Wisnu Sardjono Soenarso; pejabat eselon I, II, III, dan IV Kemenristek/BRIN dan LPNK; pimpinan perguruan tinggi; dan perwakilan dari industri.
(iqb)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More