Punya Gigi Taring Belati Besar, Bikin Bentuk Mata Marsupial Kuno Ini Jadi Aneh

Kamis, 23 Maret 2023 - 18:42 WIB
Marsupial kuno dari Amerika Selatan yang secara ilmiah dikenal sebagai Thylacosmilus atrox memiliki gigi taring belati yang besar dan tajam. Foto/Live Science
MENDOZA - Marsupial kuno dari Amerika Selatan yang secara ilmiah dikenal sebagai Thylacosmilus atrox memiliki gigi taring belati yang besar dan tajam. Sabertooth marsupial kuno yang sudah punah ini juga memiliki mata yang aneh tidak seperti pemangsa mamalia lainnya.

Karnivora lain, seperti anjing dan kucing, biasanya memiliki mata lebih menghadap ke depan untuk membantu melacak mangsa. Namun, menurut penelitian di jurnal Communications Biology terbit pada Selasa 21 Maret 2023, Thylacosmilus atrox ini memiliki mata lebar dan lebih miring ke samping.

Fakta ini diketahui para ilmuwan dari Argentina dan Amerika Serikat setelah memeriksa tiga tengkorak predator besar yang beratnya kira-kira 100 kilogram ini. Dari pemindaian computed tomography (CT) para ilmuwan mengetahui bahwa predator yang sudah punah sekitar 3 juta tahun yang lalu memiliki anatomi tengkorak aneh dan menonjol dibandingkan dengan karnivora lain.





Diketahui Thylacosmilus memiliki mata lebih lebar akibat bentuk gigi yang terlalu panjang dengan akar yang menembus jauh ke dalam tengkoraknya. Meskipun memiliki mata seluas sapi dan gigi taring atas yang sangat panjang, marsupial sabretooth ini terbukti sebagai karnivora yang efektif.

“Bila Anda seorang predator, Anda ingin dapat menemukan mangsa seakurat mungkin. Ini (mata yang lebar) cukup untuk membantunya menjadi predator yang sukses,” kata Charlene Gaillard peneliti dari Institut Argentina of Nivology, Glaciology, and Environmental Sciences (IANIGLA) di Mendoza, Argentina, dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (23/3/2023).



Bentuk mata sabertooth marsupial yang lebih mirip dengan herbivora seperti sapi dan kuda, melihat dunia dalam 2D, membuat para ilmuwan bertanya-tanya. Apakah hypercarnivora yang makanannya 70% daging, dapat melihat dalam gambaran 3D.

Setelah memeriksa pemindaian, para peneliti menemukan bahwa binatang itu mampu mengompensasi penempatan matanya yang aneh. Mereka menempelkan orbitnya ke luar dan mengarahkannya secara vertikal.



Ini membantunya mencapai tumpang tindih bidang visual 70 derajat, mirip dengan kucing. Diketahui keakuratan ini terjadi ketika bidang penglihatan mata kiri dan kanan tumpang tindih dan mengirim informasi ke otak.

Bentuk ini memungkinkan otak untuk menafsirkan kedalaman dan jarak dengan menghasilkan penglihatan 3D. “Perpindahan ini menghasilkan mata lebar yang unik pada hewan itu, karena gigi taringnya mendorong ke bagian punggung (depan) tengkorak,” kata Gaillard.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More