Laba-laba Trapdoor Terbesar Ditemukan di Australia, Bentuknya Seram!
Jum'at, 31 Maret 2023 - 05:25 WIB
Dalam bahasa Latin, nama Euoplos dignitas berarti keragaman atau kehebatan. “Mencerminkan ukuran dan sifat yang mengesankan dari laba-laba tersebut,” kata para ilmuwan dari Museum Queensland yang menemukannya.
Betina dari spesies ini memiliki karapas warna merah kecokelatan. Sedangkan jantan memiliki lapisan luar berwarna merah madu dan perut berwarna abu-abu kecokelatan.
Euoplos dignitas tinggal di habitat hutan terbuka, membangun liangnya di tanah hitam.
Laba-laba betina menghabiskan hidup mereka di bawah tanah. Sementara laba-laba jantan pergi untuk mencari pasangan di liang lain setelah lima sampai tujuh tahun.
Sangat sedikit spesimen spesies ini yang telah dikumpulkan dalam beberapa dekade terakhir, dengan hanya satu betina yang diserahkan ke Museum Queensland sejak 1960-an, kata para ilmuwan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Arachnology.
Pencarian tiga hari pada Mei 2021 mengungkapkan hanya satu populasi di sepanjang beberapa ratus meter dari tepi jalan, dengan sebagian besar habitat yang tersedia dibersihkan untuk pertanian dan persediaan.
Berlanjutnya penurunan habitat semacam itu dapat membuat spesies itu “sangat terancam punah” di masa depan, kata mereka.
Laba-laba terbesar di dunia umumnya dikenal sebagai goliath birdeater - dengan panjang tubuh sekitar 13cm dan rentang kaki 30cm - lebih besar dari ukuran piring makan.
Laba-laba Trapdoor ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk di Amerika Utara, Amerika Selatan,danAustralia.
Betina dari spesies ini memiliki karapas warna merah kecokelatan. Sedangkan jantan memiliki lapisan luar berwarna merah madu dan perut berwarna abu-abu kecokelatan.
Euoplos dignitas tinggal di habitat hutan terbuka, membangun liangnya di tanah hitam.
Laba-laba betina menghabiskan hidup mereka di bawah tanah. Sementara laba-laba jantan pergi untuk mencari pasangan di liang lain setelah lima sampai tujuh tahun.
Sangat sedikit spesimen spesies ini yang telah dikumpulkan dalam beberapa dekade terakhir, dengan hanya satu betina yang diserahkan ke Museum Queensland sejak 1960-an, kata para ilmuwan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Arachnology.
Pencarian tiga hari pada Mei 2021 mengungkapkan hanya satu populasi di sepanjang beberapa ratus meter dari tepi jalan, dengan sebagian besar habitat yang tersedia dibersihkan untuk pertanian dan persediaan.
Berlanjutnya penurunan habitat semacam itu dapat membuat spesies itu “sangat terancam punah” di masa depan, kata mereka.
Laba-laba terbesar di dunia umumnya dikenal sebagai goliath birdeater - dengan panjang tubuh sekitar 13cm dan rentang kaki 30cm - lebih besar dari ukuran piring makan.
Laba-laba Trapdoor ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk di Amerika Utara, Amerika Selatan,danAustralia.
tulis komentar anda