Inilah Drone Paling Aneh di Dunia: Terbuat dari Burung Mati
Senin, 17 April 2023 - 06:59 WIB
MEKSIKO - Ulah ilmuwan di New Mexico ini cukup unik: mengubah burung taksidermik menjadi drone untuk mempelajari pola penerbangan . Kepada Reuters, mereka mengatakan bahwa untuk saat ini purwarupa drone burung itu diklaim dapat terbang maksimal 20 menit.
Taksidermi sendiri merupakan seni atau praktik melestarikan hewan mati dengan mengawetkan tubuh hewan dalam kondisi yang mirip saat hidup. Baru kali ini mungkin praktik taxidermi digunakan untuk menjadi drone.
Dan tim peneliti di New Mexico itu punya alasannya sendiri. Mostafa Hassanalian, profesor teknik mesin yang memimpin proyek tersebut di Institut Pertambangan dan Teknologi New Mexico mengatakan punya alasannya sendiri mengapa memakai burung Taksidermi.
Mulanya, mereka sudah membuat drone menggunakan burung mekanik. Tapi, hasilnya tidak sesuai harapan.
“Maka kami punya ide menggunakan burung mati dan menjadikannya (menjadi) drone," kata Hassanalian, yang telah mempelajari drone secara ekstensif, kepada Reuters.
“Semuanya ada di sana," tambahnya. “Kami melakukan reverse engineering/rekayasa balik,”.
Para ilmuwan berharap dapat menggunakan burung mati itu untuk mempelajari formasi burung dan pola terbang, yang nantinya dapat diterapkan pada industri penerbangan, kata Hassanalian.
Drone burung taksidermik saat ini sedang diuji di universitas dalam sangkar khusus.
“Jika kita mempelajari bagaimana burung-burung ini mengelola energi di antara mereka sendiri, kita dapat menerapkannya ke dalam industri penerbangan masa depan untuk menghemat lebih banyak energi dan lebih banyak bahan bakar,” kata Hassanalian.
Taksidermi sendiri merupakan seni atau praktik melestarikan hewan mati dengan mengawetkan tubuh hewan dalam kondisi yang mirip saat hidup. Baru kali ini mungkin praktik taxidermi digunakan untuk menjadi drone.
Dan tim peneliti di New Mexico itu punya alasannya sendiri. Mostafa Hassanalian, profesor teknik mesin yang memimpin proyek tersebut di Institut Pertambangan dan Teknologi New Mexico mengatakan punya alasannya sendiri mengapa memakai burung Taksidermi.
Mulanya, mereka sudah membuat drone menggunakan burung mekanik. Tapi, hasilnya tidak sesuai harapan.
“Maka kami punya ide menggunakan burung mati dan menjadikannya (menjadi) drone," kata Hassanalian, yang telah mempelajari drone secara ekstensif, kepada Reuters.
“Semuanya ada di sana," tambahnya. “Kami melakukan reverse engineering/rekayasa balik,”.
Para ilmuwan berharap dapat menggunakan burung mati itu untuk mempelajari formasi burung dan pola terbang, yang nantinya dapat diterapkan pada industri penerbangan, kata Hassanalian.
Drone burung taksidermik saat ini sedang diuji di universitas dalam sangkar khusus.
“Jika kita mempelajari bagaimana burung-burung ini mengelola energi di antara mereka sendiri, kita dapat menerapkannya ke dalam industri penerbangan masa depan untuk menghemat lebih banyak energi dan lebih banyak bahan bakar,” kata Hassanalian.
tulis komentar anda