Jenis-jenis Patahan Bumi, Penyebab Gempa dan Tsunami

Sabtu, 13 Mei 2023 - 17:43 WIB
Patahan bumi menjadi salah satu penyebab utama gempa maupun tsunami. Tampak dampak gempa Cianjur belum lama ini. Foto: Reuters
JAKARTA - Patahan bumi terjadi ketika ada pergeseran antara dua bagian dari kerak bumi . Patahan bumi seringkali terbentuk oleh gaya tektonik yang mengakibatkan batuan di sekitar patahan terlipat, dipatahkan, dan bergeser.

Patahan bumi bisa sangat besar, seperti Patahan San Andreas di California, Amerika Serikat, yang memiliki panjang sekitar 1.300 km, atau bisa juga sangat kecil seperti patahan yang terbentuk di sekitar lempengan kerak bumi yang saling bergerak di bawah laut.

Patahan bumi juga dapat menjadi sumber gempa bumi dan tsunami, terutama jika pergerakan patahan terjadi dengan cepat dan kuat.

Kulit Bumi Selalu Bergesekan

Lapisan kulit Bumi selalu aktif karena adanya pergerakan lempeng. Setiap lempeng Bumi akan terus menerus bergesekan, terpisah, dan bertabrakan satu sama lainnya.

Ketika proses ini terjadi, maka akan terbentuk patahan (fault) atau sesar. Sederhananya, patahan merupakan retakan besar akibat interaksi lempeng di dalam kerak Bumi. Peristiwa ini juga yang menjadi penyebab terjadinya gempa Bumi tektonik.



Komponen utama dari patahan terdiri dari bidang sesar, jejak sesar, dinding gantung, dan dinding kaki. Dalam bidang patahan miring, sisi atasnya disebut dengan dinding gantung dan di bawahnya merupakan dinding kaki.

Namun ketika bidang patahannya vertikal, tidak ada dinding gantung maupun dinding kaki. Hasil patahan ini nantinya bisa menjadi “strike” yang muncul ke permukaan Bumi atau “dip” curam lereng patahan.

Patahan atau sesar terdiri dari beberapa jenis. Mulai dari normal fault, reverse fault, strike-slip faults, oblique faults. Setiap jenis patahan memiliki karakteristiknya masing-masing. Berikut ini penjelasan perbedaan keempat patahan:

Patahan Normal

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More