Pentagon Gunakan Satelit SpaceX untuk Berkomunikasi dengan Ukraina
Kamis, 08 Juni 2023 - 16:41 WIB
JAKARTA - Pentagon telah mengkonfirmasi akan mempekerjakan SpaceX untuk menyediakan layanan komunikasi ke Ukraina, dengan 4.000 satelit Starlink.
Departemen Pertahanan AS menyatakan, pihaknya terus bekerja dengan berbagai mitra global untuk memastikan Ukraina, memiliki kemampuan satelit dan komunikasi yang mereka butuhkan.
"Komunikasi satelit merupakan lapisan vital di jaringan komunikasi keseluruhan Ukraina dan kontrak departemen dengan Starlink untuk layanan jenis ini," bunyi keterangan Departemen Pertahanan AS, dikutip dari Defense News, Kamis (8/6/2023).
Pentagon tidak mengungkapkan rincian pembelian, termasuk biaya, waktu kontrak atau lamanya layanan tersebut.
Sementara itu, Presiden SpaceX Gwynne Shotwell mengatakan, perusahaan yang dimiliki oleh miliarder Elon Musk ini telah menyediakan terminal Starlink sejak 2022 untuk Ukraina.
Namun, Musk mengindikasikan mulai Oktober tidak lagi dapat mendanai penggunaan satelit Ukraina, yang menelan biaya perusahaan USD80 juta sejak awal perang.
"Itu tidak pernah dimaksudkan untuk dipersenjatai. Ukraina telah memanfaatkannya dengan cara yang tidak disengaja dan bukan bagian dari perjanjian apa pun," pungkasnya.
Departemen Pertahanan AS menyatakan, pihaknya terus bekerja dengan berbagai mitra global untuk memastikan Ukraina, memiliki kemampuan satelit dan komunikasi yang mereka butuhkan.
"Komunikasi satelit merupakan lapisan vital di jaringan komunikasi keseluruhan Ukraina dan kontrak departemen dengan Starlink untuk layanan jenis ini," bunyi keterangan Departemen Pertahanan AS, dikutip dari Defense News, Kamis (8/6/2023).
Pentagon tidak mengungkapkan rincian pembelian, termasuk biaya, waktu kontrak atau lamanya layanan tersebut.
Sementara itu, Presiden SpaceX Gwynne Shotwell mengatakan, perusahaan yang dimiliki oleh miliarder Elon Musk ini telah menyediakan terminal Starlink sejak 2022 untuk Ukraina.
Baca Juga
Namun, Musk mengindikasikan mulai Oktober tidak lagi dapat mendanai penggunaan satelit Ukraina, yang menelan biaya perusahaan USD80 juta sejak awal perang.
"Itu tidak pernah dimaksudkan untuk dipersenjatai. Ukraina telah memanfaatkannya dengan cara yang tidak disengaja dan bukan bagian dari perjanjian apa pun," pungkasnya.
(san)
tulis komentar anda