Teknologi Ini yang Membuat Kereta Cepat di Jepang dan Prancis Lebih Aman

Kamis, 06 Juli 2023 - 07:23 WIB
Teknologi Train à Grande Vitesse (TGV) dari Perancis, dan Shinkansen Jepang. Foto/ THE GOOD LIFE
JAKARTA - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal segera beroperasi dalam tiga bulan mendatang. Dijadwalkan, KCJB akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 18 Agustus 2023 mendatang.



Setelah diresmikan, nantinya pemerintah bakal menggratiskan tiket bagi masyarakat yang ingin mencoba kereta cepat. Namun hingga kini orang masih takut karena meragukan keamananya. Apalagi KCJB pernah mengalami beberapa kecelakaan saat uji coba.



Apakah nantinya KCJB bisa disejajar dengan perkeretaapian di luar negeri seperti di Jepang dan Eropa, yuk simak faktor-faktor dan teknologi yang ada di negara-negara yang lebih dahulu memiliki kereta cepat.

Dari forum Quora.com, Train à Grande Vitesse (TGV) dari Prancis, dan Shinkansen dari Jepang, selama ini lekat sebagai ikon kemajuan teknologi kereta berkecepatan tinggi, keduanya pun dapat melaju di rentang kecepatan yang relatif sama.

Dari aspek teknologi, antara kecanggihan teknologi kereta Prancis dan Jepang bisa diadu, dan masing-masing punya keunggulan tersendiri.

Namun, lepas dari aspek teknologi, rupanya pengguaan rel ikut berpengaruh. Kekurangan yang mendasar dari kereta api berkecepatan tinggi di Eropa (Prancis, Spanyol, terutama Jerman) adalah bahwa tidak ada yang memiliki jalur eksklusif khusus untuk layanan kereta berkecepatan tinggi.

Seperti kereta Eurostar – Inggris dan ICE (InterCity Express) – Jerman, kereta cepat tersebut berbagi lintasan dengan layanan regional dan antarkota pada kereta non kecepatan tinggi. Ini artinya kereta cepat tersebut akan menghadapi jalur perlintasan sebidang, meskipun layanan kereta dapat beroperasi dengan kecepatan lebih dari 300 km per jam.

Sementara itu, TGV Perancis sebagian besar bertingkat dan dipisahkan rute, tetapi tidak 100 persen memiliki jalur sendiri. Kereta cepat ICE Jerman sering mengalami penundaan knock-on yang disebabkan oleh masalah dengan peralatan yang tidak menempati jalur berkecepatan tinggi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More