Jadi Incaran 3 Negara Komunis, Iran Kembangkan Rudal Supersonik Baru
Jum'at, 11 Agustus 2023 - 20:48 WIB
TEHERAN - Pakar dan teknisi militer di Kementerian Pertahanan Iran dilaporkan telah mengembangkan teknologi rudal jelajah canggih berkecepatan supersonik tinggi. Rudal ini menuai pujian dari 3 negara komunis, Rusia, China, dan Korea Utara.
Rudal buatan dalam negeri telah diluncurkan sebagai generasi baru rudal jelajah Iran dan saat ini sedang menjalani pengujian, Kantor Berita Tasnim yang berbasis di Teheran melaporkan pada Jumat (11/8/2023).
Laporan tersebut menambahkan bahwa rudal tersebut akan membuka babak baru dalam teknologi pertahanan Iran karena sangat sulit untuk mencegat rudal jelajah yang terbang dengan kecepatan supersonik.
Hingga saat ini, rudal jelajah Iran mengandalkan mesin lepas landas berbantuan roket (RATO) untuk peluncuran dan mesin turbojet buatan sendiri yang dijuluki Tolou' (Matahari Terbit) untuk tahap kedua.
“Penggunaan mesin ramjet dalam rudal jelajah angkatan laut dan pengembangan rudal jelajah supersonik akan meningkatkan kekuatan respons Iran jika terjadi konfrontasi militer dan mencegah pasukan agresor mengambil tindakan balasan tepat waktu,” menurut laporan tersebut.
Laporan itu diterbitkan hanya dua bulan setelah Iran meluncurkan rudal hipersonik baru yang dikenal sebagai 'Fattah'.
Teknologi rudal supersonik hanya dimiliki oleh segelintir negara termasuk Rusia, China dan kemungkinan Korea Utara.
Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah mengembangkan sekitar setengah lusin program rudal supersonik yang berbeda untuk berbagai cabang militer pada tahun 2010-an.
Rudal buatan dalam negeri telah diluncurkan sebagai generasi baru rudal jelajah Iran dan saat ini sedang menjalani pengujian, Kantor Berita Tasnim yang berbasis di Teheran melaporkan pada Jumat (11/8/2023).
Laporan tersebut menambahkan bahwa rudal tersebut akan membuka babak baru dalam teknologi pertahanan Iran karena sangat sulit untuk mencegat rudal jelajah yang terbang dengan kecepatan supersonik.
Hingga saat ini, rudal jelajah Iran mengandalkan mesin lepas landas berbantuan roket (RATO) untuk peluncuran dan mesin turbojet buatan sendiri yang dijuluki Tolou' (Matahari Terbit) untuk tahap kedua.
“Penggunaan mesin ramjet dalam rudal jelajah angkatan laut dan pengembangan rudal jelajah supersonik akan meningkatkan kekuatan respons Iran jika terjadi konfrontasi militer dan mencegah pasukan agresor mengambil tindakan balasan tepat waktu,” menurut laporan tersebut.
Laporan itu diterbitkan hanya dua bulan setelah Iran meluncurkan rudal hipersonik baru yang dikenal sebagai 'Fattah'.
Teknologi rudal supersonik hanya dimiliki oleh segelintir negara termasuk Rusia, China dan kemungkinan Korea Utara.
Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah mengembangkan sekitar setengah lusin program rudal supersonik yang berbeda untuk berbagai cabang militer pada tahun 2010-an.
(wbs)
tulis komentar anda