NASA Luncurkan Mars Rover, Pencarian Makhluk Luar Angkasa Dimulai
Jum'at, 31 Juli 2020 - 00:43 WIB
CAPE CANAVERAL - Rover Mars terbesar dan tercanggih yang pernah dibangun -kendaraan seukuran mobil yang dipenuhi kamera, mikrofon, bor, dan laser- baru saja meluncur ke Planet Mars . (Baca juga: Bongkar Kecanggihan Perseverance, Robot Penjelajah Mars )
Diluncurkan oleh roket Atlas V, Rover MarsPerseverance merupakan bagian dari proyek ambisius membawa sampel batuan Mars pertama kembali ke Bumi untuk dianalisis sebagai bukti kehidupan purba.
Keberhasilan NASA menembus langit hari ini merupakan peluncuran Mars ketiga dan terakhir untuk tahun ini. China dan Uni Emirat Arab sudah memulai sejak pekan lalu, sedangkan Rusia terkendala teknis hingga harus menundanya tahun depan.
Ketiga misi itu dijadwalkan mencapai Planet Mars pada Februari 2021 setelah menempuh perjalanan selama tujuh bulan. Sedangkan rentang rutenya mencapai 300 juta mil atau 480 juta kilometer.
Rover Mars menggunakan sumber tenaga dari plutonium. Sedangkan roda penggeraknya berjumlah enam roda. Kendaraan itu akan menelusuri dan mengumpulkan spesimen geologi kecil yang akan dibawa pulang ke Bumi pada 2031. Proyek tersebut melibatkan beberapa pesawat ruang angkasa dan negara dengan anggaran lebih dari Rp118 triliun.
Kepala Misi Sains NASA, Thomas Zurbuchen, mengatakan, peluncuran itu merupakan awal dari perjalanan putaran pertama manusia ke planet lain. "Oh, aku menyukainya, membuat lubang di langit, kan? Turun dari pantai kosmik Bumi kita, mengarungi lautan kosmik," kata Thomas seperti dilansir dari laman usnews.com, Jumat (31/7/2020).
Selain menjawab pertanyaan kehidupan di Mars, misi ini akan menghasilkan pelajaran yang bisa membuka jalan bagi kedatangan astronot pada awal 2030-an. "Ada alasan mengapa kita menyebutnya ketekunan robot. Karena pergi ke Mars itu sulit,” kata Administrator NASA Jim Bridenstine sebelum lepas landas.
AS sedang mencari pendaratan kesembilan yang sukses di planet ini, yang telah terbukti sebagai Segitiga Bermuda eksplorasi ruang angkasa, dengan lebih dari setengah misi dunia ada yang terbakar, menabrak atau berakhir dengan kegagalan.
Seperti diketahui, China mengirim penjelajah dan pengorbit. Sedangkan UAE, pendatang baru di sains luar angkasa, mengungkap pengorbit yang juga dalam perjalanan menuju Mars.
Diluncurkan oleh roket Atlas V, Rover MarsPerseverance merupakan bagian dari proyek ambisius membawa sampel batuan Mars pertama kembali ke Bumi untuk dianalisis sebagai bukti kehidupan purba.
Keberhasilan NASA menembus langit hari ini merupakan peluncuran Mars ketiga dan terakhir untuk tahun ini. China dan Uni Emirat Arab sudah memulai sejak pekan lalu, sedangkan Rusia terkendala teknis hingga harus menundanya tahun depan.
Ketiga misi itu dijadwalkan mencapai Planet Mars pada Februari 2021 setelah menempuh perjalanan selama tujuh bulan. Sedangkan rentang rutenya mencapai 300 juta mil atau 480 juta kilometer.
Rover Mars menggunakan sumber tenaga dari plutonium. Sedangkan roda penggeraknya berjumlah enam roda. Kendaraan itu akan menelusuri dan mengumpulkan spesimen geologi kecil yang akan dibawa pulang ke Bumi pada 2031. Proyek tersebut melibatkan beberapa pesawat ruang angkasa dan negara dengan anggaran lebih dari Rp118 triliun.
Kepala Misi Sains NASA, Thomas Zurbuchen, mengatakan, peluncuran itu merupakan awal dari perjalanan putaran pertama manusia ke planet lain. "Oh, aku menyukainya, membuat lubang di langit, kan? Turun dari pantai kosmik Bumi kita, mengarungi lautan kosmik," kata Thomas seperti dilansir dari laman usnews.com, Jumat (31/7/2020).
Selain menjawab pertanyaan kehidupan di Mars, misi ini akan menghasilkan pelajaran yang bisa membuka jalan bagi kedatangan astronot pada awal 2030-an. "Ada alasan mengapa kita menyebutnya ketekunan robot. Karena pergi ke Mars itu sulit,” kata Administrator NASA Jim Bridenstine sebelum lepas landas.
AS sedang mencari pendaratan kesembilan yang sukses di planet ini, yang telah terbukti sebagai Segitiga Bermuda eksplorasi ruang angkasa, dengan lebih dari setengah misi dunia ada yang terbakar, menabrak atau berakhir dengan kegagalan.
Seperti diketahui, China mengirim penjelajah dan pengorbit. Sedangkan UAE, pendatang baru di sains luar angkasa, mengungkap pengorbit yang juga dalam perjalanan menuju Mars.
tulis komentar anda