Warna Bola Mata Bayi Ini Berubah usai Terinfeksi Varian Baru Covid-19
Kamis, 07 September 2023 - 20:10 WIB
BANGKOK - Warna mata bayi laki-laki berusia enam bulan dilaporkan berubah dari cokelat menjadi biru setelah ia tertular varian baru Covid-19.
Seperti dilansir dari Wion News, Kamis (7/9/2023), bayi di Thailand itu didiagnosis mengidap Covid-19 setelah menunjukkan gejala seperti demam dan batuk selama sehari. Kasus ini dipublikasikan di jurnal medis, Frontier in Pediatrics.
Dokter menggunakan obat antivirus, favipiravir kepada bayi tersebut sesuai anjuran Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand untuk anak-anak dengan gejala ringan hingga sedang.
Namun, setelah 18 jam kemudian, ibu bayi tersebut memperhatikan bahwa mata anaknya telah berubah warna dan memanggil ahli medis. Mereka meminta pengobatan tersebut segera dihentikan, demikian yang dilaporkan New York Post.
Perubahan warna tersebut memudar setelah lima hari dan mata bayi laki-laki tersebut kembali ke warna aslinya, sedangkan dokter yang memeriksa bayi tersebut menemukan bahwa tidak ada lagi warna kebiruan pada permukaan irisnya.
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan langsung antara konsentrasi favipiravir dan intensitas fluoresensi, terutama pada rambut dan kuku manusia.
Baca Juga
Seperti dilansir dari Wion News, Kamis (7/9/2023), bayi di Thailand itu didiagnosis mengidap Covid-19 setelah menunjukkan gejala seperti demam dan batuk selama sehari. Kasus ini dipublikasikan di jurnal medis, Frontier in Pediatrics.
Dokter menggunakan obat antivirus, favipiravir kepada bayi tersebut sesuai anjuran Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand untuk anak-anak dengan gejala ringan hingga sedang.
Namun, setelah 18 jam kemudian, ibu bayi tersebut memperhatikan bahwa mata anaknya telah berubah warna dan memanggil ahli medis. Mereka meminta pengobatan tersebut segera dihentikan, demikian yang dilaporkan New York Post.
Perubahan warna tersebut memudar setelah lima hari dan mata bayi laki-laki tersebut kembali ke warna aslinya, sedangkan dokter yang memeriksa bayi tersebut menemukan bahwa tidak ada lagi warna kebiruan pada permukaan irisnya.
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan langsung antara konsentrasi favipiravir dan intensitas fluoresensi, terutama pada rambut dan kuku manusia.
(wbs)
tulis komentar anda