7 Fakta Menarik Semenanjung Sinai, yang Diusulkan Jadi Pengungsian Warga Gaza

Senin, 06 November 2023 - 09:04 WIB
Semenanjung Sinai merupakan ujung timur laut Mesir dan berbatasan dengan Israel dan Jalur Gaza di sebelah timur. (Foto: What Travel Writers Say)
JAKARTA - Nama Semenanjung Sinai belakangan mencuat ke publik setelah Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menolak rencana evakuasi warga Gaza ke Semenanjung Sinai akibat serangan Israel di Jalur Gaza. Dia menekankan pentingnya sikap tidak mau kompromi tentang masalah perjuangan Palestina.

Semenanjung Sinai terletak di antara Teluk Suez dan Kanal Suez di sebelah barat, serta Teluk Aqaba dan Gurun Negev di sebelah timur. Semenanjung ini dibatasi oleh Laut Tengah di sebelah utara dan Laut Merah di sebelah selatan. Luas wilayahnya membentang sekitar 210 km dari timur ke barat dan sekitar 385 km dari utara ke selatan, mencakup area 61.000 kilometer persegi.

Semenanjung Sinai merupakan ujung timur laut Mesir dan berbatasan dengan Israel dan Jalur Gaza di sebelah timur. Kawasan ini pernah menjadi wilayah kekuasaan Kekaisaran Ottoman dari tahun 1517 hingga 1867 dan Inggris dari tahun 1882 hingga 1956. Pada Juni 1967, semenanjung ini diduduki oleh pasukan Israel selama Perang Enam Hari, tetapi dikembalikan kepada Mesir pada 1982 sesuai dengan ketentuan perjanjian perdamaian yang disepakati antara kedua negara pada 1979.





Selain lokasi geografis dan fakta historis di atas, Semenanjung Sinai memiliki banyak fakta menarik sepanjang sejarah peradaban manusia.

Berikut fakta-fakta menarik Semenjung Sinai dilansir dari berbagai sumber, Senin (6/11/2023).

1. Dihuni sejak zaman pra sejarah



Semenanjung Sinai telah dihuni sejak zaman prasejarah. Sejarah mencatat pada 3000 SM, orang Mesir kuno telah eksplorasi wilayah ini untuk mencari bijih tembaga.

Jalan di sepanjang pantai utara Sinai juga berfungsi sebagai rute perdagangan utama antara Mesir dan Palestina selama berabad-abad, dan kemungkinan Mesir mendirikan rantai benteng untuk menjaga rute ini.

Setelah kemunduran kekaisaran Mesir, orang Nabatea dari Petra mengendalikan rute perdagangan Sinai selama dua abad, sampai mereka dikalahkan Romawi pada 106 Masehi. Wilayah ini kemudian menjadi bagian dari provinsi Arab di Kekaisaran Romawi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More