Es Antartika Tiba-tiba Mencair, Ilmuwan Mulai Panik
Kamis, 30 November 2023 - 23:09 WIB
Es Antartika tiba-tiba mencair. FOTO/ IFL SCIENCE
ANTARCTICA - Hilangnya es laut secara tiba-tiba di Antartika menimbulkan kekhawatiran di kalangan peneliti.
Para ahli biologi kelautan memperkirakan Antartika akan kehilangan esnya sepenuhnya dan hal ini akan disaksikan oleh generasi mendatang.
Presiden Alfred-Wegener-Institute, Antje Boetius mengatakan selain berkurangnya es di Arktik, berkurangnya es laut di Antartika secara tiba-tiba juga mengejutkan dunia ilmiah.
Pasalnya, melalui penelitian mereka dengan kapal penelitian 'Polarstern', mereka telah melacak perubahan iklim di lingkungan kutub dan menyaksikan tren penurunan kehidupan di dalam dan di bawah es laut.
Beberapa hari sebelum konferensi iklim COP28 di Dubai, Boetius mengatakan upaya memperlambat perubahan iklim sejauh ini belum cukup.
Tingkat emisi global yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris tahun 2015 juga semakin melenceng sebesar dua derajat, melebihi batas pemanasan yang ditetapkan sebesar 1,5 derajat Celsius.
Meski demikian, ia menyatakan laju pencairan es dan kenaikan permukaan air laut juga banyak dikontribusi oleh kenaikan suhu akibat aktivitas manusia.
Meskipun peringatan perubahan iklim telah dikeluarkan oleh panel antarpemerintah tentang perubahan iklim (IPCC) sejak tahun 1990, laju emisi global terus meningkat pada dekade sebelumnya, yang merupakan tingkat tertinggi dalam sejarah.
Para ahli biologi kelautan memperkirakan Antartika akan kehilangan esnya sepenuhnya dan hal ini akan disaksikan oleh generasi mendatang.
Presiden Alfred-Wegener-Institute, Antje Boetius mengatakan selain berkurangnya es di Arktik, berkurangnya es laut di Antartika secara tiba-tiba juga mengejutkan dunia ilmiah.
Pasalnya, melalui penelitian mereka dengan kapal penelitian 'Polarstern', mereka telah melacak perubahan iklim di lingkungan kutub dan menyaksikan tren penurunan kehidupan di dalam dan di bawah es laut.
Beberapa hari sebelum konferensi iklim COP28 di Dubai, Boetius mengatakan upaya memperlambat perubahan iklim sejauh ini belum cukup.
Tingkat emisi global yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris tahun 2015 juga semakin melenceng sebesar dua derajat, melebihi batas pemanasan yang ditetapkan sebesar 1,5 derajat Celsius.
Meski demikian, ia menyatakan laju pencairan es dan kenaikan permukaan air laut juga banyak dikontribusi oleh kenaikan suhu akibat aktivitas manusia.
Meskipun peringatan perubahan iklim telah dikeluarkan oleh panel antarpemerintah tentang perubahan iklim (IPCC) sejak tahun 1990, laju emisi global terus meningkat pada dekade sebelumnya, yang merupakan tingkat tertinggi dalam sejarah.
(wbs)
tulis komentar anda