Mengintip Kecanggihan Roket Termobarik di Drone Rusia, Sekali Terbang Efeknya Masif
Senin, 25 Desember 2023 - 20:05 WIB
JAKARTA - Sejak konflik di Ukraina meletus, Rusia kerap menambah strategi militer. Salah satunya dengan menggunakan drone kamikaze yang dilengkapi dengan roket termobarik TBG-7V.
Melansir laman Army Recognition, Senin (26/12/2023) drone sudah dianggap umum digunakan saat ini, tetapi jarang ditemui drone yang dilengkapi dengan potensi destruktif sebesar ini. Roket termobarik TBG-7V pun dipasang pada drone. Meskipun penggunaan drone bukan hal baru, penggunaan amunisi seperti ini cukup mengejutkan dan memberikan tingkat kemampuan destruktif baru, terutama bagi drone kamikaze.
Roket termobarik, seperti TBG-7V, bekerja dengan menyebarkan awan partikel yang mudah terbakar sebelum membakarnya, sehingga menciptakan ledakan besar. Ledakan ini tidak hanya menghasilkan gelombang kejut yang menghancurkan tetapi juga mengonsumsi oksigen di sekitarnya, menciptakan efek sesak napas.
Keunikan senjata ini terletak pada kemampuannya untuk menyebabkan kerusakan besar di area luas, sehingga penggunaannya sangat efektif di lingkungan perkotaan atau ruang terbatas.
TBG-7V, khususnya, dirancang untuk digunakan dengan peluncur granat RPG-7, sistem senjata yang luas dan mudah diakses. Jarak efektifnya adalah sekitar 200 hingga 300 meter. Kemampuan ini menembus sasaran dengan pelindung lapis baja atau benteng sebelum memicu ledakan termobarik.
Keberagaman ini membuat TBG-7V sangat cocok untuk dipasang pada drone, sehingga menambah dimensi baru pada penggunaannya di medan perang dan secara signifikan meningkatkan jangkauannya.
Penggunaan drone kamikaze yang dilengkapi dengan amunisi seperti ini di Ukraina menawarkan beberapa keunggulan taktis. Terutama, peningkatan presisi serangan memungkinkan penargetan infrastruktur kunci atau konsentrasi pasukan musuh secara spesifik.
Berat TBG-7V, yang diadaptasi untuk digunakan dengan peluncur granat RPG-7, sekitar 4,5 Kg. Amunisi ini dirancang agar ringan tetapi tetap memiliki daya ledak yang mematikan, sehingga cocok digunakan dengan berbagai platform peluncuran, termasuk drone.
Melansir laman Army Recognition, Senin (26/12/2023) drone sudah dianggap umum digunakan saat ini, tetapi jarang ditemui drone yang dilengkapi dengan potensi destruktif sebesar ini. Roket termobarik TBG-7V pun dipasang pada drone. Meskipun penggunaan drone bukan hal baru, penggunaan amunisi seperti ini cukup mengejutkan dan memberikan tingkat kemampuan destruktif baru, terutama bagi drone kamikaze.
Roket termobarik, seperti TBG-7V, bekerja dengan menyebarkan awan partikel yang mudah terbakar sebelum membakarnya, sehingga menciptakan ledakan besar. Ledakan ini tidak hanya menghasilkan gelombang kejut yang menghancurkan tetapi juga mengonsumsi oksigen di sekitarnya, menciptakan efek sesak napas.
Keunikan senjata ini terletak pada kemampuannya untuk menyebabkan kerusakan besar di area luas, sehingga penggunaannya sangat efektif di lingkungan perkotaan atau ruang terbatas.
TBG-7V, khususnya, dirancang untuk digunakan dengan peluncur granat RPG-7, sistem senjata yang luas dan mudah diakses. Jarak efektifnya adalah sekitar 200 hingga 300 meter. Kemampuan ini menembus sasaran dengan pelindung lapis baja atau benteng sebelum memicu ledakan termobarik.
Keberagaman ini membuat TBG-7V sangat cocok untuk dipasang pada drone, sehingga menambah dimensi baru pada penggunaannya di medan perang dan secara signifikan meningkatkan jangkauannya.
Penggunaan drone kamikaze yang dilengkapi dengan amunisi seperti ini di Ukraina menawarkan beberapa keunggulan taktis. Terutama, peningkatan presisi serangan memungkinkan penargetan infrastruktur kunci atau konsentrasi pasukan musuh secara spesifik.
Berat TBG-7V, yang diadaptasi untuk digunakan dengan peluncur granat RPG-7, sekitar 4,5 Kg. Amunisi ini dirancang agar ringan tetapi tetap memiliki daya ledak yang mematikan, sehingga cocok digunakan dengan berbagai platform peluncuran, termasuk drone.
Lihat Juga :
tulis komentar anda